Mas Selamat bin Kastari

Revisi sejak 26 Oktober 2010 11.48 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Mas Selamat bin Kastari (lahir pada tanggal 23 Januari 1961)merupakan orang Singapura asal Indonesia, adalah buronan yang lebih dari satu tahun paling dicari di Singapura setelah melarikan diri dari tahanan pada tanggal 27 Februari 2008. Masa pencarian beliau merupakan perburuan terbesar yang pernah dilakukan di Singapura.[2] Dia akhirnya ditangkap kembali di Johor Bahru, Malaysia pada tanggal 1 April 2009, lebih dari setahun setelah melarikan diri dan pada bulan September ia kembali kembali ke Singapura untuk dipenjara ditempat sebelumnya di mana untuk menghabiskan sisa hidupnya di sana.[3]

Mas Selamat bin Kastari
Berkas diambil dari dokumen situs Interpol
Lahir23 Januari 1961 (umur 63)
Kendal, Jawa Tengah, Indonesia
PekerjaanMantan montir bis, Pemimpin Jemaah Islamiyah di Singapura
Gugatan kejahatanTidak ada[1]
Status kriminalMasih ditahan oleh Kepolisian Kerajaan Malaysia
AnakLima
Mas Selamat bin Kastari.

Mas Selamat bin Kastari konon digosipkan sebagai pemimpin organisasi militer Jemaah Islamiyah yang beroperasi di Singapura. Menurut penuturan polisi Singapura bahwa Mas Selamat juga menjadi dalang dari penawan sebuah pesawat terbang di Bangkok dan menabrakannya ke Bandar Udara Internasional Changi Singapura. Mas Selamat konon pernah berhasil ditangkap oleh pemerintah Indonesia karena ikut membantu beberapa siasat pada peristiwa pengeboman tahun 2001 dan 2002. Dia telah memalsukan identitasnya dengan memakai nama Edy Heriyanto.

Kehidupan awal

Lahir tahun 1961 di Kendal, Jawa Tengah, Indonesia, Mas Selamat dibesarkan di Kaki Bukit, Singapura dengan kehidupan berlatarkan suasana kampung pada masa kanak-kanak. Ia bersekolah di Sekolah Dasar Kaki Bukit dengan panggilan "Selamat" oleh para tetangganya. Pada awal 1980-an, Mas Selamat pindah ke Bedok Reservoir di mana ia menikah dan mempunyai lima anak. Name="st-mar2"> [4] [5] [6] Anak-anaknya kemudian disekolahkan di Indonesia.

Keterlibatannya dengan JI

Mas Selamat diyakini untuk memulai keterlibatannya pada tahun 1990-an ketika dia bergabung dengan Darul Islam, sebuah gerakan pendahulu kelompok Jemaah Islamiah (JI). Pada tahun 1992, ia bergabung dengan sel JI Singapura dan dikirim ke Afghanistan untuk pelatihan setahun kemudian. Pada tahun 1998, ia mempelajari sistem pemerintahan Taliban dan kembali ke rumah 'sangat terkesan'.

Mas Selamat diduga menjadi anggota pergerakan Darul Islam,pendahulu kelompok Jemaah Islamiyah (JI) pada tahun 1990-an. Pada 1992 dia dikirim ke Afghanistan untuk menjalani latihan militer selama setahun..[7] Ketika itu, para Taliban telah menguasai Afghanistan setelah berhasil mengalahkan para tentara Rusia di tahun 1989. Pada tahun 1998 dia mempelajari sistem kerajaan Taliban sebelum pulang ke Singapura dengan semangat yang kuat untuk memperjuangkan pembangunan sebuah negara Islam. Negara Islam yang mengamalkan undang-undang Islam berasaskan al Quran, mengharamkan arak, judi, zina, obat kimia, dan sebagainya.

Menurut pihak berwenang intelijen Singapura, Mas Selamat telah memenuhi Hambali, pemimpin JI, dan mendiskusikan berbagai rencana teror, termasuk pembajakan pesawat dari Bangkok dan dijatuhkan ke Bandara Changi Singapura. [8] [9] Dia melarikan diri dari Singapura pada tahun 2001 sebelum pemerintah melakukan operasi besar-besaran untuk menangkap 13 tersangka anggota JI pada Desember 2001.

Referensi

  1. ^ Agence France-Presse (2008-03-08). "Singapore should brace for attack if JI suspect flees island: Lee". Diakses tanggal 2008-03-22. 
  2. ^ Mas Selamat bisa bertahan selamanya: experts, ST, 4 Maret 2008
  3. ^ http://www.straitstimes.com/Breaking%2BNews/Singapore/Story/STIStory_373899.html
  4. ^ "anak Kampung, montir bus, pembuat bom, dan teroris ", Nur Dianah Suhaimi, The Sunday Times, 2 Maret 2008
  5. ^ 240463.asp berburu Buronan pergi global, Leong Wee Keat & Rosnah Ahmad, The Straits Times, 1 Maret 2008
  6. ^ net/NR/exeres/57ADF143-DC1E-4186-858D-BA4394083B27.htm Singapura memperluas perburuan narapidana, Al Jazeera, 29 Februari 2008
  7. ^ JI leader broke leg in Bintan jail break: terror expert, The Straits Times, 29 February 2008
  8. ^ Interpol isu-isu global mengenai teror buron Singapura, Associated Press (International Herald Tribune), 29 Februari 2008 (Lihat juga CNN)
  9. ^ Tersangka Qaeda Melarikan Diri, The New York Times, 28 Februari 2008