Indocement

perusahaan asal Indonesia

Indocement Tunggal Prakarsa atau Indocement adalah salah satu produsen semen di Indonesia. Indocement merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Publik
Kode emitenIDX: INTP
Komponen LQ45
IndustriSemen dan bahan bangunan
Didirikan16 Januari 1985; 39 tahun lalu (1985-01-16)
Kantor pusatWisma Indocement,
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Roberto Callieri (Komisaris Utama)
Christian Kartawijaya (Direktur Utama)
ProdukSemen Beton Siap-Pakai Agregat
MerekSemen Tiga Roda
PendapatanKenaikan Rp 17,9 triliun (2023)
Kenaikan Rp 1,9 triliun (2023)
Total asetKenaikan Rp 29,6 triliun (2023)
Total ekuitasKenaikan Rp 20,9 triliun (2023)
Karyawan
3.217 (2023)
IndukHeidelberg Materials (51%)
Anak usahaPT Dian Abdi Perkasa
PT Indomix Perkasa
PT Lentera Abadi Sejatera
PT Pionir Beton Industri
PT Mandiri Sejahtera Sentra
PT Bahana Indonor
PT Sahabat Mulia Sakti
PT Mineral Industri Sukabumi
PT Multi Bangun Galaxy
PT Bhakti Sari Perkasa Abadi
PT Cibinong Center Industrial Estate
PT Pama Indo Mining
PT Tarabatuh Manunggal
PT Terang Prakarsa Cipta
PT Lintas Bahana Abadi
Situs webindocement.co.id

Perkembangan

Indocement tidak bisa dilepaskan dari Grup Salim, yang pertama kali mendirikan perusahaan semen bernama PT Distinct Indonesia Cement Enterprise pada tahun 1973, dan pabriknya kemudian diresmikan pada 4 Agustus 1975 dengan kapasitas produksi 500.000 ton/tahun. Tidak lama kemudian, berdiri PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (1976), PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (1978), PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (1979), PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (1980), PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (1980) dan PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (1981),[1] yang semuanya kemudian dikenal sebagai Indocement Group.[2] Dalam waktu 10 tahun, Indocement Group sudah memiliki 8 pabrik semen dengan kapasitas produksi 7,7 juta ton/tahun,[3] dan menjadi perusahaan semen terbesar di Indonesia, mengalahkan sejumlah perusahaan semen BUMN.[2]

Sebagai bisnis yang lekat dengan kronisme, pada tahun 1985 Indocement mendapat suntikan dana modal dari pemerintah sebesar Rp 364 miliar (senilai dengan kepemilikan 35%)[4] dengan alasan "sektor penting" dan mendapat pinjaman US$ 120 juta dari sejumlah bank pemerintah. Sebagai rangka penyuntikan modal itu, seluruh pabrik semen milik Grup Salim kemudian dikonsolidasikan dalam PT Indocement Tunggal Prakarsa (d/h PT Inti Cahaya Manunggal)[3] pada 16 Januari 1985.[5] Kemudian, pada 5 Desember 1989 Indocement resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), dengan melepas 10% kepemilikannya dengan harga penawaran Rp 10.000/lembar.[4] Ekspansi terus dilakukan, hingga pada tahun 2000 PT Indocement Tunggal Prakarsa sudah memiliki 12 pabrik, dimana 1 pabriknya adalah eks-PT Indo Kodeco Cement yang dimerger dengannya pada 29 Desember 2000.[3]

