Sel eukariotik

Revisi sejak 5 Juni 2024 05.32 oleh Sumber percaya (bicara | kontrib) (Membuat Artikel Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti sehingga inti sel terkumpul pada daerah inti sel dan memiliki dua jenis organel yaitu organel bermembran dan tidak bermembran. Sel ini memiliki membran nukleus (inti sel) sehingga bahan inti berada di dalam nukleus. Kelompok yang tergolong eukariotik adalah sel hewan, sel tumbuhan, fungi, protista.[1]

Struktur Sel Eukariotik

Struktur yang membentuk sel eukariotik ditentukan oleh fungsi spesifik yang dilakukan oleh sel. Dengan demikian, tidak ada sel eukariotik yang khas. Dan sel eukariotik terdiri dari membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, komplek golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, mikrotubulus dan mikrofilamen. Berikut perbedaan gambar sel eukariotik dan prokariotik[2]

 
Gambar. sel Eukariot dan sel prokariot

1. Membran plasma

 
Gambar. Menbran Sel

Membran plasma tersusun atas lipid dan protein, glikolipid, glikoprotein, polisakarida. Membran plasma terdiri atas lipid bilayer yakni dua lapis lipid yang ditengahnya terdapat protein (teori model membran mozaik cair). Lipid tersusun atas kepala (head) yang bersifat hidrofilik (mendekati air) dan ekor (tail) yang bersifat hidropobik (menjauhi air). Protein terdiri atas protein perifer (tepi) dan protein integral. Protein perifer merupakan protein yang terdapat pada bagian tepi luar dan dalam membran. Protein integral menembus masuk ke dalam lapisan lipid. Molekul gula berdasarkan tempatnya terbagi atas dua yaitu gula yang melekat pada lipid dinamakan glikolipid, sementara gula yang melekat pada protein dinamakan glikoprotein. Membran plasma berfungsi mengatur keluar masuknya molekul, melindungi isi sel dan menerima rangsangan dari luar.

2. Sitoplasma

Sitoplasma sebagian besar tersusun atas air dan berisi bahan bahan kimia baik yang bermolekul besar maupun kecil seperti protein, enzim, ion organik dan anorganik, gula, lemak, nukleotida dll. Semua senyawa yang tersuspensi di dalam sitoplasma berguna dalam proses metabolisme sel dalam mempertahankan hidupnya.

3. Nukleus

 
Gambar. Nukleus sel

Nucleus merupakan organel paling besar di dalam sel yang berperan dalam mengatur aktivitas sel dan pembawa informasi genetik. Nukleus terdapat kromatin, nukleolus, protein, asam nukleat, beberapa unsur seperti Mg, Ca, Na, K, P. Nukleus terbagi atas 3 bagian yakni membran nukleus, nukleoplasma (cairan nukleus) sebagai tempat beradanya kromosom, serta nukleolus sebagai tempat terjadinya transkripsi dalam proses sintesis protein.

4. Sentriol

organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol terdiri atas sepasang yang pada saat pembelahan sel akan terbagi menjadi dua, masing masing bagian akan menuju ke kutub sel sehingga terbentuk benang spindel yang menarik kromosom menuju kutub yang berlawanan

5. Ribosom

 
Gambar. Ribosom

Ribosom sangat berperan dalam sintesa protein. Baik sel prokariotik dan eukariotik sama sama memiliki organel ini. Terdiri atas ribosom bebas yang tersebar di dalam sitoplasma dan ribosom terikat yang melekat dalam di Retikulum Endoplasma.

6. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan organel yang berfungsi dalam proses transportasi protein. Membran RE menyatu dengan membran nukleus sehingga hasil sintesa protein pada nukleus akan langsung dibawa ke sitoplasma melewati RE. RE dibedakan menjadi:

  1. RE kasar merupakan RE yang ditempeli ribosom. RE kasar ditemukan pada sel yang memproduksi protein.
  2. RE halus/RE merupakan RE yang tidak ditempeli ribosom berfungsi sebagai tempat metabolisme asam lemak misalnya pada sel pangkreas

7. Kompleks Golgi

Organel sekretori dan mengatur keluar suatu senyawa dari sel sehingga terdapat antara RE dan membran plasma. Komplek golgi memiliki membran pipih, berpembuluh, jika di amati di bawah mikroskop bentuknya seperti mangkuk.

8. Lisosom

 
Gambar. struktur lisosom

Lisosom Berperan dalam pencernaan intraseluler yang mengandung enzim hidrolitik bernama lisozom. Enzim ini bertugas zat yang masuk kedalam sel. Sebagai contoh benda asing misalkan bakteri masuk kedalam sel, maka bakteri akan dimasukan kedalam vakuola. Selanjutnya lisosom akan datang dan mencerna bakteri tersebut. Penyakit rematik terjadi karena kegagalan lisosom mencerna asam urat yang dihasilkan dari makanan.

9. Peroksisom

Peroksisom mengandung enzim katalase yang berfungsi memecah hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2O dan O2. Hidrogen peroksida merupakan hasil samping dari proses respirasi sel yang bersipat racun. Salah satu cara untuk mencegah hidrogen peroksida membahayakan tubuh adalah dengan melisis senyawa tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom akan memecah hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2O dan O2 sehingga tidak membahayakan bagi tubuh. Sel yang banyak mengandung peroksisom dapat kita jumpai pada sel hati yang bertugas untuk menetralisir racun.

10. Mitokondria

 
Gambar. Mitokondria

Organel sel yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenine Tri Phospat). Mitokondria merupakan organel yang mempunyai DNA. Organel lain yang punya DNA adalah inti sel (nukleus) dan plastida. Mitokondria tersusun atas membran rangkap yakni membran dalam dan membran luar. Respirasi terjadi pada membran dalam mitokondria tepatnya pada cristae untuk proses tranpor elektron dan pada matrik untuk siklus kreb dan dekarboksilasi oksidatif pada proses respirasi.

11. Mikrotubulus & Mikrofilamen

Mikrotubulus berfungsi sebagai penyusun sentriol yang sangat berperan dalam pembelahan sel, sementara mikrofilamen berfungsi dalam pembentukan flagela dan silia sebagai pergerakan sel.

Rujukan

  1. ^ Purwaningsih, Endang (2022). Biologi Sel (PDF). Cempaka Putih, Jakarta: Universitas YARSI. hlm. 1. ISBN 978-979-9186-37-9. 
  2. ^ Hartono, Rodhi (2019). Biologi Sel dan Genetika (PDF). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. hlm. 16–24. ISBN 978-602-416-873-5.