Lukas Enembe

politikus asal Indonesia (1967-2023)
Revisi sejak 27 November 2023 11.29 oleh Herryz (bicara | kontrib)

Lukas Enembe, S.I.P., M.H. (lahir 27 Juli 1967) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Papua sejak April 2013 sampai Januari 2023.[1] Ia sebelumnya menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya antara tahun 2007 hingga 2012, dan Wakil Bupati kabupaten yang sama dari tahun 2001 hingga 2006.[2][3]

Lukas Enembe
Gubernur Papua ke-13
Masa jabatan
5 September 2018 – 5 September 2023[a]
PresidenJoko Widodo
WakilKlemen Tinal
Sebelum
Pendahulu
Soedarmo (Pjs.)
Masa jabatan
9 April 2013 – 9 April 2018
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
WakilKlemen Tinal
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Bupati Puncak Jaya ke-2
Masa jabatan
28 Juni 2007 – 28 Juni 2012
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Elieser Renmaur
Pengganti
Henock Ibo
Sebelum
Wakil Bupati Puncak Jaya ke-1
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 10 Agustus 2006
PresidenMegawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada; Jabatan Baru
Pengganti
Henock Ibo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir27 Juli 1967 (umur 57)
Indonesia Kembu, Tolikara, Irian Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikPartai Demokrat
Suami/istriYulce Wenda, S.H.
Anak
  • dr. Gamael Eldorado Enembe
  • Astract Bona Timoramo Enembe
  • Dario Alvin Neles Isack Enembe
  • Dina Jecklin Enembe
Almamater
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada September 2017, Enembe dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka dalam kasus korupsi; pendukung Enembe memprotes di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, mengklaim bahwa masalah ini dipolitisasi karena pemilihan umum gubernur 2018 di Papua.[4] Komisi kemudian menetapkan Enembe sebagai saksi dalam kasus korupsi yang melibatkan penyelewengan dana beasiswa di Papua, dan Enembe bertemu langsung dengan Komisi untuk mengklarifikasi laporan kekayaannya.[5] Status Enembe diubah menjadi tersangka pada 5 September 2022.

Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, yang digunakan sebagai tempat upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional 2021 dinamai menurut namanya.

Enembe ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 10 Januari 2023.[6][7] Beberapa pendukung Enembe melakukan penyerangan terhadap Mako Brimob dengan panah dan batu setelah Enembe ditangkap.[8] Setelah ditangkap, Enembe langsung dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.[9]

Kehidupan pribadi dan awal karir

Lukas Enembe lahir dengan nama Lomato Enembe pada 27 Juli 1967 di Kampung Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, dari ayah Tagolenggawak Enembe dan Ibu Deyaknobukwe Enumbi. Dia menghabiskan masa kecilnya di Tolikara hingga lulus tahun 1980 dari SD YPPGI Mamit. Ketika di SD itu, Lomato mulai dipanggil dengan nama Lukas oleh teman dan gurunya.[10] Keluarga Enembe merupakan orang Dani[11] yaitu suku yang mendiami Pegunungan Papua.[12]

Setelah menamatkan pendidikan SD, Lukas direncanakan SMP di Mulia Kabupaten Puncak Jaya, yaitu tempat ibunya berasal sehingga ada yang menemani dia hingga lulus SMP. Namun Lukas tidak menemukan keluar ibunya sehingga dia pindah ke Sentani Jayapura. Ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sentani dari tahun 1980 hingga 1983. Kemudian ia melanjutkan ke SMA Negeri 3 Sentani dan lulus pada 1986.[10][13]

Lukas melanjukan pendidikan di Universitas Sam Ratulangi di Sulawesi dengan jurusan ilmu politik. Dia kembali ke Papua pada 1995 dan diterima sebagai PNS pada 1996. Dia gagal menjadi dosen di Universitas Cendrawasih, Jayapura kemudian dia diterima sebagai PNSdi Kabupaten Merauke. Tahun 1998 hingga 2001 Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Cornerstone Christian College di New South Wales, Australia.[12]

