Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau, Indonesia. Dengan luas sekitar 632.26 km² dan populasi mencapai 799.312 jiwa (2008) [1], Pekanbaru merupakan kota terbesar di daratan Riau. Pekanbaru merupakan garda utama dalam hal menjaga dan melestarikan kebudayaan Melayu yang menjadi visi tahun 2021. Bandara Sultan Syarif Kasim II, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelabuhan Pelita Pantai dan Pelabuhan Sungai Duku, merupakan pintu gerbang kota Pekanbaru. Perekonomian Pekanbaru sangat didukung oleh kehadiran perusahaan minyak Chevron Indonesia serta perkebunan kelapa sawit.
Kota Pekanbaru | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman dan Harmonis | |
Koordinat: 0°32′00″N 101°27′00″E / 0.5333°N 101.45°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Tanggal berdiri | 20 Januari 1959 |
Dasar hukum | Kepmendagri No.52/I/44-25 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Herman Abdullah |
Luas | |
• Total | 632,26 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 799,312 jiwa (2.008) |
• Kepadatan | 1.193/km2 (3,090/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0761 |
Kode Kemendagri | 14.71 |
Situs web | http://www.pekanbaru.go.id/ |
Sejarah
Pada zaman dahulu Pekanbaru lebih dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut batin. Mulanya daerah ini merupakan ladang yang lambat laun berubah menjadi daerah perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan pindah ke daerah yang baru yaitu dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak. Namun nama Payung Sekaki tidak dikenal pada masanya dan tetap disebut sebagai Senapelan.
Kemudian sultan Siak Sri Indrapura yaitu Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mendirikan istana di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Sultan pun memiliki inisiatif untuk mendirikan sebuah pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis sang sultan pun dilanjutkan oleh putranya yaitu Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu di sekitar pelabuhan sekarang. Selanjutnya pada tanggal 23 Juni 1784 berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar, dan Kampar) nama Senapelan diganti menjadi Pekan Baharu. Pada saat ini tanggal 23 Juni diperingati sebagai hari kelahiran kota Pekanbaru. Setelah terjadi pergantian nama, Senapelan mulai ditinggalkan dan mulai diganti dengan nama Pekan Baharu atau Pekanbaru dalam penyebutan sehari-hari.
Berdasarkan SK Kerajaan, yaitu Besluit van Her Inlanche Zelf Destuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian dari Kesultanan Siak dengan sebutan distrik. Pada tahun 1931 Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur. Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung.
Setelah Indonesia merdeka, berdasarkan ketetapan gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No. 103, Pekanbaru dijadikan sebagai daerah otonom yang disebut haminte atau kota besar. Setelah itu berdasarkan UU No.22 tahun 1948, kabupaten Pekanbaru diganti menjadi Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru diberikan status kota kecil dan status ini semakin disempurnakan dengan keluarnya UU No.8 tahun 1956. Kemudian status kota Pekanbaru dinaikkan dari kota kecil menjadi kota praja setelah keluarnya UU No.1 tahun 1957. Berdasarkan Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959, Pekanbaru resmi menjadi ibukota Propinsi Riau.[2]
Geografi
Secara geografis kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter.[3]. Pekanbaru terletak di tepi sungai Siak, serta persimpangan jalan yang menghubungkan Padang - Dumai dan jalur lintas timur.
Iklim
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1º C - 35,6º C dan suhu minimum antara 20,2º C - 23,0º C. [4]
Demografi
Penduduk kota Pekanbaru berjumlah 799.312 jiwa yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Penduduk asli kota Pekanbaru merupakan orang Melayu Riau yang banyak bermukim di tepi sungai Siak. Masyarakat Melayu Riau banyak berprofesi sebagai pegawai negeri, mengisi kantor-kantor pemerintahan setempat. Di samping penduduk asli, mayoritas penduduk Pekanbaru merupakan kaum pendatang. Etnis Minangkabau merupakan masyarakat terbesar, dengan jumlah sekitar 65% dari seluruh penduduk kota.[5]. Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang, guru, dan dokter. Selain orang-orang Minang, perekonomian kota banyak dijalankan oleh masyarakat Tionghoa. Perkebunan karet dan kelapa sawit banyak dikerjakan oleh penduduk asal Jawa.
Transportasi
Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah Padang di sebelah barat, Medan di sebelah utara, dan Jambi di sebelah selatan. Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatera dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara internasional di pulau Sumatera.Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Angkasa Pura II pada tahun 2008 penumpang yang melalui bandara ini mencapai angka 1,8 Juta penumpang per tahun, menempatkan bandara ini sebagai bandara tersibuk ketiga di regional Sumatera setelah Bandara Polonia, Medan dan Bandara Hang Nadim, Batam.Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi Sungai Siak dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditi ekspor seperti kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kota-kota di Kepulauan Riau, seperti Batam dan Tanjung Pinang. Selain Bandara dan pelabuhan, Kota Pekanbaru juga memiliki sebuah terminal antar kota dan antar provinsi yang bernama Terminal Bandar Raya Payung Sekaki yang merupakan terminal terbaik di Sumatera dan juga terbersih di Indonesia.
