Baung
Baung | |
---|---|
Baung kuning, dari Darmaga, Bogor | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Hemibagrus Bleeker, 1862
|
Spesies tipe | |
Bagrus nemurus Valenciennes, 1840
| |
Species | |
Lihat pada teks. | |
Sinonim | |
|
Baung adalah nama segolongan ikan yang termasuk ke dalam marga Hemibagrus, suku Bagridae. Ikan yang menyebar luas di India, Cina selatan dan Asia Tenggara ini[1] juga dikenal dengan banyak nama daerah, seperti ikan duri, baong, baon (Mly.), bawon (Btw.), senggal atau singgah (Sd.), tagih atau tageh (Jw.), niken, siken, tiken, tiken bato (Kalteng), dan lain-lain.[2]
Baung masih sekerabat dengan lele (bangsa Siluriformes). Nama marganya, Hemibagrus, berasal dari kata bahasa Latin hemi yang berarti “setengah” atau “separuh”, dan bagrus, yang dipungut dari pelafalan Muzarab bagre atas perkataan Yunani pagros, yakni nama sejenis ikan laut (Ingg.: seabream).[3]
Pengenalan
Marga Hemibagrus pada mulanya dianggap satu dengan marga Mystus (ikan-ikan keting atau lundu), atau yang sebelumnya dikenal sebagai Macrones. Marga ini dipisahkan, salah satunya ialah karena anggotanya yang dewasa umumnya memiliki tubuh yang berukuran besar.[4] Sejenis baung dari Indocina bagian tengah, H. wyckioides, diketahui sebagai jenis baung terbesar yang dapat mencapai bobot tubuh 80 kg.[5] Bertubuh agak mirip dengan lele, ikan-ikan baung memiliki kepala yang memipih agak mendatar, dengan bagian tulang tengkorak yang kasar di atas kepala tak tertutupi oleh kulit, dan sirip lemak yang berukuran sedang berada di belakang sirip punggung (dorsal).[4] Baung bertubuh licin tanpa sisik di tubuhnya; dan serupa dengan lundu dan patin, baung memiliki tiga duri yang berbisa (patil), yakni pada sepasang sirip dadanya, dan sebuah lagi berada di awal sirip punggungnya.
Sifat Biologis
Baung adalah ikan air tawar yang dapat hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Bahkan di Sungai Musi (Sumatera Selatan), baung ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau. Selain itu, ikan ini juga banyak ditemui di tempat-tempat yang letaknya di daerah banjir. Secara umum, baung dinyatakan sebagai ikan yang hidup di perairan umum seperti sungai, rawa, situ, danau, dan waduk.
Baung bersifat noktural. Artinya, aktivitas kegiatan hidupnya (mencari makan, dll) lebih banyak dilakukan pada malam hari. Selain itu, baung juga memiliki sifat suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai tempat habitat hidupnya. Di alam, baung termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Namun ada juga yang menggolongkannya sebagai ikan carnivora, karena lebih dominan memakan hewan-hewan kecil seperti ikan-ikan kecil (Arsyad, 1973). Pakan baung antara lain ikan-ikan kecil, udang-udang kecil, remis, insekta, molusca, dan rumput.[6]
Pemanfaatan
Di Asia Tenggara, baung merupakan ikan konsumsi yang penting.[5] Tekstur dagingnya berwarna lembut, putih, tebal tanpa duri halus, sehingga sangat digemari masyarakat.[7] Berbagai masakan ikan baung yang terkenal enak, di antaranya adalah pindang baung dari Sumatera Selatan dan baung asam padeh dari Riau, serta ikan baung panggang dari Kalimantan. Selain itu, ikan baung juga biasa dijadikan ikan asap.
