Jean-Henri Fabre
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Jean-Henri Fabre adalah seorang peneliti yang menemukan zat feromon pada hewan (serangga).
Ia memulai karir pertamanya pada usia 19 tahun sebagai guru di Avignon, Prancis. Sebagai guru, ia punya minat yang kuat pada alam. Ia betah duduk berjam-jam mengamati kehidupan-kehidupan kecil yang sibuk sendiri di beranda belakang rumahnya. Bukan cuma duduk diam, Fabre membuat catatan dan eksperimen-eksperimennya sendiri. Autodidak sejati, Fabre juga melatih dirinya melukis dan membuat ilustrasi untuk bukunya sendiri.
Dari hasil pengamatan dan eksperimennya, Fabre menerbitkan 10 seri ensiklopedia tentang serangga ‘Souvenirs Entomologiques’ yang di kemudian hari diakui sebagai karya klasik dalam dunia akademik Prancis. Charles Darwin, John Stuart Mill, dan Louis Pasteur, raksasa-raksasa sains dan filosofi zaman itu mengagumi Fabre karena kecermatan dan detail pengamatannya.
Penelitian tentang feromon pada hewan
Zoologi |
---|
Cabang |
Antropologi · Antropologi biologis · Antrozoologi · Araknologi · Artropodologi · Cetologi · Bryozoologi · Entomologi · Etologi · Helmintologi · Herpetologi · Iktiologi · Karkinologi · Konkologi · Knidariologi · Malakologi · Mamalogi · Melitologi · Mirmekologi · Nematologi · Neuroetologi · Ornitologi · Parasitologi · Paleozoologi · Planktologi · Primatologi · Zoosemiotik · Zooarkeologi |
Zoologis terkemuka |
Karl Ernst von Baer · Georges Cuvier · Charles Darwin Jean-Henri Fabre · William Kirby Carolus Linnaeus · Konrad Lorenz · Thomas Say Jakob von Uexküll · Alfred Russel Wallace · lainnya... |
Sejarah |
Pra-Darwin · Pasca-Darwin · Linimasa zoologi |
Di satu musim semi tahun 1870 an, Fabre menghabiskan paginya mengamati ngengat ‘Great peacock’ betina keluar dari kepompongnya. Puas dengan pengamatannya, Fabre meletakkan ngengat yang baru keluar dari kepompong itu di kandang kawat di meja studinya. Jam 9 malam pada hari yang sama, rasa puas Fabre berubah jadi takjub ketika ia menemukan lusinan ngengat jantan berkumpul merubung kandang kawat di meja studinya. “Mereka datang dari segala penjuru, tanpa aku tahu bagaimana mereka menemukan betina di mejaku...” tulis Fabre.
Fabre menghabiskan tahun-tahun berikutnya mempelajari bagaimana ngengat-ngengat jantan ‘menemukan’ betina-betinanya. Fabre sampai pada kesimpulan kalau ngengat betina menghasilkan ‘zat kimia’ tertentu yang baunya menarik ngengat-ngengat jantan.
Dengan kesimpulan Fabre ini, mulailah seluruh lapangan penelitian baru tentang feromon.