Karir Politik

Pada 2001 Lukas Enembe berhasil menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya berpasangan dengan Eliezer Renmaur untuk periode 2001-2006.[14] Ia memutuskan bergabung dengan Partai Demokrat Provinsi Papua dan diangkat sebagai ketua DPD pada 2006. Saat itu dia mecalonkan diri untuk sebagai Gubernur Papua, namun kalah perolehan suara dari Barnabas Suebu. Kemudian ia berhasil menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya untuk periode 2007 hingga 2012.[14]

Pada 2013 Lukas Enembe berhasil menjadi Gubernur Papua dengan wakil Klemen Tinal untuk periode 2013-2018.[15] Pada pemilihan Gubernur periode 2018-2023, Ia bersama Klemen menang dengan meraih 1.939.539 suara atau 67,54 persen suara.[15]

Kasus Korupsi

Pada 5 September 2022 Lukas Enembe ditetapkan menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi. Namun, baru pada 10 Januari 2023 KPK berhasil melakukan penangkapan dan pemeriksaan.[16] Pada tahun 2017 PPATK melayangkan laporan dugaan suap dan gratifikasi yang dilayangkan kepada Lukas terkait adanya pengelolaan uang tak wajar. Transaksi yang dilakukan Lukas mencapai ratusan miliar rupiah, antara lain setoran tunai ke kasino Singapura hingga pembelian tunai jam tangan mewah.[16]

Setelah lima tahun, pada 5 September 2022 KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar. Terjadi protes dari massa warga Papua yang mengatasnamakan Front Rakyat dan Imapa Jadetabek mendatangi Gedung Merah Putih KPK menuntut menghentikan penyidikan kasus Lukas Enembe.[17]

Pada 12 dan 25 September 2022 KPK memanggil Lukas untuk pemeriksaan, tetapi ia tidak datang dengan alasan sakit.[18] Tetapi KPK meragukan klaim kuasa hukum Enembe yang menyatakan klien mereka sakit, maka dari itu KPK menggandeng IDI untuk memeriksa kondisi Enembe untuk mendapatkan second opinion.[18]

Pada September 2022 beredar foto dan video Lukas bermain di Kasino. Menurut data yang diperoleh MAKI tiga lokasi di tiga negara berbeda yang diduga tempat bermain judi Enembe, yaitu Solaire Resort & Casino, Manila, Casino Genting Highland, Malaysia. Lalu, dan Hotel Crockford Sentosa, Singapura.[19] Hasil temuan PPATK Lukas melakukan transaksi setoran tunai yang bersangkutan di kasino judi senilai 55 juta dollar (Singapura) atau Rp 560 miliar rupiah dalam periode tertentu.[20]

Pada 10 Januari 2023 Lukas ditangkap oleh KPK di rumah makan di distrik Abepura, Kota Jayapura.[16] Beredar informasi terkait keberadaan Lukas yang akan berangkat ke Mamit Tolikara pada Selasa, 10 Januari 2023, hal ini diduga sebagai cara Gubernur Papua tersebut untuk kabur dari Indonesia. Pada proses penangkapan terjadi gesekan yang menyebabkan 1 orang tewas, 2 luka terjadi di beberapa lokasi.[21]

Pada 26 Juni 2023 KPK menyampaikan dana operasional Lukas lebih dari 1 triliun rupiah atau 1 milyar per hari untuk makan dan minum. KPK juga memamerkan uang hasil sitaan dalam kasus Enembe, total nilai aset dan uang yang disita mencapai Rp144,7 miliar.[22]

Catatan

  1. ^ Berstatus non-aktif dari 10 Januari 2023 hingga 5 September 2023, jabatan diisi oleh Pelaksana Harian

