Tintin dan Milo
Tintin dan Snowy (dalam bahasa Prancis-nya, Tintin et Milou) adalah seorang tokoh fiktif dalam komik serial Petualangan Tintin yang diilustrasi dan ditulis oleh kartunis dari Belgia, Georges Remi, atau yang lebih dikenal dengan nama Hergé. Ia adalah wartawan muda yang selalu ditemani dengan anjing setianya yang bernama Milo (Snowy) dan pergi berkeliling dunia. Ini adalah serial komik yang sangat laris di Eropa dan hampir seluruh dunia, khususnya di Belgia, Prancis dan Belanda.
Tintin dan Milo | |
---|---|
Informasi Umum | |
Penerbit | Casterman Indira, Gramedia |
Muncul pertama kali di | Le Petit Vingtième (Tintin di Tanah Sovyet) (10 Januari, 1929) |
Pencipta | Hergé |
Informasi tentangnya dalam cerita | |
Nama lainnya | (Prancis) Tintin et Milou |
Karakter | Tintin memiliki fisik yang kuat, ulet dan pandai menyelesaikan masalah. Milo adalah anjing yang cukup pandai, dan memiliki loyalitas yang sangat tinggi pada tuannya. |
Tintin
suntingBiografi Fiktif
suntingHergé membuat tokoh ini terinspirasi dari tokoh komik yang diciptakan oleh Benjamin Rabier, Tintin Lutin yang muncul pertama kali pada tahun 1897.
Tintin muncul pertama kali di sisipan anak-anak dari surat kabar "Le Petit Vingtième pada 10 Januari, 1929, dan peringatan hari kelahirannya yang ke 75 tahun telah diperingati secara meriah pada tahun 2004.[1] Tintin sebenarnya diciptakan berdasarkan tokoh awal yang dibuat oleh Herge, yaitu tokoh pandu yang lucu bernama Totor. Komik yang menampilkannya, Les aventures de Totor, chef de patrouille des Hannetons ditulis dalam bahasa Prancis. Atau dalam bahasa Inggrisnya adalah The Adventures of Totor, Leader of the Cockchafer Patrol muncul pertama kali dalam majalah kepanduan berjudul "Le Boy-Scout Belge" antara tahun1926 hingga tahun 1929.
Dalam cerita komik selanjutnya Tintin adalah wartawan muda yang selalu terlibat dalam intrik-intrik internasional yang membahayakan dirinya, tetapi dengan kecepatannya dalam berpikir dan bertindak, keberaniannya and tak lupa keberuntungannya, dia selalu dapat menyelamatkannya dari situasi tersebut. Hampir dalam setiap petualangan, dia mendapatkan tugas penyelidikan, tetapi amat jarang sekali dia tidak terlibat dalam suatu petualangan.[2] Walaupun komik ini dibuat di Belgia, tetapi Hergé sebagai penciptanya tidak pernah melekatkan kebangsaan tertentu pada tokoh rekaannya, Tintin, selain dikatakan bahwa dia dikenal luas sebagai orang Eropa. Dalam buku-buku awalnya, seperti terlihat pada judul Tintin di Congo atau Pulau Hitam, terlihat jelas bahwa ia memiliki kebangsaan Belgia. Namun dalam cerita-cerita selanjutnya, kebangsaannya tidak pernah disinggung-singgung lagi. Selain itu dia tidak memiliki sejarah yang jelas tentang keluarga dan sejarahnya, meskipun jika dibaca dengan teliti beberapa adegan dalam episode Laut Merah nama jalan yang ditampilkan adalah nama-nama jalan di Brussel.
