Abang None Jakarta adalah kontes pencarian duta pariwisata DKI Jakarta yang diadakan sejak tahun 1968 dan rutin berlangsung hingga kini. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta. Dan pemenang terpilih akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta atau Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam acara kebudayaan.

Abang None Jakarta
Logo Abang None Jakarta
PembuatUsmar Ismail
Negara asal Indonesia
Rilis asli
Rilis1968 –
Sekarang

Pemegang gelar terkini adalah EckleMuhammad Aqlyn Fahdhia Athana (Abang Jakarta 2023, wakil Jakarta Selatan), dan Lady Sarah Karjana (None Jakarta 2023, wakil Kepulauan Seribu)

Sejarah

Sejarah Abang None Jakarta bermula dari ingin mencari sosok yang bisa menjadi identitas dari Jakarta, maka di selenggarakanlah Pemilihan None Jakarta (belum ada pemilihan kategori Abang) yang diprakarsai oleh Usmar Ismail. Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin, melakukan pembenahan terhadap tata kota, dan Jakarta bertransformasi dari The Big Village menjadi Kota Metropolitan. Tidak hanya cukup pembangunan fisik, Ali juga melakukan pembangunan budaya. Dia menyadari ketika pertama kali memerintah pada 1966 penduduk Jakarta masih 3,4 juta jiwa dan dari jumlah itu sekitar 78 persen adalah pendatang. Karena Jakarta adalah ibu kota negara maka di tempat ini harus bisa diwujudkan seni budaya seluruh Indonesia. Oleh karena itu Pemeirntah DKI Jakarta membentuk BKS (Badan Kerjasama Seni dan Budaya). Dibentuk juga Dewan Kesenian Jakarta. Bersamaan dengan dibangunnya Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1968.

Kontes None Jakarta Pertama diadakan bertepatan dengan HUT Jakarta ke 441 pada 22 Juni 1968 di Miraca Sky Club, Sarinah. Sebanyak 36 peserta dan terpilih Riziani Malik sebagai None Jakarta 1968. Hadiah berupa piala dari PT Arafat, tiket ke Paris dan seperangkat peralatan minum teh. Selain Riziani, terdapat dua nama gadis yang kelak mencuat namanya, yaitu Connie Sutedja (Pemenang ketiga) dan Dewi Motik (Pemenang Harapan).

Kontes None Jakarta berikutnya diadakan pada 22 Juni 1969 juga di Miraca Sky Club Sarinah. Pesertanya meningkat menjadi 150 orang. Panitia melakukan seleksi hingga hanya 30 finalis. Saat itu pertama kali panitia menjual tiket kepada publik seharga Rp 6.000 per lembar. Dalam kontes kedua ini, Masayu Nilawati Saleh terpilih sebagai None Jakarta 1969, Linda Sjamsudin dan Jojo Mochtar sebagai pemenang kedua dan ketiga. Hadiah yang diterima Masayu adalah tiket ke Kuala Lumpur dari KLM.

Sering waktu pemerintah DKI melaui BAPPARDA DKI memerlukan seorang pendamping Abang Jakarta yang mendampingi None Jakarta, maka diselenggarakan pemilihan Abang None Jakarta 1971 terpilihlah Hamid Alwi sebagai Abang Jakarta 1971 dan Tjike Soegiarto sebagai None Jakarta 1971. Dan tercatat pula nama Poppy Dharsono sebagai peserta pada tahun ini.[1]

Pada perkembangannya Abang None Jakarta selain sebagai pendamping Gubernur dalam acara resmi, juga sebagai Duta Wisata yang mampu mempromosikan Jakarta kepada masyarat luas.[2]

Daftar Pemenang

Berikut adalah daftar pemenang Abang None Jakarta.