Galeri

Referensi

  1. ^ Robert Isidorus, Papua Governor Named Suspect in Election Violation Case. Jakarta Globe, 12 July 2017. Accessed 1 August 2017.
  2. ^ "Biodata Singkat - Lukas Enembe, SIP, MH" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-02. 
  3. ^ "Profil Lukas Enembe". tirto.id. Diakses tanggal 23 May 2018. 
  4. ^ Wahyu Praditya Purnomo, Supporters of Gov Enembe Ask Gov’t to Stop Any Form of Criminalization Diarsipkan 2019-11-28 di Wayback Machine.. Netral English, 25 September 2017. Accessed 17 October 2017.
  5. ^ Kharishar Kahfi, Papua governor clarifies wealth report to KPK. Jakarta Post, 5 October 2017. Accessed 17 October 2017.
  6. ^ Media, Kompas Cyber (2023-01-10). "Lukas Enembe Ditangkap, Polri Sebut Situasi di Papua Sudah Kondusif Usai Ada Sedikit Kericuhan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  7. ^ detikSulsel, Tim. "Lukas Enembe Ditangkap!". detikjabar. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  8. ^ Media, Kompas Cyber (2023-01-10). "Lukas Enembe Ditangkap KPK, Massa Serang Mako Brimob Kotaraja Pakai Batu dan Anak Panah". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  9. ^ Ramadhan, Azhar Bagas. "Kapolda Papua Sebut Situasi Kondusif Usai Lukas Enembe Dibawa ke Jakarta". detiknews. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  10. ^ a b "Lukas Enembe". 3 August 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2021. Diakses tanggal 5 October 2021. 
  11. ^ McBeth, John (2023-01-16). "The rot at the top of Papuan politics". Asia Times. Diakses tanggal 2023-04-10. 
  12. ^ a b Kogoya, Yamin. "Fate of Papua's Governor Enembe – the 'son of Koteka' – lies in balance amid allegations | Asia Pacific Report" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2022. Diakses tanggal 2022-10-01. 
  13. ^ "Profil Lukas Enembe, Dideportasi dari Papua Nugini Akibat Illegal Stay". 4 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2021. Diakses tanggal 5 October 2021. 
  14. ^ a b "Dari PNS hingga Gubernur, Ini Karier Politik Moncer Lukas Enembe". tempo.co. 2023-01-11. Diakses tanggal 2023-07-02. 
  15. ^ a b "Profil Lukas Enembe". viva.co.id. 2018-09-13. Diakses tanggal 2023-07-02. 
  16. ^ a b c "Inilah Perjalanan Kasus Korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe hingga Ditangkap KPK". tempo.co. 2023-01-11. 
  17. ^ "Massa Warga Papua Geruduk KPK Protes Status Tersangka Lukas Enembe". cnnindonesia.com. 2022-09-22. 
  18. ^ a b "Saat Dalih Sakit Lukas Enembe Diragukan KPK..." kompas.com. 2022-09-27. 
  19. ^ "Beredar Foto dan Video Diduga Lukas Enembe Main Judi di 3 Negara". cnnindonesia.com. 2022-09-25. 
  20. ^ "Terkuaknya Dugaan Transaksi Rp 560 Miliar Lukas Enembe ke Kasino Judi Luar Negeri". kompas.com. 2022-09-20. 
  21. ^ "Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, 1 Orang Tewas, 2 Luka Saat Terjadi Gesekan di Area Bandara Sentani". kompas.com. 2023-01-11. 
  22. ^ "4 Pernyataan Terkini KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe". liputan6.com. 2023-01-11. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Barnabas Suebu
Gubernur Papua
2018–2023
2013–2018
Diteruskan oleh:
Ridwan Rumasukun (Plh.)
Didahului oleh:
Elieser Renmaur
Bupati Puncak Jaya
2007–2012
Diteruskan oleh:
Henock Ibo
Posisi baru Wakil Bupati Puncak Jaya
2001–2006