Umurnya tidak pernah secara tepat diungkapkan, di mana dia hanya disebutkan sebagai orang dewasa sebagaimana yang disebutkan dalam penjelasan dari DVDnya, tetapi di saat yang lain disebutkan bahwa dia masih anak-anak, seperti yang disebutkan dalam film serial televisinya. Di film serial kartunnya, dalam cerita Rahasia Unicorn terlihat bahwa dalam buku paspornya, terlihat bahwa dia terlahir pada tahun 1929 (tahun di mana kemunculannya pertama kali[1]). Berbagai macam surat kabar menyatakan bahwa umurnya adalah sekitar 15 tahun,[2] Time yang menunjukkan bahwa dia adalah kawula muda,[3] sedangkan situs resminya Tintin.com menyatakan bahwa dia berusia antara 16 dan 18. Walaupun begitu, dalam buku komiknya menganggap dia anak muda dewasa, di mana tidak adanya orang tua yang mendampinginya kemanapun, dan tidak perlunya dia untuk pergi ke sekolah. Dan pada cerita yang lain, dia cukup dewasa untuk masuk ke sebuah pub dan minum segelas bir, seperti yang bisa dilihat pada cerita Pulau Hitam. Jika dicermati agak mendalam, umurnya tetap walaupun ia pernah mengikuti masa penganeksasian Cina oleh Jepang, (Lotus Biru,1931) dan terbang dengan sebuah Boeing 707 dalam cerita (Penerbangan 714 ke Sydney, 1968).
Karakter
suntingUmum
suntingPara pembaca dan kritikus menggambarkan karakternya teramat lengkap, dan juga karakter yang terbuka, walaupun dia memiliki kepribadian yang tidak memihak—netral—yang menggambarkan keseimbangan antara sifat jahat, kebodohan yang ada disekelingnya. Idealisme kepanduannya, yang pada dasarnya menggambarkan karakter dari Hergé sendiri, dan statusnya itu memberikan kesempatan pada para pembaca untuk mengasumsikan posisinya dalam cerita, daripada memiliki suatu karakter yang tetap.[4] Ikon Tintin menggambarkan hal ini, dengan pernyataan dari Scott McCloud "memberikan kesempatan pada para pembaca untuk menyelami karakternya dan larut dalam dunianya".[5] Tintin memiliki karakter yang mudah diingat, di mana dia tidak memiliki ketertarikan seksual kepada lawan jenis ataupun memiliki perasaan romantis, seperti yang bisa ditemui dalam cerita Petualangan Tintin.
Dalam komiknya, Tintin digambarkan memiliki kecerdasan yang sangat tinggi dan memiliki karakter imaginatif. Selain itu ia dapat memahami dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing, dan memiliki pengetahuan yang amat luas dengan bidang yang lebar. Bila dicermati, dia juga mampu mengendarai mobil, sepeda motor, tank, menunggang kuda dan menerbangkan pesawat terbang ataupun helikopter. Walaupun tampaknya dia lemah, dia digambarkan sangat atletis, memiliki kekuatan fisik yang sangat besar, dan memiliki kemampuan untuk mengalahkan lawan-lawannya yang kadang-kadang memiliki postur lebih darinya dalam suatu perkelahian. Dia juga menang dalam pertarungan tanpa senjata dengan seekor beruang besar coklat dalam episode Tintin in the Land of the Soviets. Tidak lupa pula, dia adalah perenang yang handal, pernah juga digambarkan berlatih yoga, dan selalu selamat dari kecelakaan yang secara umum harusnya menimbulkan luka-luka yang cukup serius.
Keluarga
suntingDalam serial ini, digambarkan bahwa dia tidak memiliki saudara sama sekali: baik Ibu, Ayah ataupun saudara kandung. Dari keseluruhan cerita, dia hanya sempat membicarakan soal keluarga, yaitu ketika dia bertemu pertama kali dengan Kapten Haddock di Kepiting Bercapit Emas, di mana dia mengingatkan sang kapten untuk meninggalkan kebiasaannya untuk bermabuk-mabukan dengan mengingatkannya bagaimana perasaan Ibunya jika tahu anaknya sedang mabuk-mabukkan seperti itu. Ketiadaan anggota keluarga Tintin, sebenarnya tidak berhubungan dengan pengalamannya yang mampu berkelana ke seluruh penjuru dunia, dan selama itu ia hanya memiliki teman-teman sejatinya yang akhirnya menjadi saudaranya dan mereka saling bantu membantu sebagaimana layaknya suatu keluarga yang utuh.
Tidak seperti yang lainnya, seperti Haddock atau Lakmus, Tintin tidak pernah bertemu teman-teman ataupun keluarganya. Sang Kapten memiliki kenangan akan badai di laut yang sangat ganas, sedangkan Profesor Lakmus bisa mengunjungi teman-temannya dari Universitas (dua hal tersebut dapat dibaca dalam episode 7 Bola Kristal), Tintin hampir-hampir tidak memiliki masa lalu sebelum cerita Tintin in the Land of the Soviets. Dua teman karibnya pernah bertemu dengan teman-teman yang belum pernah ditemui sebelumnya dalam serial ini, seperti Kapten Chester ataupun Hercule Tarragon — sedangkan Tintin hanya bertemu teman-temannya ataupun musuh-musuhnya dari cerita-cerita sebelumnya. (Dalam Tintin hasil karya Frederic Tuten, "Tintin in the New World", walaupun dianggap tidak sesuai dengan karya dari Herge, menyampaikan bahwa Tintin dibesarkan oleh Ibunya, yang kemudian wafat karena sakit ketika dia masih kecil. Dia tidak pernah bertemu dengan Ayahnya, dan dipercayai bahwa dia sudah berpulang.)
Nama
suntingNamanya, Tintin, hingga kini masih menjadi misteri, apakah itu sebuah nama depan atau nama belakang tetap tidak diketahui. Kemungkinan itu bukanlah nama sebenarnya, tetapi hanyalah sebuah pseudonim yang sering dipergunakan oleh para wartawan untuk melindungi identitas dirinya ketika membuat suatu tulisan dalam kolomnya pada surat kabar: Le Petit Vingtième. Ketika cerita ini dibuat, sangat umum bagi mereka, para penulis, untuk memakai pseudonim. Selain itu, dimungkinkan juga bahwa itu bukanlah namanya yang sebenarnya seperti yang bisa dibaca dalam kisah Cerutu Sang Firaun, ketika ia dituduh meracuni salah satu dari pelayan Sheik. Ketika ditangkap dan dihadirkannya dalam tenda sang Sheik, dan ditanyai soal namanya, ia menjawabnya dengan kalimat: "Namaku? Itu tidak penting untukmu... tetapi ketika di rumah, mereka semuanya memanggilku Tintin."
Teori sederhana yang dianggap dapat menjelaskan misteri dari namanya adalah: sudah menjadi kenyataan bahwa setiap komikus Franco-Belgian, pada umumnya memiliki "pahlawannya" yang sering kali eksentrik, nama yang mudah untuk diingat yang bisa jadi berasal dari nama depan atau belakang sang tokoh. Banyak orang berpikir bahwa "Tintin" adalah sebuah nama belakang, tetapi tampaknya sang pengarang, Hergé tetap membiarkannya menjadi suatu misteri. Hergé adalah pengagum berat dari Benjamin Rabier dan kemungkinan ia mengambil nama itu dari tokoh Rabier, Tintin lutin (1897).
Perwatakannya
suntingDalam keseluruhan cerita, Tintin digambarkan memiliki sikap yang selalu ingin tahu, berjiwa mulia dan pemaaf. Sedangkan sikap idealismenya membuatnya banyak dikagumi oleh orang-orang yang pernah bertemu dengannya, tetapi tidak kurang juga karena sifatnya itu menempatkannya dalam keadaan yang berbahaya dan menjadi penyeimbang dari sifat-sifat skeptis ataupun putus asa dari karakter lainnya, misalnya Kapten Haddock. Pandangan politiknya juga tidak pernah jelas memihak yang mana, seperti ditemui dalam semua episodenya, dan teramat jarang terlihat ia mengemukannya pandangan politiknya. Terkecuali pada cerita-cerita awal seperti pada Tintin di Tanah Sovyet dan Tintin di Congo, digambarkan bahwa ia sangat bangga sebagai orang Belgia dan penganut agama Katolik yang taat. Namun pada buku-buku selanjutnya hal ini sangat dihindari. Pandangan-pandangannya selalu berubah dari waktu ke waktu, tergantung dari situasi yang sedang dihadapinya, sehingga ia bisa digolongkan sebagai orang yang cinta damai, yang ditunjukkan dengan ketidak sukaannya akan perang. Hanya dalam halaman awal dari Tintin dan Picaros, digambarkan ia memakai helm sepeda motor dengan simbol perdamaian.
Hingga akhir cerita, karakternya berubah cukup signifikan, di mana jikalau di awal-awal cerita digambarkan dia selalu aktif mencari petualangan-petualangan baru. Namun di episode-episode berikutnya, Tintin lebih digambarkan masuk ke dalam suatu petualangan dikarenakan situasi di sekelilingnya yang di luar dari kontrolnya. Hal ini bisa dilihat pada episode Penerbangan 714 ke Sydney di mana dia diculik atau dalam episode Tintin dan Picaros, di mana dia berusaha untuk menolong teman baiknya. Dalam dua episode tersebut terlihat jelas, dia kehilangan semangatnya untuk berpetualang atas inisiatifnya sendiri sesuai dengan jiwa mudanya, tetapi digantikan oleh kewajaran semata. Hal ini menimbulkan perdebatan yang cukup sengit antara pembaca-pembacanya dan para kritikus, tentang perubahan ini semua, sehingga tidak mengherankan karyanya ini menuai banyak kritikan negatif. Para kritikus berpendapat bahwa buku-buku ini mewakili keanehan-keanehan, ataupun teka-teki, sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa perubahan karakternya itu adalah penggambaran sifatnya yang lebih komplek.
Hergé menyanggahnya dengan menyatakan bahwa, dalam kariernya yang semakin dewasa, "Tintin telah kehilangan kontrol, dia tidak menjadi tokoh utama lagi, tetapi ia menjadi bagian dari cerita."[6] Namun dalam episode yang tidak terselesaikan oleh Hergé, Tintin dan Alph-Art, Tintin menemukan kembali gairahnya untuk lebih aktif mencari petualangan baru.
Inspirasi
suntingBeberapa saat sebelum meninggal dunia, seorang bekas kaki tangan Nazi Jerman berkebangsaan Belgia, Léon Degrelle membuat suatu pernyataan kontroversial di mana ia menyatakan bahwa Tintin sebenarnya diciptakan dari karakter pribadinya.[7] Degrelle memang mengenal Hergé dalam awal-awal kariernya sebagai wartawan, tetapi pernyataannya itu hanyalah usahanya untuk membela dirinya dari tuduhan sebagai kaki tangan Nazi Jerman dengan menampilkan sisi baiknya sebagai seorang Tintin.[2]
Di awal-awal episodenya, Tintin diinspirasikan oleh adik laki-laki dari Hergé, Paul Remi, seorang prajurit karier. Karena seringnya diolok-olok oleh temannya sebagai "Mayor Tintin" oleh teman-temannya, Paul kemudian memotong rambutnya mengikuti gaya potongan rambut alat Erich von Stroheim. Dengan model rambutnya yang baru Hergé menjadikannya model untuk penjahat bernama Kolonel Sponsz di Penculikan Lakmus. Tintin dan Sponsz, walaupun secara bentuk fisik amat berbeda, tetapi sebenarnya memiliki model rambut yang hampir mirip.[8]
Dalam mendesain pakaian yang akan dipakai oleh Tintin, Hergé mendapatkan idenya dari berbagai sumber. Seorang teman sekolah Hergé dari St Boniface, yang benama Charles, telah mengambil gaya berbusana "plus fours" dan memakai kaos kaki yang memiliki pola "Argyle", yang mana membuatnya menjadi bahan ejekan dari teman-temannya. Gaya berbusana plus four adalah memakai celana yang panjangnya 4 inchi dibawah lutut. Gaya ini diasosikan dengan gaya berpakaian para olahragawan sejak tahun 1860-an dan seringnya dipakai dalam olahraga golf. Sedangkan motif argyle adalah suatu motif yang terbuat dari bentuk jajaran genjang yang tersusun secara diagonal, sebagaimana yang terlihat pada foto disamping. Harry Thompson mencatat, bahwa ide tersebut sedikit memberi warna pada cerita serial ini, dan menyarankan jika saja "Hergé menjadi pengikut dari laughers, maka sebuah elemen kesalahan telah disertakan dalam penulisannya."[9]
Tiga buku awal dari serial ini, terlihat Tintin mengunjungi tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh seorang fotographer bernama Robert Sexé, yang terekam pada surat kabar terbitan Belgia dari sejak pertengahan hingga akhir tahun 1920-an. Sexé dilahirkan pada tahun 1890 di suatu daerah yang bernama La Roche-sur-Yon di Vendée di bagian Barat dari Prancis. Janpol Schulz menuliskan sebuah biografi yang menceritakan tentang Robert Sexé, dan diberikan judul "Sexé au pays des Soviets" (Sexé di tanah Soviet) yang sekilas memiliki judul yang hampir sama dengan episode pertama dari serial komik "Petualangan Tintin".[10]
Robert Sexé dikenali memiliki perawakan sebagaimana layakna tokoh Tintin, dan Yayasan Hergé yang berpusat di Belgiapun mengakui bahwa tidak sulit dibayangkan bagaimana seorang Hergé mendapatkan pengaruh yang cukup kuat dari seorang Sexé.[11] Pada masa itu, Sexé telah berkelana ke seluruh penjuru dunia dengan mengendarai sebuah sepeda motor yang dibuat oleh Gillet of Herstal. René Milhoux adalah juara dunia dan pemegang rekor untuk kejuaraan sepeda motor pada masa itu, dan pada tahun 1928, sedangkan pada saat yang bersamaa, Sexé sedang berada di Herstal dan sedang berdiskusi dengan Léon Gillet tentang rencana besarnya. Gillet pun mempertemukannya dengan sang juara dunia, Milhoux. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kedua orang ini menjadi teman baik, dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam membicarakan tentang sepeda motor, di mana Sexé menjelaskan tentang kebutuhan-kebutuhannya dan Milhoux membagi pengetahuannya atas dunia mekanik serta bagaimana membuat sepeda motor-sepeda motor tersebut memberikan kemampuan maksimalnya dalam suatu lomba. Dengan menyatunya dua manusia ini, maka Robert Sexé dapat pergi berkelana ke seluruh penjuru dunia, dan menuliskannya sebagai suatu karya yang tidak ternilai harganya untuk dunia kewartawanan. Sekjen dari Yayasan Hergé di Belgia mengakui bahwasanya seorang Hergé, sangat terpengaruh oleh kedua manusia yang luar biasa ini sehingga terciptalah tokoh Tintin seorang wartawan muda yang suka berpetualang dan temannya yang setia Milo (Snowy).
Hergé sendiripun mengaui bahwa sedikit banyak Tintin hidup dalam dirinya, dan walaupun dalam suatu rekaman wawancara yang dilakukan pada tahun 1947 bahwa "Tintin itu bukan aku, dan jika dia harus hidup dalam dunia ini, maka ia adalah suatu mahakarya sempurna dari-Nya dan membuatku tak habis-habisnya menggali karaternya",[12] namun di lain waktu dia menyatakan bahwa "Tintin, c'est moi!" ("Tintin itu ya aku!").[13]
Koin Peringatan
suntingTahun 2004
suntingTintin, Hergé dan Milo adalah tokoh-tokoh yang pernah tampil dalam koin Euro terbitan pemerintah Belgia. Pada tahun 2004, pemerintah Belgia menerbitkan suatu koin khusus dalam rangka untuk memperingati hari kelahiran serial terkenal Petualangan Tintin yang ke 75. Koin ini dirancang oleh Luc Luycx yang terbuat dari bahan logam: Ag - Argentum 925 (perak), dengan berat 18.75 gram (0.66 oz) dan memiliki diameter 33 mm (1.30 inch). Koin ini sebenarnya hanya bernilai €10, tetapi di pasaran umum, saat ini sudah bernilai €31.[14] Koin ini hanya dibuat terbatas hanya sebanyak 50.000 keping saja. Pada satu sisi dari koin tersebut menampilkan gambar Tintin dan Milo sedangkan pada sisi yang lainnya menggambarkan peta negara-negara Uni Eropa sesuai dengan jumlah anggotanya pada tahun tersebut, (2004). Selain itu kata-kata negara Belgia dituliskan dalam tiga bahasa resmi yang dipakai di negara tesebut yaitu dalam bahasa Prancis (Belgique), bahasa Belanda (Belgie) dan bahasa Jerman (Belgien). Bahkan dalam peluncuran pertamanya sempat dihadiri oleh Mentri Keuangan Belgia, Didier Reynders yang menyatakan bahwa "Sungguh sangat penting untuk merayakan Tintin dan Hergé tidak hanya di Belgia, tetapi juga di seluruh dunia".
Tahun 2007
suntingSedangkan pada tahun 2007, dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran Hergé, pemerintahan Belgia menerbitkan suatu koin khusus yang bernilai sebesar €20, tetapi di pasaran umum saat ini nilainya sudah mencapai €49.[14] Desain dari koin ini kembali dipercayakan kepada Luc Luycx yang memiliki kandungan logam: Ag - Argentum 925 (perak) dan Cu - Cuprum 75 (tembaga) dengan berat 22.85 gram (0.81 oz) dengan diameter 37 mm (1.46 inch). Koin dibuat terbatas hanya sebanyak 50.000 keping saja. Bagian depannya terlihat portrait dari Hergé dan Tintin plus tanda tangan dari Hergé sendiri pada bagian bawahnya. Pada halaman belakang menggambarkan peta anggota negara-negara Uni Eropa sesuai dengan anggotanya pada tahun 2007. Pada sisi belakang itu juga sebagaimana koin yang sebelumnya, tulisan negara Belgia ditampilkan dalam tiga bahasa resmi yang dipakai di negara tesebut yaitu dalam bahasa Prancis (Belgique), bahasa Belanda (Belgie) dan bahasa Jerman (Belgien).
Prangko
suntingHampir di banyak negara di penjuru dunia, walaupun pada umumnya di Eropa, banyak prangko yang mengambil tema atapun gambar dari episode-episode komik karangan Hergé, Petualangan Tintin.
Daftar negara-negara penerbit
suntingSebuah prangko pernah diedarkan pada tanggal 1 Oktober 1979. Prangko tersebut menampilkan Tintin dan Milo membawa sebuah kaca pembesar yang sedang mengamati sebuah prangko yang bergambar Kapten Haddock. Prangko ini ditampilkan di sampul depan dari buku karya Harry Thompson, Tintin, Hergé and his Creation.
Pada bulan September 1999, satu set prangko yang terdiri dua buah diterbitkan disana. Masing-masing prangko menggambarkan panel gambar dari kisah Petualangan di Bulan.
Diedarkan untuk umum pada tanggal 15 Oktober, prangko ini menggambarkan sebuah model roket untuk pendaratan di bulan.
Sebuah prangko dan minisheet diedarkan untuk umum pada tanggal 11 Maret.
Milo/Anjing Salju
suntingMilo' (Snowy dalam bahasa Inggris atau Milou dalam bahasa Prancisnya) adalah seekor anjing jenis fox terrier yang merupakan teman setia Tintin dalam seri Petualangan Tintin. Hubungan di antara mereka sangatlah dalam, dan mereka telah saling menyelamatkan satu dengan yang lain di berbagai situasi bahaya, serta sekali (dalam Cerutu Sang Firaun), ada gambar menyedihkan, Milo putus asa, menangisi kuburan tuannya seperti Greyfriars Bobby.
Pilihan Ras
suntingPilihan Hergé akan jenis ras fox terrier putih total sebagai representasi Milo, teman setia Tintin memiliki beberapa alasan. Tahun 1929 hingga 1930-an, ras ini sangat populer, bersaing dengan ras Bedlington sebagai ras berstatus unggulan atau anjing dengan strata kelas atas.[15]
Selain itu ras ini terkenal akan sifat keberaniannya, berkarakter, serta kepandaiannya, dimana itu semua tampak pada diri Milo. Walaupun terinspirasi dari ras ini, warna putih total merupakan warna yang tidak biasa. Dalam keluarga Hergé, tak ada yang mempunyai anjing jenis ini, tetapi pemilik restoran-kafe yang sering didatangi wartawan Le Petit Vingtième Siècle memilikinya. Dan anjing itulah yang dipinjam dalam acara pesta penyambutan besar-besaran yang diadakan di stasiun Gare du Nord, Brussel, sekembalinya si tokoh baru dari Uni Sovyet.[15]
Dengan beberapa perkecualian, Milo tidak pernah berbicara (walaupun ia secara tetap diperlihatkan sedang berpikir dengan memakai bahasa manusia), semenjak ia hanyalah "seekor anjing". Namun, ia selalu dapat berkomunikasi dengan tuannya secara baik. Ia juga sering kali menambah hal-hal yang menarik dalam alur cerita Petualangan Tintin. Contohnya, ia adalah satu-satunya tokoh dalam "Penerbangan 714 ke Sydney" yang ingat mengenai peristiwa penculikan oleh makhluk luar angkasa.
Seperti juga Kapten Haddock, Milo sangat suka minum, minuman keras Whisky bermerk Loch Lomond. Beberapa kali ia minum minuman beralkohol tinggi tersebut dan sering kali membuatnya terlibat dalam masalah --- sama seperti rasa takutnya yang sangat besar terhadap laba-laba atau yang lebih dikenal dengan arachnophobia.
Karakter Milo tumbuh dan berkembang sepanjang serial Petualangan Tintin, dan paling terpengaruh perkembangan karakternya oleh kehadiran Kapten Haddock dalam "Kepiting Bercapit Emas". Sebelum Haddock hadir, Milo adalah sumber dari komentar sampingan yang sinis dan pesimis untuk mengimbangi cara pandang tuannya yang selalu positif dan optimis. Ketika Haddock mulai muncul dalam serial ini, Sang Kapten mengambil alih peran sebagai suara yang sinis dan Milo secara bertahap memperoleh peran yang lucu-lucu saja, seperti mengejar-kejar kucing Marlinspike Hall dan meminum whisky-nya Kapten Haddock.
Nama
suntingDalam edisi aslinya, Milo diberi nama Milou. Nama ini diambil dari nama pacar pertama Hergé (sang penulis), Marie-Louise yang disingkat menjadi "Malou", walaupun Milo selalu dianggap sebagai seekor anjing jantan di seluruh seri. Dalam edisi yang berbahasa Portugis dari episode Tintin di Congo, yang diterjemahkan menjadi judul Tintin em Angola, dapat ditemukan bahwa Milo berbulu kuning.
Dalam terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia, pertama kali dia diberi nama "Snowy" sebagaimana yang terlihat pada komik terbitan dari Tiga Lima dan Indira. Hal ini dikarenakan pada penerbitan awalnya, mereka mengacu pada karya ini yang sudah dialih bahasakan ke Bahasa Inggris, di mana dalam edisi itu dia bernama Snowy. Namun ketika diterbitkan ulang oleh Gramedia pada tahun 2008, maka namanya diubah menjadi lebih mirip ke nama aslinya dalam Bahasa Prancis yaitu, Milou, yaitu Milo. Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan dari penerbit di mana dia pertama kali diterbitkan, yaitu di Belgia oleh penerbit Casterman. Perubahan nama ini tidak cukup mengganggu bagi para pencinta komik ini yang baru saja mengenalnya, tetapi akan sedikit diperlukan penyesuaian bagi para penggemar lama komik ini.
Pranala luar
suntingReferensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b Euro coin honours Tintin and Snowy - BBC News, Kamis 8 Januari 2004
- ^ a b c Tintin in the dock - The Guardian, Manchester; Sabtu 30 Januari 1999; halaman T.008
- ^ Sweetness & Blight Diarsipkan 2008-06-15 di Wayback Machine. - Time Magazine, Senin 24 November 1958
- ^ Faces of the week - BBC News, Jumat 16 Desember 2005
- ^ McCloud, Scott (1993). Understanding Comics: The Invisible Art. Kitchen Sink Press. ISBN 0-87816-243-7.
- ^ Sadoul, Numa (2003). "The Hergé Interview". The Comics Journal. 1 (250): 180–205.
- ^ Srivanto, Fernando (2008). "1". Kolaborator NAZI: Sepak Terjang Para Simpatizan NAZI Selama Perang Dunia II (dalam bahasa Indonesia) (edisi ke-1). Yogyakarta: NARASI. hlm. 24. 979-168-098-1.
- ^ The World of Tintin Conference 2004 - Doyle, Simon, Sabtu 15 Mei 2004
- ^ Thompson, Harry (1991). Tintin: Hergé and his creation (edisi ke-First). Hodder & Stoughton. ISBN 0-340-52393-X.
- ^ The Vendéen Tintin Diarsipkan 2008-11-28 di Wayback Machine., automated translation from Le journal de la Vendée, 16 April 2007
- ^ "Writer tracks down Tintin's real life inspiration" The Guardian (Manchester); 17 Mei, 1999; Paul Webster; p. 15
- ^ Hergé & Tintin: Discover a world of Tintinology - Gravett, Paul, originally from The Comics Journal, 2003
- ^ Farr, Michael (2004). "Thundering Typhoons". History Today. 54 (3): 62.
- ^ a b "Belgium gold and silver commemorative coins Diarsipkan 2008-07-31 di Wayback Machine.". World of Coins Online Database. diakses pada 24 Juni 2008
- ^ a b Farr, Michael (2010). Milo. PT. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-5452-5.