Winnetou adalah seorang Indian Amerika pada beberapa novel karangan Karl May dalam urutan sekuel Winnetou I sampai Winnetou III. Menurut cerita Karl May, Old Shatterhand bertemu Winnetou yang setelah melalui pertemuan pendahuluan yang sangat dramatis, tumbuhlah persahabatan kekal antara Old Shatterhand dan Ketua Suku Apache Winnetou itu; pada beberapa kesempatan mereka membuktikan keahlian berkelahi secara jantan namun di samping itu juga memberikan pengasihan bagi manusia lainnya. Cerita ini melukiskan suatu pandangan “kebaikan” bawaan lahir manusia yang selalu dihadapkan pada musuh-musuh yang “sakit”.

Winnetou menjadi Ketua Suku indian Mescalero-Apache setelah ayahnya Intschu-tschuna dan adiknya Nscho-tschi terbunuh oleh seorang bandit kulit putih bernama Santer. Ia menunggang kuda yang bernama Iltschi (berarti "Angin") dan memiliki senapan yang terkenal dinamakan Senapan Perak, senapan laras ganda yang popornya dihiasi dengan hiasan terbuat dari perak. Old Shatterhand menjadi saudara sedarah dari Winnetou yang menunggang saudara Iltschi, yang dinamakan Hatatitla (berarti "Kilat"). Dalam buku terakhir dari trilogi Winnetou terbunuh.

Tahun 2003, didirikan komunitas penggemar Winnetou di Indonesia yang aktif melakukan kopi darat dan kehiatan sosial. Komunitas Penggemar Winnetou (KPW) bersekretariat di Surabaya dengan ketua saat ini adalah Angga Putra Mahardika