Iwan Gayo

Revisi sejak 24 Desember 2023 06.51 oleh Fabi Fuu 76 (bicara | kontrib) (Kehidupan pribadi: restrukturisasi tulisan kacau ini)

H. Iwan Abu Bakar atau Iwan Gayo (lahir 7 November 1951) adalah wartawan, editor, dan penulis buku yang berasal dari Indonesia. Ia mengumpulkan berbagai pengetahuan umum dan telah menerbitkan beberapa buku seperti Buku Pintar: Seri Junior, Buku Pintar: Seri Senior, Buku Pintar: Haji dan Umrah, dan Encyclopedia Islam International. Kemudian banyak yang terinspirasi atas karyanya, sehingga banyak buku-buku pintar lain yang diterbitkan oleh berbagai pihak yang menggunakan istilah "buku pintar" sebagai sinonim dengan ensiklopedia atau kamus.

Iwan Gayo
LahirIwan Abu Bakar
7 November 1951 (umur 73)
Takengon, Aceh Tengah
Nama lainIwan Glaxo
PekerjaanPenulis
Wartawan
Redaktur
Politikus
Suami/istriRohani Gayo

Kehidupan pribadi

Iwan lahir di Takengon, sebuah kota di dataran tinggi Gayo, bagian utara Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, yang saat ini termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Aceh Tengah. Ia menghabiskan masa kehamilan selama 11 bulan di dalam rahim ibunya, Hj. Mariamah Bona, sehingga dianggap sebagai bayi yang lahir dengan kondisi abnormal. Kondisi ini membawa dampak pada sepanjang hidupnya, seringkali menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan. Dalam masa kecilnya, Iwan berganti nama sebanyak tiga kali, yang dipercaya sebagai upaya untuk menolak malapetaka dan mendapatkan kesembahan dari penyakit bawaan yang mematikan.

Pada awalnya, saat masih bayi, ia diberi nama Esem. Sebelum memasuki masa sekolah, namanya berubah menjadi Abang Kingkong. Kemudian, ketika memasuki Sekolah Dasar, ayahnya, Abubakar Bintang, memberinya nama Iwan Glaxo. Namun, nama ini sering menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya di Sekolah Rakyat, yang mengolok-oloknya dengan panggilan "glakson motor". Meskipun demikian, nama Iwan Glaxo sebenarnya memiliki makna yang baik dalam bahasa suku Gayo, di mana 'Iwan' berarti "di dalam" dan 'Glaxo' adalah merk tepung susu produksi perusahaan farmasi Inggris, sehingga secara keseluruhan berarti "Dalam Pertolongan Tepung Susu".

Namun, karena tidak menyukai nama tersebut, Iwan mengganti nama tengahnya menjadi Abu Bakar pada usia 16 tahun, menjadi Iwan AB (Abu Bakar). Pada usia 20 tahun, setelah menghabiskan tiga tahun di Jakarta, ia memilih nama Iwan Gayo, yang kemudian muncul dalam artikel pertamanya sebagai wartawan.

Berikut ini adalah rangkuman biografi Iwan, yang dikenal sebagai penemu judul "Buku Pintar", sinonim dari "Kamus" atau "Ensiklopedi":

  • 1951: Lahir di Takengon.
  • 7 Nov 1968: Merantau ke Jakarta.
  • 1971: Memulai karier jurnalistik sebagai korektor.
  • 1973: Menjadi wartawan di DPRRI.
  • 1975: Bekerja sebagai pemandu di Batemuri Tour.
  • 1981: Memenangkan Hadiah Adinegoro.
  • 1982: Menerbitkan "Buku Pintar Junior" (400 halaman).
  • 1986: "Buku Pintar Senior" (800 halaman).
  • 1987: "Buku Pintar Nusantara" (1,000 halaman).
  • 1989: Melakukan riset tentang Islam di Mesir dan Arab Saudi.
  • 1998: Menerbitkan "Booklet 10 Dosa Besar Suharto".
  • 1999: Mendapatkan suaka politik di Amerika.
  • 2000: Menerbitkan "English Liberty Statue" (64 halaman).
  • 2001: "Buku Pintar Haji dan Umrah" (400 halaman).
  • 2002: Menerbitkan "Atlas Indonesia Baru" (32 Provinsi; SDA, SDM, dan ADM).
  • 2003: Melakukan riset Islam di Mesir, Yordania, dan Suriah.
  • 2005: Menerbitkan "Almanak Negara, Direktori SDA dan SDM Indonesia".
  • 2013: "Buku Pintar Islam alias Ensiklopedi Islam International" (1,264 halaman).

Pranala luar