Sejak April 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman dan merupakan salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan terintegrasi terbesar di dunia mengambil alih kepemilikan saham mayoritas di Indocement (61%). Penjualan ini dilakukan dalam rangka membantu Indocement merestrukturisasi utangnya saat itu.[6] Salim Grup sendiri (lewat PT Mekar Perkasa) masih memiliki sekitar 13% saham Indocement selama beberapa tahun kemudian,[5] sementara sisa saham pemerintah yang masuk pada 1985 akhirnya dilepas pada tahun 2001-2003.[7][8] Terhitung tanggal 31 Desember 2016, mayoritas kepemilikan saham Indocement dipegang oleh Birchwood Omnia Ltd. (HeidelbergCement Group) sebesar 51,00% dan Masyarakat sebesar 49,00%. Saham HeidelbergCement sudah berkurang menjadi 51 persen pasca pelepasan 14% sahamnya ke publik pada 2009. Pada 7 November 2023 Indocement mengumumkan perubahan kepemilikan saham mayoritas dari Birchwood Omnia Ltd. ke Heidelberg Materials AG, yang merupakan hasil perubahan nama dari HeidelbergCement AG pada 2022.[9]

Pada 1 September 2022, Indocement menandatangani perjanjian perjanjian induk sewa dan penggunaan aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo untuk menunjang produksi dan pemasaran semen di Indonesia bagian timur[10].

Pada 17 November 2023, Indocement mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakusisi 100% saham dari PT Semen Grobogan, sebuah perusahaan semen yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah.[11] Pada 30 November 2023, Indocement mengumumkan telah menyelesaikan akuisisi Semen Grobogan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,49 triliun.[12] Total kapasitas produksi semen Indocement dari pabrik milik sendiri, pabrik milik anak usaha, dan pabrik yang disewa mencapai 33,5 juta ton semen per tahun[3].

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2024 di Ruang Melati, Wisma Indocement. Berikut ini susunan Dewan Komisaris dan Direksi dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.[13]

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Robert Callieri
  • Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Tedy Djuhar
  • Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Simon Subrata
  • Komisaris Independen: Franciscus Welirang
  • Komisaris: Juan Francisco Defalque
  • Komisaris: René Samir Aldach
  • Komisaris: Kevin Gerard Gluskie

Direksi

  • Direktur Utama: Christian Kartawijaya
  • Wakil Direktur Utama: Benny S. Santoso
  • Direktur: Hasan Imer
  • Direktur: Troy Dartojo Soputro
  • Direktur: David J. Clarke
  • Direktur: Oey Marcos
  • Direktur: Holger Mørch

Operasional

Produk

Tanggal 31 Desember 2016, Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 24,9 juta ton semen per tahun. Selain itu, Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar 5,0 Juta meter kubik per tahun dengan 38 batching plant dan 632 truk mixer, serta memproduksi agregat sebesar 2,7 juta ton. Indocement memiliki 13 buah pabrik, sepuluh diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement disingkat OPC dan Portland Composite Cement disingkat PCC sejak 2005. Indocement juga memproduksi semen jenis lain misalnya Portland Cement Type II dan Type V serta Oil Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih (White Cement) di Indonesia. Pada Oktober 2016, Indocement meluncurkan secondary brand untuk memenuhi permintaan semen berkualitas dengan harga yang terjangkau yaitu Semen Rajawali, sebuah merek semen bertipe Pozzolan Portland Cement (PPC).[14]

Semen yang dipasarkan adalah semen dengan merek Tiga Roda dan Semen Rajawali. Selain menghasilkan semen dengan mereka dagang "Semen Tiga Roda", Indocement juga memiliki beberapa produk lainnya, yaitu berupa beton siap-pakai dan barang tambang. Berikut ini adalah jenis produk yang dimiliki Indocement:[15][16]

  • Portland Composite Cement (PCC): PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland Cement Tipe I.
  • Ordinary Portland Cement (OPC): OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan tanah.
  • Oil Well Cement (OWC): OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan cetakan sumur bor di mana semen tersebut dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
  • White Cement: Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan semen putih pasar domestik.
  • TR-10 Mortar Serbaguna: TR-10 Mortar Serbaguna merupakan mortar praktis yang diperuntukan untuk aplikasi pasangan bata merah, plester bata merah, dan perata lantai
  • TR-15 Thinbed: TR-15 Thinbed merupakan mortar yang diperuntukan sebagai perekat bata ringan.
  • TR-20 Plester Plus: TR-20 Plester Plus merupakan mortar yang digunakan untuk plesteran bata ringan.
  • TR-30 Acian Putih: Acian Putih TR-30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat. Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan Acian Putih TR30 antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan, hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada permukaan beton dengan menambahkan lem putih.
  • Duracem: Duracem adalah semen Portland yang memanfaatkan slag dari industri baja sebagai salah satu bahan bakunya. Duracem ramah lingkungan dan tahan lama sehingga sangat direkomendasikan untuk pengerjaan proyek dermaga, bendungan, dan mass concrete.
  • Ready-Mix Concrete: Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari produk semen lainnya. Produk ini diproduksi oleh anak usaha Indocement.
  • Agregat: Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui anak perusahaan Indocement akan memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.

