Telkomsat
PT Telkom Satelit Indonesia atau biasa disingkat menjadi Telkomsat, adalah anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak dalam penyedia layanan satelit yang berstandar Internasional dengan lingkup portofolio bisnis yang komprehensif dan inovatif dari hulu hingga ke hilir. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, selain memiliki kantor Pusat di Indonesia juga memiliki Kantor Internasional di Malaysia.[2]
Telkomsat | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Satelit |
Didirikan | 3 Mei 2018 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Lukman Hakim Abd Rauf[1] (Direktur Utama) Indrawan Ditapradana[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek | |
Pemilik | Telkom Indonesia (100%) |
Situs web | www |
Sejarah
Awalnya perusahaan ini didirikan tanggal 28 September 1995 oleh Telkom, Indosat, Elnusa, Panutan Duta, dan Humpuss dengan nama PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) untuk menyediakan Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan (SKSP). Pada tanggal 14 Juni 2013, PT Telkom Indonesia, Tbk mengakuisisi 100% kepemilikan saham Patrakom, corporate action tersebut memperkuat positioning Patrakom dalam industri telekomunikasi yang telah berjalan melayani kebutuhan telekomunikasi pada segmen maritim, energi, perkebunan, dan perbankan.
Tanggal 3 Mei 2018 menjadi tonggak sejarah bagi Perseroan yang ditandai dengan perubahan identitas Patrakom menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan pada tanggal 17 September 2018 menerima pengalihan proyek Satelit Merah Putih dari Telkom sebagai asset space segment pertama yang dimiliki Telkomsat yang menandai pengelolaan bisnis satelit TelkomGroup dikonsolidasikan di Telkomsat (Business Line Lead).[3]
Pada pertengahan tahun 2020, Telkomsat melakukan penandatanganan CSPA (Conditional Share Purchase Agreement) dengan Telin terkait pengalihan 36% saham TSGN dari Telin kepada Telkomsat. Pada tahun yang sama juga terjadi pemisahan SBU Metrasat dari Telkom Metra sebagai langkah konsolidasi pengelolaan seluruh bisnis satelit TelkomGroup dibawah alih Telkomsat. Dan diakhir tahun 2020, Telkomsat ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) sebagai pemenang seleksi pengguna Filing Satelit Indonesia di Slot Orbit 113 BT.
Di tahun 2021, Telkomsat menandatangani Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Telin terkait akusisi 36% saham TSGN. Pada tahun yang sama, Telkomsat juga menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan Thales Alenia Space untuk membangun High Throughput Satellite (HTS) di Slot Orbit 113BT.
Memasuki tahun 2022, Telkomsat mendapatkan Hak Labuh Satelit Starlink dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) khusus untuk penggelaran layanan backhaul, selain juga mendapatkan License for Commercialization/ISR untuk layanan Starlink ini. Pada tahun ini pula dilakukan komersialisasi perdana Starlink.[2]
Referensi
- ^ a b "Dewan Direksi". PT Telkom Satelit Indonesia. Diakses tanggal 17 April 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Telkom Satelit Indonesia. Diakses tanggal 15 April 2023.
- ^ PT Petra Telekomunikasi Indonesia (Pertakom) berubah nama menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat)