Mohammed Ben Kalish Ezab dan Abdallah

Sheik Mohammed Ben Kalish Ezab dan Abdallah (dalam edisi Bahasa Perancis: Mohammed Ben Kalish Ezab et Abdallah) adalah dua tokoh dalam serial klasik Petualangan Tintin yang digambar dan ditulis oleh Hergé. Perlu diperhatikan bahwa "Ben" dalam pengucapan bahasa Inggris adalah sama dengan kata bahasa Arab "bin" atau "ibn" yang berarti "anak dari ...", sebuah cara yang paling umum untuk menamai seseorang dalam bahasa Arab. Oleh karenanya apabila Hergé benar-benar mengikuti tata bahasa Arab maka Mohammed Ben Kalish Ezab seharusnya diterjemahkan sebagai Mohammed, anak dari Kalish Ezab. Namun ternyata nama tersebut hanyalah nama buatan seperti yang dijelaskan pada bagian akhir tulisan ini.

Berkas:Tintin kalishezab abdullah.JPG
Sang Emir Kasih Ezab sedang menunjukkan foto Abdallah pada Tintin.

Sheik Mohammad Ben Kalish Ezab

Berkas:Tintin kalishezab.JPG
Sheik Emir Mohammed Ben Kaslih Ezab
.

Sheik Mohammed Ben Kalish Ezab adalah seorang penguasa (Emir) dari Khemed, daerah fiktif dalam cerita Petualangan Tintin, yang ramah dan memiliki seorang anak laki-laki yang manja, sangat nakal, selalu usil dan benar-benar menjengkelkan bernama Abdallah. Anak ini seringkali bisa membuat kesal dan frustrasi orang lain, seperti yang dialami Tintin ketika menolong mereka tersebut dalam buku Negeri Emas Hitam dan Hiu-Hiu Laut Merah. Sheik Mohammed Ben Kalish Ezab juga muncul dalam beberapa halaman buku Tintin dan Alph-Art yang tidak sempat terselesaikan.

Nama sang emir yang kedengaran seperti nama Arab sebenarnya adalah kata buatan dalam dialek marollian, sebuah dialek lokal di Brussel, Belgia, "Kalische Zap" yang berarti sari tanaman licorice, sebuah tanaman obat-obatan di Eropa yang bisa menghasilkan aroma manis. Untuk menggambarkan sang emir, ayah yang sangat mengasihi Abdallah, Herge mengambil contoh dua bangsawan Arab : Raja Faisal I, kakek putra mahkota cilik Pangeran Faisal dan Ibn Saud, pendiri Saudi Arabia, yang memerintah pada tahun 1932 - 1953. Keduanya menjadi contoh pemimpin Kerajaan fiktif Khemed yang emosional.[1]

Abdallah

Berkas:Tintin abdullah2.JPG
Abdallah
.

Abdallah adalah seorang anak lelaki yang jagoan dalam hal memberi mimpi buruk bagi orang lain. Ia bahkan mendapatkan julukan sebagai setan kecil yang bandel, keras kepala, tak bisa diatur, badung dan tak takut apapun![1]

Model

Herge memilih foto Raja Faisal II dari Irak sebagai model untuk Abdallah. Seperti Abdallah, sang raja saat itu berusia sekitar enam tahun. Dalam salah satu lukisan potret diri Abdallah, ia digambarkan memegang gagang belati upacara, jubah, kafiyeh dan sandal. Pose itu disalin secara hati-hati dari potret Raja Faisal II yang ada di arsip Herge, dan itulah wajah resmi Abdallah yang pertama kali dilihat pembaca[1].

Walaupun secara fisik, Raja Faisal II memiliki kesamaan fisik dengan Abdallah, namun karakter mereka sangatlah bertolak belakang. Abdallah adalah anak yang dimanjakan, tak bisa diatur dan tak bertanggung jawab. Ayahnya dan kadang-kadang Kapten Haddock sering dibuat murka oleh tingkah lakunya. Namun dilain kesempatan, mereka sering tersentuh karena sikap pangeran kecil itu. Raja Faisal II, sebaliknya, bersikap amat dewasa dan memiliki rasa tanggung jawab jauh di atas anak-anak seusianya.

Raja Faisal II pernah dipotret oleh Cecil Beaton, seorang fotografer kelas atas yang bergabung dengan Proche-Orient sebagai koresponden perang, di Baghdad di usianya yang berumur tujuh tahun. Cecil menggambarkan Sang Raja sebagai "anak kecil yang penuh perhatian, ramah, bertanggung jawab, sopan santun, menarik dan pandai". Secara keseluruhan, Faisal sangat berbeda dari Abdallah yang super badung[1]. Selain itu Faisal muda dibesarkan dengan baik dengan pengasuh dari Inggris dan pengajar dari Skotlandia yang dipasrahi untuk membesarkannya.

Selain Abdallah yang bandel, ada contoh lain bagi kenakalan, perbuatan iseng, trik, kejailan dan lelucon konyolnya yang tiada henti. Tokoh itu adalah Quick dan Flupke, dua anak jalanan Brussel yang badung yang diciptakan oleh Herge sejak Januari 1930. Serial ini, Petualangan Quick dan Flupke, berhenti diproduksi pada musim dingin 1940. Namun, berbeda dengan pangeran yang bandel, pada dasarnya kedua bocah jalanan Brussel itu adalah anak-anak yang baik[1].

Tokoh Anak-anak

Tintin sebenarnya menjadi simbol anak-anak dalam dunia orang dewasa, sehingga sangat sedikit tokoh anak-anak yang muncul dalam kisah Petualangan Tintin. Diantara yang sedikit itu, ada Zhang Zhong-Ren, yang sedikit lebih muda daripada Tintin, lalu Abdallah. Ada juga Zorinno, si anak Peru, penjual jeruk yang diselamatkan Tintin dalam kisah Di Kuil Matahari. Selain itu ada juga Miarka, anak gipsi yang ditemui Tintin dalam Permata Castafiore. Jangan lupakan pula kehadiran Coco dan kemunculan diam-diam Quick dan Flupke dalam Tintin di Congo. Ada pula putra Maharaja Gaipajama dalam Cerutu Sang Firaun, serta ketujuh anak Pietro Maxx dalam Penculikan Lakmus.

Teror

Abdallah selalu menyebarkan teror kemanapun ia pergi. Teror yang suka ditebarnya adalah lelucon-lelucon klasik seperti menggunakan laba-laba mainan atau cerutu yang bisa meledak. Kapten Haddock sangat takut menghadapi bocah nakal ini sampai-sampai ia mempertanyakan mengenai teman Tintin, Zhang Zhong-Ren, dalam buku Tintin di Tibet. Ia bertanya pada Tintin apakah Zhang Zhong-Ren seperti Abdallah? Tintin menjawab bahwa sifat Zhang Zhong-Ren sangat bertolak-belakang dengan Abdallah. Tanpa mengindahkan ketakutan Kapten Haddock, Sheik Mohammed Ben Kalish Ezab mengirimkan Abdallah untuk tinggal bersama Kapten Haddock di Marlinspike Hall ketika terjadi huru-hara di Khemed.

Beberapa teror yang pernah dilakukannya adalah:

Referensi

  1. ^ a b c d e Farr, Michael (2010). Abdallah (edisi ke-1). PT. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-5791-5.