Salah satu jenisnya, yakni baung putih (H. nemurus), telah berhasil dikembangkan pembenihannya dan dibudidayakan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi semenjak tahun 1998.[7]
Jenis-jenisnya
Secara biogeografi, marga Hemibagrus diketahui menyebar luas di sebelah timur lembah Sungai Gangga – Brahmaputra dan di selatan aliran Sungai Yangtze. Ragam jenis yang tertinggi berkembang di wilayah Paparan Sunda.[4]
Berikut ini adalah tabel spesies anggota marga Hemibagrus menurut daftar yang disusun Ferraris (2007)[8]:
Spesies[8] | Author[8] | Penyebaran[8] | Nama umum |
---|---|---|---|
Hemibagrus baramensis | (Regan, 1906). | Endemik di Sungai Baram, Serawak. | |
H. bongan | (Popta, 1904) | Endemik di aliran sungai-sungai Kapuas, Rajang dan Baram, Kalimantan bagian barat. | |
H. caveatus | Ng, Wirjoatmodjo & Hadiaty, 2001 | Endemik di sekitar lembah Sungai Alas, Aceh | |
H. centralus | Mai, 1978 | Vietnam bagian utara | |
H. chrysops[4] | Ng & Dodson, 1999 | Terbatas di aliran sungai-sungai Sadong dan Rajang, Serawak. | |
H. filamentus | (Fang & Chaux, 1949) | Lembah sungai Mekong bagian tengah dan hilir | |
H. fortis | (Popta, 1904) | Kalimantan | |
H. furcatus | Ng, Martin-Smith & Ng, 2000 | Lembah sungai Segama, Sabah | |
H. gracilis[1] | Ng & Ng, 1995 | Wilayah Endau-Rompin, Semenanjung Malaya | |
H. guttatus | (La Cepède, 1803) | Cina selatan dan Laos | |
H. hainanensis | (Tchang, 1835) | Hainan | |
H. hoevenii | (Bleeker, 1846) | Sungai-sungai Kapuas dan Baram (Kalimantan bagian barat), Musi dan Batanghari (Sumatra bagian timur), serta lembah sungai Muar, Semenanjung Malaya. | |
H. hongus | Mai, 1978 | Vietnam bagian utara | |
H. imbrifer | Ng & Ferraris, 2000 | Lembah sungai Salween, Thailand | |
H. johorensis | (Herre, 1940) | Semenanjung Malaya dan Sumatra | |
H. macropterus | Bleeker, 1870 | Cina selatan | |
H. major † | Roberts & Jumnongthai, 1999 | Phetchabun, Thailand. | |
H. maydelli | (Rössel, 1964) | Sungai Khrisna, India | |
H. menoda | (Hamilton, 1822) | Sungai-sungai Gangga, Brahmaputra, Mahanadi dan Godawari di India dan Bangladesh | |
H. microphthalmus | (Day, 1877) | Sungai-sungai Manipur (India), Irawadi dan Sittang (Burma), serta Salween (Thailand) | |
H. nemurus | (Valenciennes, 1840) | Jawa, dan kemungkinan pula wilayah-wilayah di sekitarnya. | Baung putih, baung sungai |
H. olyroides | (Roberts, 1989) | Endemik di aliran Sungai Kapuas, Kalbar | |
H. peguensis | (Boulenger, 1894) | Sungai-sungai Irawadi, Sittang dan Pegu (Burma), | |
H. planiceps | (Valenciennes, 1840) | Terbatas di Jawa | Baung kuning |
H. pluriradiatus | (Vaillant, 1892) | Cina selatan dan Laos | |
H. punctatus | (Jerdon, 1849) | Tamil Nadu dan Mysore, India | |
H. sabanus | (Inger & Chin, 1959) | Terbatas di sekitar Sungai Kinabatangan, Sabah | |
H. spilopterus[5] | Ng & Rainboth, 1999 | Lembah sungai Mekong bagian hilir. | |
H. variegatus | Ng & Ferraris, 2000 | Lembah sungai Tenasserim, Burma | |
H. velox | Tan & Ng, 2000 | Sungai-sungai di Sumatra tengah | |
H. vietnamicus | Mai, 1978 | Laos dan Vietnam bagian utara | |
H. wyckii | (Bleeker, 1858) | Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya, serta di wilayah Paparan Sunda | Baung kunyit |
H. wyckioides | (Fang & Chaux, 1949) | Kamboja, Laos, Thailand dan Cina selatan |
Pengecualian
Nama baung terkadang juga digunakan untuk menyebut jenis-jenis ikan yang berbentuk serupa dalam suku Bagridae, namun tergolong ke dalam marga yang lain di luar Hemibagrus. Misalnya, [9]
- Baung burai, Pseudomystus stenomus
- Baung duri, Leiocassis poecilopterus
- Baung layar, Bagrichthys hypselopterus
- Baung lebang, Pseudomystus fuscus
- Baung tikus, Bagroides melapterus
Rujukan
- ^ a b Ng, Peter K. L. (1995). "Hemibagrus gracilis, a New Species of Large Riverine Catfish (Teleostei: Bagridae) from Peninsular Malaysia" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 43 (1): 133–142.
- ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort (1913). The fishes of the Indo-Australian Archipelago, II. Malacopterygii, Myctophoidea, Ostariophysi: I. Siluroidea. E.J. Brill. Leiden.
- ^ Hemibagrus planiceps pada laman ZipCodeZoo.
- ^ a b c d Ng, Heok Hee (1999). "Morphological and Genetic Descriptions of a New Species of Catfish, Hemibagrus chrysops, from Sarawak, East Malaysia, with an Assessment of Phylogenetic Relationships (Teleostei: Bagridae" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 47 (1): 45–57.
- ^ a b c Ng, Heok Hee (1999). "The Bagrid Catfish Genus Hemibagrus (Teleostei: Siluriformes) in Central Indochina with a New Species from the Mekong River" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 47 (2): 555–576.
- ^ Khairuman, SP. dan Khairul Amri, S.Pi, M.Si. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi. AgroMedia Pustaka. Jakarta, 2008.
- ^ a b BBPBAT Sukabumi (tanpa tahun) Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan Baung
- ^ a b c d Ferraris, Carl J., Jr. (2007). "Checklist of catfishes, recent and fossil (Osteichthyes: Siluriformes), and catalogue of siluriform primary types" (PDF). Zootaxa. 1418: 1–628.
- ^ List of Freshwater Fishes for Indonesia dari FishBase
Pranala luar
- (Inggris) All Catfish Species Inventory