Franz Rosenzweig
Franz Rosenzweig adalah seorang teolog dan sekaligus filsuf Yahudi.[1] Franz Rosenzweig Franz Rosenzweig lahir di Kassel, Jerman pada 25 Desember 1886.[1] Dia pun meninggal dunia pada 10 Desember 1929.[1] Dia berasal dari keturunan Yahudi. Dia mendapatkan pendidikan yang dasarnya sekuler.[1] Setelah itu, dia juga belajar sejarah dan filsafat di Universitas Göttingen, Munich, and Freiburg.[1]
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 25 Desember 1886 Kassel |
Kematian | 10 Desember 1929 (42 tahun) Frankfurt am Main |
Penyebab kematian | Sklerosis lateral amiotrofik |
Tempat pemakaman | Neuer Jüdischer Friedhof (Eckenheimer Landstraße) (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Data pribadi | |
Agama | Yudaisme |
Pendidikan | Universitas Albert Ludwig Freiburg |
Kegiatan | |
Pekerjaan | filsuf, Bible translator (en) , sejarawan, penerjemah, teolog |
Murid dari | Hermann Cohen |
Konflik | Perang Dunia I |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Keluarga | |
Anak | Rafael Rosenzweig (en) |
Orang tua | Georg Rosenzweig (en) , Adele Alsberg (en) |
Kerabat | Ella Rosenzweig (en) (great-granddaughter (en) ) |
Franz Rosenzweig juga dipengaruhi oleh teman dekatnya Eugen Rosenstock-Huessy dan sekaligus juga yang menjadi sepupunya.[1] Dia pun akhirnya mempertimbangkan diri untuk menjadi Kristen.[1] Dia mendapatkan pelayanan Yom Kippur di gereja sinagogue Orthodox di Berlin, Germany.[1] Pada saat itu, dia mengalami pengalaman mistik. Pada tahun 1913, Dia kembali ke filsafat Yahudi.[1] Suratnya kepada temannya, Eugen Rosenstock-Huessy, yang mempengaruhi dia menjadi pengikut Kristen, dimasukkannya ke dalam bukunya dengan judul Judaism Despite Christianity.[1]
Pada saat menyusun disertasinya, dia menentang idealisme Hegel dan didukung dengan filsafat yang tidak dimulai dengan ide abstrak manusia.[1][2] filosofis yang ditawarkannya ini pun memiliki tanggapan yang beragam dari orang-orang. Ada yang menyebutnya speech-thinking and existentialisme.[2]