Pabrik Semen Indocement

Indocement memiliki tiga kompleks pabrik yang terletak di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan yang dimiliki langsung serta satu kompleks pabrik milik anak usahanya (PT Semen Grobogan), kompleks-kompleks pabrik tersebut adalah:

  1. Kompleks Pabrik Citeureup
    • Kompleks Pabrik Citeureup terletak di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kompleks ini merupakan komplek terbesar milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Di kompleks ini terdapat delapan pabrik yaitu Plant 1, Plant 2, Plant 3, Plant 4, Plant 5, Plant 6, Plant 7, Plant 8, Plant 11 dan Plant 14.
  2. Kompleks Pabrik Cirebon
    • Kompleks ini terletak di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kompleks ini memiliki dua pabrik, yaitu Plant 9 dan Plant 10.
  3. Kompleks Pabrik Tarjun
  4. Kompleks Pabrik Grobogan
    • Kompleks Pabrik Grobongan terletak di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker per tahun dan 2,9 juta ton semen.

Distribusi dan logistik

Untuk menjamin rantai pasokan semen merek “Tiga Roda”, Indocement memiliki beberapa terminal serta metode pengangkutan semen yang terintegrasi dengan baik. Indocement memiliki beberapa terminal semen guna menjamin kelancaran distribusi semen ke pelanggannya.

Terminal Semen

Indocement mengoperasikan 14 terminal semen miliki sendiri dan yang disewa yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu:

  1. Terminal Semen Lampung
  2. Terminal Semen Apung Pontianak
  3. Terminal Semen Samarinda
  4. Terminal Semen Barru
  5. Terminal Semen Palembang
  6. Terminal Semen Apung Kuala Tanjung
  7. Terminal Semen Tanjung Priok
  8. Land Cement Silo Cigading
  9. Terminal Semen Makassar (Sewa)
  10. Land Cement Silo Dawuan
  11. Terminal Semen Tanjung Perak
  12. Terminal Semen Sepanjang
  13. Terminal Semen Lembar 1
  14. Terminal Semen Lembar 2 (Sewa)

Selain terminal semen, Indocement juga menggunakan moda transportasi darat dan laut dalam mendistribusikan semennya. Moda transportasi laut terutama digunakan untuk mendistribusikan semen dari Pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan. Indocement juga terus menambah jumlah peti kemas yang diberangkatkan dari Tarjun. Sampai dengan akhir 2013, jumlah peti kemas meningkat dari 1.200 teus menjadi 2.100 teus sehingga dapat memenuhi permintaan dari lebih banyak wilayah. Sistem pemuatan ini tidak dipengaruhi oleh kondisi cuaca, sehingga mampu meningkatkan keluaran dari Kompleks Pabrik Tarjun.

Indocement juga menggunakan moda transportasi darat, yaitu truk dan kereta api. Indocement memiliki enam relasi perjalanan kereta api untuk pengangkutan semen. Tiga rangkaian kereta api berangkat dari Stasiun Nambo, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua rangkaian berangkat menuju Stasiun Kalimas, Kota Surabaya, Jawa Timur sedangkan satu rangkaian lain menuju Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Total kapasitas angkut dari rangkaian ini adalah 2.400 ton per hari.[17] Tiga rangkaian kereta api yang lain berangkat dari Stasiun Arjawinangun, Cirebon dengan tujuan Purwokerto, Jawa Tengah dan menuju Wangon, Banyumas melalui Purwokerto. Total kapasitas angkut dari rangkaian kereta ini mencapai 1.900 ton semen per hari.

Sertifikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Perusahaan terus berupaya untuk memenuhi beragam sertifikasi demi menjamin praktik kelola perusahaan yang baik. Sertifikasi-sertifikasi yang telah diraih oleh perusahaan antara lain:

  1. Sertifikasi Sistem Manajamen Mutu ISO 9001:2008 sejak Maret 1995
  2. Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 sejak Agustus 2002
  3. Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 Sejak Juni 2004
  4. Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) sejak Juli 2000
  5. Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak Juli 2015 untuk Pabrik Citeureup
  6. Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Palimanan
  7. Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Tarjun
  8. ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Juli 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Citeureup
  9. ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Agustus 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Palimanan
  10. ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Mei 2007 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Tarjun

Prestasi

PT Indocement Tunggap Prakarsa Tbk. juga memegang beberapa kategori penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia), yaitu:

  1. Rekor "Temu Keluarga Toko Bahan Bangunan Terbanyak (Sambil Bermain Angklung Bersama)"
  2. “Relief (lukisan 2 dimensi) motif batik dan tenun berbahan dasar semen putih dan bubur kertas terbesar di dunia”
  3. “Roadshow event terbanyak di 96 perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam waktu tiga bulan”
  4. “Pengiriman Semen Menggunakan Kereta Api dengan Jarak Terpanjang”

Penghargaan

  • Top Brand Award untuk kategori semen dan mortar
  • Corporate Image Award untuk kategori semen
  • Anugerah Business Review untuk kategori merek top
  • Pemecah Rekor Muri dengan Panel Art Stone

Kontroversi

Aksi Petani Kendeng

Indocement adalah anak perusahaan HeidelbergCement, terlibat dan berperan penting dalam pembangunan pabrik semen yang kontroversial di pulau Jawa, Indonesia. Tujuan eksploitasi Pegunungan Kendeng ini mendapat perlawanan dari masyarakat yang tinggal di sana. Selain berdampak pada kehancuran sistem ekologi yang kompleks, pembangunan pabrik semen dan penambangan karst di Pegunungan Kendeng berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar—sebagian dari mereka adalah petani dan masyarakat adat.[18]

Konflik memuncak pada tahun 2014, setelah itu lebih dari 20 perempuan lokal, sebagian besar dari mereka adalah ibu-ibu, tinggal di tenda protes yang mereka dirikan di lokasi pembangunan pabrik semen. Petugas keamanan dari pabrik semen memberikan batasan waktu berkunjung 10 menit untuk kerabat. Banyak aktivis yang bersolidaritas dan pendukung "Perempuan Kendeng" tidak bisa melakukan kontak dengan mereka lagi.[19] Oleh karena itu, Perusahaan Semen menghadapi tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia.[20][21]

Pada Desember 2014, Bupati Pati mengeluarkan izin pendirian pabrik semen, warga yang menolak kemudian mengajukan gugatan ke PTUN Semarang, warga memenangkan gugatan tersebut kemudian pihak pemerintah dan perusahaan mengajukan banding ke PTUN Surabaya dan memenangkannya[22], warga kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung memutuskan menolak kasasi warga sehingga pihak perusahaan dan pemerintah bisa melanjutkan proses pembangunan pabrik.[23][24].

