Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan
Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan (bahasa Inggris: South Barisan Malay) atau Melayu Tengah (bahasa Belanda: Middenmaleis)[3] merupakan sekumpulan ragam-ragam Melayik berkerabat dekat yang dituturkan di wilayah barat daya Sumatera Selatan serta sebagian wilayah Bengkulu dan Lampung. Melayu Barisan Selatan memiliki tingkat kesalingpahaman internal yang lumayan tinggi, meskipun penuturnya tidak memiliki satu identitas etnis yang padu. Umumnya, penutur ragam-ragam Melayik di kawasan ini akan menyebut ragam yang mereka tuturkan sebagai "bahasa [nama daerah/sungai/suku asal]", terlepas pengelompokannya secara linguistik sebagai bahasa mandiri ataupun dialek.[4]
Klasifikasi
McDowell & Anderbeck (2020) mengklasifikasikan ragam-ragam Melayu Barisan Selatan ke dalam dua kluster dialek utama, yaitu 1) Oganik dan 2) Pegunungan. Pengelompokan ini tidak murni didasarkan pada metode perbandingan yang berusaha merekonstruksi leluhur langsung dari ragam-ragam ini, melainkan metode dialektologis yang sifatnya sinkronis, termasuk di antaranya analisis leksikostatistik, persebaran inovasi fonologis, serta uji kesalingpahaman. Penggolongan ragam-ragamnya adalah sebagai berikut:[4]
Ragam yang dituturkan di pusat wilayah kluster Pegunungan seperti Besemah, Lematang Ulu (mesti dibedakan dari bahasa Lematang di wilayah hilir yang masuk rumpun Musi), Lintang, dan Semende sangat berkerabat dekat dan memiliki tingkat kesalingpahaman serta kesamaan kosakata yang tinggi, sementara ragam Kaur dan Pekal yang ada di pinggiran lebih divergen. Ragam Benakat kemungkinan besar paling dekat dengan Semende, tapi juga memiliki banyak pengaruh dari rumpun Musi yang berbatasan langsung dengannya. Ragam Bengkulu memiliki pengaruh bahasa Minangkabau yang kuat, dan secara leksikal lebih dekat dengan ragam Padang daripada ragam-ragam Melayu Barisan Selatan lainnya.[4]
Klasifikasi ini diadopsi sebagian (dengan pengecualian bahasa Pekal) oleh Glottolog dalam versi termutakhir (4.8).[5] Seluruh kode bahasa ISO 639-3 untuk ragam-ragam Melayu Barisan Selatan telah digabungkan ke [pse] pada tahun 2007 oleh Summer Institute of Linguistics, kecuali kode [vkk] untuk Kaur dan [pel] untuk Pekal.[4] Kode-kode lama untuk ragam-ragam Melayu Barisan Selatan ([bke], [eni], [lnt], [ogn], [sdd], [srj]) tidak lagi digunakan secara aktif, namun masih memiliki arti yang ditetapkan padanya ketika ditetapkan dalam Standar.
Referensi
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Barisan Selatan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ McDonnell, Bradley (2016). Symmetrical voice constructions in Besemah: a usage-based approach (Tesis doktoral). University of California Santa Barbara. https://alexandria.ucsb.edu/lib/ark:/48907/f3mp53bw.
- ^ a b c d McDowell, Jonathan; Anderbeck, Karl (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473.
- ^ Hammarström, Sebastian; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin; Bank, ed. (2023). "South Sumatra Malay". Glottolog 4.8. Leipzig, Jerman: Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.