Pariwisata
Berikut tempat-tempat wisata yang ada di Pekanbaru:
- Mesjid Raya dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Senapelan, memiliki arsitektur tradisional yang menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kesultanan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid terdapat sumur yang mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Dalam areal kompleks mesjid juga terdapat makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.
- Balai Adat Melayu Riau terletak di Jl. Diponegoro. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.
- Perpustakaan Soeman HS, terletak di Jalan Jend. Sudirman bersebelahan dengan kompleks kantor gubernur. Perpustakaan Daerah Provinsi Riau yang dianggap sebagai salah satu perpustakaan "termegah di Indonesia". Perpustakaan ini memiliki arsitektur yang unik, dan memiliki koleksi 300 ribu buku pada tahun 2008.Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
harus ditutup oleh</ref>
.
- Metropolitan Trade Center & Giant berlokasi di Jl. Subrantas, Panam. Dibuka pada tahun 2009 yang merupakan hypermarket terkemuka di Indonesia.
- Pasar Raya Senapelan / Pasar Kodim terletak di Jl.Jend. A.Yani. Pasar ini dulu dikenal sebagai Pasar Induk Kota Pekanbaru.
- Metro Swalayan Pekanbaru yang terletak di Jl.H.Imam Munandar Tangkerang Selatan
selain itu juga dibangun Ramayana Department Store di Jl.Subrantas,Panam yang merupakan Ramayana Department Store terbesar.Ramayana Department Store masih dalam tahap pembangunan.
Media
Saat ini kota Pekanbaru memiliki stasiun tv swasta yaitu Riau Televisi dan Melayu TV.Media cetak atau surat kabar yang cukup banyak dikenal masyarakat kota Pekanbaru antara lain:
- Riau Pos
- Tribun Pekanbaru
- Pekanbaru Pos
- Media Indonesia
- Riau Mandiri
- Pekanbaru MX
- Koran Riau
sedangkan Radio-radio yang telah mengudara ada di Pekanbaru adalah sebagai berikut:
- Radio Aditya 87.6 FM
- Radio Pro 2 88.4 FM
- Radio Ikmi 90.8 FM
- Radio Pro 3 91.2 FM
- Radio Rabbani 91.6 FM
- Radio Persada 92.4 FM
- Radio Mentari 94.3 FM
- Radio Pondasi 95.9 FM
- Radio Graha 96.7 FM
- Radio Barabas 97.5 FM
- Smart 98.3 FM
- Radio Pro 1 99.1 FM
- Radio Mandiri 99.5 FM
- Radio Racika 100.2 FM
- Radio CBS 101.0 FM
- Radio Monaria 101.8 FM
- Radio Cendana 102.6 FM
- Radio Hidayah 103.4 FM
- Radio Warna 104.2 FM
- Radio Gress 105.8 FM
Walikota
No | Nama | Awal masa jabatan | Akhir masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Datuk Wan Abdul Rahman | 17 Mei 1946 | 11 November 1950 | - |
2. | Datuk Ahmad | 11 November 1950 | 7 Mei 1953 | - |
3. | Tengku Ilyas | 7 Mei 1953 | 1 Juni 1956 | - |
4. | Muhammad Yunus | 1956 | 1958 | - |
5. | Okm Jamil | 1958 | 1959 | - |
6. | Datuk Wan Abdul Rahman | 1959 | 1962 | Masa Jabatan Kedua |
7. | Tengku Bay | 1962 | 1968 | - |
8. | Raja Rusli | 1968 | 1970 | - |
9. | Abdul Rahman Hamid | 1970 | 1981 | - |
10. | Ibrahim Arsyad | 1981 | 1986 | - |
11. | Farouq Alwi | 1981 | 1991 | - |
12. | Oesman Effendi Apan | 1991 | 2001 | - |
13. | Herman Abdullah | 2001 | sekarang | - |
Kecamatan
Referensi
- ^ data statistik Indonesia
- ^ Situs web resmi Pemerintah Kota Pekanbaru
- ^ Situs web resmi Pemerintah Kota Pekanbaru
- ^ http://www.pekanbaru.go.id/wilayah-geografis/
- ^ Hill, David (2006). Politik Identitas dalam Budaya Indonesia/Melayu. Hiski. hlm. 40.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintahan Provinsi Riau
- (Indonesia) (Inggris) Situs yang berisi data2 statistik Resmi
- (Indonesia) (Inggris) Pekanbaru, Riau - The Future Sumatra Economy Power City (Skyscrapercity Forum - Urban discussion about Pekanbaru and photos gallery)
- (Indonesia) (Inggris) PEKANBARU Future Sumatra's Econoically Progressive City, Development and Project