Tahun Abang Jakarta None Jakarta
1968 - Reziani Malik
1969 - Masayu Nilawati Saleh
1970 - Ida Herawaty Abdy
1971 (Alm) Hamid Alwi Tjike Soegiarto
1972 (Alm) Sofwan Djaja Hamzah Yos Nasution
1973 (Alm) Drs. Benyamin Saleh Nunun Sarwono
1974 (Alm) Harry Wibowo (Almh) Rita Ibrahim SH.
1975 Drs. H. Ahmad Bastian Ibrahim, MM (Almh) Winny Kandow
1976 Toto Ismunandar Yos Chaidir Masri
1977 (Alm) Zeith Almassawa Chintia Syahroni
1978 Yan Hendrawan Gina Adriana
1979 Gazali Abbas Sylvia Aprilia Hasan
1980 Rizal Imam Gantah Aprilin Indah
1981 H. Ahmad Rully Rozal Sylviana Murni
1982 Mardanus Hasmoro Ir. IT Putri Andajani
1983 Irwansyah Evara Ratih Sanggarwati
1984 Saiful Bakti Ranni Rubianti Abdullah
1985 Rachmad Deswandy SE., MBA., SH Yunita Ayu Kemala
1986 Khairil Lakmono Rieke Sari Prahasti
1987 (Alm) Arno Kerma Putra Ir. Arch., Dipl. Bus., M.Si Luna Laxito
1988 Ferry Abdullah Rommy Triana
1989 G.A.Indrayadi Andri Sentanu
1990 Firdaus Thabrani Lula Kamal
1991 Ismail Indira Sudiro
1992 Ivan Fadilla Venna Melinda
1993 Agus Subianto Maudy Koesnaedi
1994 Ario Pramdhi Deivy Zulyanti Nasution SST. Par., M. Par.
1995 Cucu Ahmad Kurnia Fifi Aleyda Yahya
1996 Mochamad Rizky Trini Agustini
1997 Rizqi Indrawan ST., M.Eng Garnasih Aseanti SH, LLM
1998 Leonard Abdul Aziz M.Si Dessy Ilsanty Syarif, M.Psi, Psikolog
1999 Erlangga Hanando Seto Valerina Novita Daniel, S.Sos., M.Com
2000 Arya Wishnuardi SE., M.Si. Natasya Ken Hapsari
2001 Ronni Ardhianto, ST., B.Eng. Rahma Alia, ST.
2002 Moch.Muska N Orchida Ramadhania, S.H., LL.M
2003 Bima P. Sastranegara S. Sos Melvina Kusumaindria
2004 Imam Priyono (Almh) Rizka Ismalia Putri
2005 (Alm) Andrie Djarot Hayu Sayektiningati
2006 Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si, M.U.P, Ph.D Sussy Kusumawardhani, S.H., M.Si
2007 Iwan Sukmawan SE., MM Andara Rainy Ayudini ST., M.Si
2008 dr. Medha Satyarengga, MA Million Sekarsari
2009 Ahmad Murtadho Wimmy
2010 dr. Agatha Pradana, M.Si Poetri Monalia D, M.Si
2011 Bambang Aditya Warman S.Sos, M.Si Nila Veronica M.Si
2012 M. Taufik Effendi Afiffa Mardhotillah
2013 Dio Aufa Handoyo Delicia Gemma Syah Marita, S.H., M.Kn.
2014 Zulfikri Arif MBA., M.Ikom Vina Andhiani Muliana, S.P., M.Ikom
2015 Kevin Emeraldi, S.T Muthia Khanza, S.E
2016 Taufik Hidayat, S.Si Yasmine Kurnia, S.T
2017 Ade Tandra Karina Syahna
2018 Muhammad Syaeful Mujab, S.I.P Athalla Hardian
2019 Muhammad Abror Melliza Xaviera Putri Yulian
2020 Tidak diselenggarakan akibat pandemi Covid-19
2021 Tidak diselenggarakan akibat pandemi Covid-19
2022 Andika Pratama Zaida Jameela Heinrich
2023 Muhammad Aqlyn Fahdhia Athana Lady Sarah Karjana

Referensi

  1. ^ Sejarah Abang None Jakarta
  2. ^ "Sekilas Sejarah Abang None Jakarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-22. Diakses tanggal 2015-08-19. 

Pranala luar