Pada tanggal 10 April 2016, hari ke-666 pendudukan di lokasi pembangunan pabrik semen, 9 Perempuan dari Kendeng melakukan protes di depan Istana Presiden di Jakarta, mereka secara simbolis menyemen kaki mereka.[20] Selain protes terhadap pembangunan pabrik dan konsekuensi ekologis sebagai salah satu "kesalahpahaman `pembangunan` dengan mengorbankan masyarakat adat dan petani", Perempuan Kendeng juga memberikan statemen politik kepada HeidelbergCement bahwa "sebuah perusahaan Jerman tidak harus berinvestasi dalam perusakan lingkungan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, di negara manapun di dunia."[21]

Referensi

  1. ^ Chinese Business Enterprise, Volume 1
  2. ^ a b Visualisasi hasil pembangunan Orde Baru Pelita I, Pelita II ..., Volume 2
  3. ^ a b c d SEKILAS PERSEROAN
  4. ^ a b MENYUSURI JEJAK..
  5. ^ a b Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia
  6. ^ JP/Heidelberger to become Indocement's majority owner
  7. ^ Pemerintah Lepas Indocement dengan Block Sale ke Pasar
  8. ^ Pemerintah Akan Lepas 3,89 Persen Saham di Indocement ke Heidelberger
  9. ^ Suryahadi, Suryahadi (7 November 2023). "Heidelberg Materials AG Jadi Pemegang Saham Pengendali Indocement (INTP)". Kontan. Diakses tanggal 21 November 2023. 
  10. ^ Fitri, Amalia Nur (7 September 2022). "Gandeng Bosowa Maros Indocement Tunggal (INTP) Optimis Target Kinerja Tercapai". Kontan. Diakses tanggal 6 November 2022. 
  11. ^ Suryahadi, Akhmad (17 November 2023). "Indocement (INTP) Caplok 100% Saham Semen Grobogan". Kontan. Diakses tanggal 18 Oktober 2023. 
  12. ^ Puspadini, Mentari (1 Desember 2023). "Indocement (INTP) Tuntaskan Akuisisi Rp1,49 T Semen Grobogan". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 4 Desember 2023. 
  13. ^ Barus, Kormen (14 Mei 2024). "RUPS Tahunan Indocement Menyetujui Pembagian Dividen Sejumlah Rp308 Miliar atau Rp90 Per Lembar Saham". industycoid. Diakses tanggal 18 Juni 2024. 
  14. ^ "Peresmian & Peluncuran Semen Rajawali". Semen Rajawali. 7 Oktober 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 10 Oktober 2020. 
  15. ^ "Semen Tiga Roda". sementigaroda.com. Diakses tanggal 2019-09-14. 
  16. ^ Pradana, Rio Sandy (27 Oktober 2021). Tari, Dwi Nicken, ed. "Indocement (INTP) Luncurkan Tiga Produk Baru, Investasinya Rp44,5 Miliar". Bisnis.com. Diakses tanggal 26 September 2022. 
  17. ^ Majalah KA Edisi Januari dan Agustus 2014
  18. ^ Tempo.Co. Haryanto, Nur, ed. "Warga Kendeng Tolak Pabrik Semen di Depan Kantor Kedutaan Jerman". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-08-05. 
  19. ^ "Protes Pabrik Semen, Petani Kendeng Gelar Aksi Damai di Kedubes Jerman". kbr.id. Diakses tanggal 2016-08-05. 
  20. ^ a b (www.dw.com), Deutsche Welle. "Seruan Kendeng Hingga ke Jerman | Semua konten media | DW.COM | 20.05.2016". DW.COM. Diakses tanggal 2016-08-05. 
  21. ^ a b "Berlin: Solidarität mit Kendeng gegen HeidelbergCement - Rettet den Regenwald e.V." www.regenwald.org (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-26. Diakses tanggal 2016-08-05. 
  22. ^ Lismanto (2 Agustus 2016). "BREAKING NEWS: Pemkab Pati Menang di PTTUN Surabaya, Pabrik Semen Akan Berdiri". Muria News. Diakses tanggal 12 Januari 2022. 
  23. ^ "Aksi menyemen kaki di Jerman untuk petani Kendeng". BBC News Indonesia. 10 Mei 2017. Diakses tanggal 12 Januari 2022. 
  24. ^ Riza, Budi (25 Agustus 2016). "Pabrik Semen di Pati Menang Gugatan Banding". Tempo. Diakses tanggal 16 September 2024. 

Pranala luar