Museum Nasional Ketransmigrasian

museum di Indonesia
Revisi sejak 23 Agustus 2024 04.24 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus Anjungan_Banten.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Jarekt; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files uploaded by Ariefz.)

Museum Nasional Ketransmigrasian [1] adalah salah satu museum nasional yang mendokumentasikan catatan sejarah tentang keberhasilan proses transmigrasi di Indonesia yang terletak di Provinsi Lampung.[2] Museum ini merupakan museum transmigrasi pertama dan yang satu-satunya yang ada di dunia.[3] Museum Nasional Ketransmigrasian tepatnya terletak di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena alasan historis.[2] Museum ini dibangun dengan lahan seluas 63 hektare.[2][4] Museum dibangun bertingkat sehingga terdapat 3 lantai.[5] Di museum ini juga terdapat kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka, 10 anjungan rumat adat dari daerah asal transmigran,[4] perpustakaan, mushola, tempat parkir, lapangan, areal persawahan, dan masih ada lagi.

Museum Nasional Ketransmigrasian
Museum Nasional Ketransmigrasian di Sumatra
Museum Nasional Ketransmigrasian
Lokasi Museum Nasional Ketransmigrasian
Didirikan12 Desember 2004
LokasiJalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia
JenisMuseum

Pembangunan Museum Nasional Ketransmigrasian bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi pengkajian program transmigrasi di Indonesia. Museum ini juga bertujuan untuk menyediakan wahana pembelajaran tentang sejarah ketrasnmigrasian di Indonesia bagi para pemuda.[6]

Sejarah

Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena ide dari Muhajir Utomo. Museum ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2004 bertepatan pada Hari Bhakti Transmigrasi ke-54. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Lampung ke-9, Sjachroedin Zainal Pagaralam. Museum ini dibangun di Desa Bagelen.[2][4]

Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan sebuah bukti bahwa Lampung merupakan daerah kolonialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905.[7] Kolonialisasi merupakan istilah pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda untuk transmigrasi.[2][4][7] Kolonialisasi yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah perkebunan di luar Pulau Jawa. Sebanyak 155 keluarga yang berasal dari Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, dipindahkan ke Lampung.[7]

Koleksi

Museum Nasional Ketransmigrasian sekarang memiliki lebih dari 254 koleksi. Koleksi di dalam museum ini diantaranya adalah alat pertukangan, alat rumah tangga, alat pertanian, peralatan dapur, alat kesenian,[5] alat penangkap ikan, foto-foto dokumentasi, pakaian adat dan musik Bali.

Galeri

Referensi

  1. ^ Kemenakertrans akan Mengembangkan dan Mempromosikan Museum Nasional Ketransmigrasian. www.indonesia.go.id. Diakses 29 November 2014.
  2. ^ a b c d e Pemerintah Dirikan Museum Transmigrasi. kompas.com. Diakses 4 Oktober 2014.
  3. ^ Indonesia Miliki Museum Nasional Transmigrasi di Lampung Selatan Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.. depnakertrans.go.id. Diakses 4 Oktober 2014.
  4. ^ a b c d Museum Transmigrasi Dibangun. viva.co.id. Diakses 4 Oktober 2014.
  5. ^ a b Museum Transmigrasi, Kabupaten Pesawaran. www.indoplaces.com. Diakses 4 Oktober 2014.
  6. ^ Jalan-Jalan ke Museum Transmigrasi Diarsipkan 2015-07-31 di Wayback Machine.. sikamala.com. Diakses 5 Oktober 2014.
  7. ^ a b c Kunjungan Gubernur Lampung ke Museum Nasional Ketransmigrasian Provinsi Lampung Diarsipkan 2014-12-06 di Wayback Machine.. disnakertrans.lampungprov.go.id. Diakses 29 November 2014.

Lihat pula