Sawung Jabo

Revisi sejak 30 Juni 2009 07.46 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Sawung Jabo Seniman yang dikenal sebagai musisi kondang ini terlahir dengan nama Djohansyah tanggal 4 Mei 1951 di Surabaya , keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater , melukis juga tari membuatnya dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti Surabaya, Jogja, Solo, Bandung, Sidoarjo, Jember, bahkan sampai Australia tempat ia menetap bersama istri yang warga negara Australia ,Suzan Piper dan kedua orang anaknya.

Pernah mengenyam pendidikan di Akademi Musik Indonesia di Yogyakarta, dan tergabung dalam kelompok yang pernah sohor disana Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompoknya sendiri Sirkus Barock yang embrionya antara lain KAAS ( keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogya dan mahasisiwa AMI dan Asri sekitar tahun 1976, dengan pemain tetap antara lain Inisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan masih banyak pemain musisi hebat yang main bersamanya, Pementasan Sirkus Barock sarat dengan nuansa teatrikal antara lain Kanvas Putih ( TIM) dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album antara lain Anak Setan (75) Fatamorgana ( 94) Jula Juli Anak Negeri (01) , tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96), dan album Musik dari Seberang Laut yang dimasukan dalam album kompilasi worldmusic di Australia dengan judul World Without Borders (97) Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Jogja semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap.

Saat hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI yang di dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991.dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2). Setahun sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi dan WS Rendra, membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis satu album Dalbo.dan album Anak Wayang berduet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut.

Konsep musik yang dibawakan SAWUNG JABO ini bagus penuh pendewasaan dan kepolosan,diiringi dengan musik yang dinamis

Lalu ia kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock, pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul Bayang-Bayang .Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90 an mendirikan Goro Goro, bersama sejumlah musisi muda Jogja dan merilis album Goro Goro, album yang terinspirasi oleh gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.

Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman dan melakukan tour di tahun 2000 dan 2003, Pada tahun yang sama dinominasikan pada AMI Award untuk katagori World musik, menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Jogja, Jakarta, Bandung.

Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Sby) berkolaborasi bersama Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung) Selama di Australia mempersiapkan pementasan teater Sawung Galing bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September di 5 kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya

Dari pergaulanya di Bandung membentuk sebuah grup tak resmi bernam BALLADnA yang membawakan lagu lagu yang bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari antara lain Hari Pocang (Gitar, Harmonika) Mukti-Mukti (Gitar, Vokal) Efiq Zulfiqar (Perkusi, Suling, Flute, Kecapi) dari Bandung, dan Firman Sitompul (Cello) dari Yogjakarta.

Nominee, HDX Award, Best Selling Pop Song - Dalbo, 1993 Winner, HDX Award, Creative Pop Song - Dalbo, 1993 Winner, BASF Award, Best Creative Rock Song- Hio, 1992 Winner, BASF Award, Best Creative Rock Album - Hio, 1992 Winner, BASF Award, Best Creative Rock Album - Bento, 1991 Winner, BASF Award, Best Creative Rock Song- Bento, 1991 Discography

2006 Antologi, Jabo and friends, CD and DVD, live recording, Wot Cross-cultural Synergy & Rumah Nusantara; Blue On Stone, arr. Sawung Jabo,Naga Swara 2005 Gong Dolly Gong, Gong Dolly Gong (music, lyrics, arrangement & featured artist) 2004 Tentang Hidup Tentang Cinta, Baladna, live recoding, Rumah Nusantara 2001 Jula Juli Anak Negeri - Sirkus Barock anthology, GPS 2000 Not Just Music – GengGong, Wot Cross-cultural Synergy & Rumah Nusantara 1999 Jagad – Jagad, Log Zhelebour 1998 Goro-goro - Goro-Goro 1997 “Musik Dari Seberang Laut” in World Without Borders, Sawung Jabo & Friends, Larrikin Records; Dunia Cinta - Rachel, lyrics, music, arr. Sawung Jabo, Airo Records Productions Hitam Putih - Sawung Jabo & Friend; Kantata Takwa Samsara - Kantata, Airo Records Prod. 1995 Sengkata - Nicky Ukur; lyrics, music, arr. Sawung Jabo, Supranada Abadi Records 1994 Fatamorgana - Sirkus Barock, Boulevard International Anak Wayang - Sawung Jabo & Iwan Fals, Metrotama Records 1993 Kanvas Putih - Sirkus Barock, Metrotama Records Dalbo - Dalbo, Airo Records Productions 1992 Badut - Sawung Jabo (solo) , Satria Kurnia Irama 1991 Matahari dan Rembulan - Nicky Astria; lyrics, music , arr. Sawung Jabo, Citranada Utamamegah Kantata Takwa - Kantata, Airo Records Productions 1991 Hio - Swami, Airo Records Productions 1990 Bento - Swami, Airo Records Productions 1989 Bukan Debu Jalanan - Sirkus Barock, Liman Arca Putra Records 1988 Balada Penganggur, Sirkus Barock, Sepuluh Bintang Nusantara, Team Records 1986 Anak Setan - Sirkus Barock, Insan Records

Sawung Jabo Seniman yang dikenal sebagai musisi kondang ini terlahir dengan nama Djohansyah tanggal 4 Mei 1951 di Surabaya , keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater , melukis juga tari membuatnya dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti Surabaya, Jogja, Solo, Bandung, Sidoarjo, Jember, bahkan sampai Australia tempat ia menetap bersama istri yang warga negara Australia ,Suzan Piper dan kedua orang anaknya.

Pernah mengenyam pendidikan di Akademi Musik Indonesia di Yogyakarta, dan tergabung dalam kelompok yang pernah sohor disana Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompoknya sendiri Sirkus Barock yang embrionya antara lain KAAS ( keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogya dan mahasisiwa AMI dan Asri sekitar tahun 1976, dengan pemain tetap antara lain Inisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan masih banyak pemain musisi hebat yang main bersamanya, Pementasan Sirkus Barock sarat dengan nuansa teatrikal antara lain Kanvas Putih ( TIM) dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album antara lain Anak Setan (75) Fatamorgana ( 94) Jula Juli Anak Negeri (01) , tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96), dan album Musik dari Seberang Laut yang dimasukan dalam album kompilasi worldmusic di Australia dengan judul World Without Borders (97) Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Jogja semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap.

Saat hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI yang di dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991.dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2). Setahun sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi dan WS Rendra, membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis satu album Dalbo.dan album Anak Wayang berduet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut.

Lalu ia kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock, pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul Bayang-Bayang .Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90 an mendirikan Goro Goro, bersama sejumlah musisi muda Jogja dan merilis album Goro Goro, album yang terinspirasi oleh gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.

Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman dan melakukan tour di tahun 2000 dan 2003, Pada tahun yang sama dinominasikan pada AMI Award untuk katagori World musik, menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Jogja, Jakarta, Bandung.

Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Sby) berkolaborasi bersama Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung) Selama di Australia mempersiapkan pementasan teater Sawung Galing bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September di 5 kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya

Dari pergaulanya di Bandung membentuk sebuah grup tak resmi bernam BALLADnA yang membawakan lagu lagu yang bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari antara lain Hari Pocang (Gitar, Harmonika) Mukti-Mukti (Gitar, Vokal) Efiq Zulfiqar (Perkusi, Suling, Flute, Kecapi) dari Bandung, dan Firman Sitompul (Cello) dari Yogjakarta.(dari berbagai sumber / KUASA


Pendidikan

Diskografi

Solo Album

bersama Swami

album lain