Deathcore

genre campuran yang menggabungkan metalcore dan death metal

Deathcore adalah merupakan turunan dari genre metalcore yang terinfluence oleh genre death metal.[1][2][3][4][5]

Karakteristik

Walaupun menjadi sub-genre Metalcore, deathcore sangat dipengaruhi oleh aliran death metal modern dalam hal kecepatan, depresi dan pendekatan untuk berhubung dgn kromatik, riff-riff yang berat dan hiruk pikuk (disonansi). Geraman dan teriakan sudah menjadi tradisi yang lazim, sering digabungkan dengan vokal Metalcore. Deathcore banyak memiliki waktu jeda dan riff-riff merdu yang biasa ada di aliran Metalcore. Meskipun pengaruh genre Death Metal kental pada genre ini namun genre ini tetap berakar dari Hardcore bukan Metal terlihat jelas dalam penggunaan breakdown, penurunan dan penaikan tempo ketukan dan lain sebagainya yang merupakan ciri khas musik Hardcore. dan genre deathcore ini juga BUKAN lahir dari emo ataupun screamo. genre deathcore sendiri juga mendapat pengakuan di mata pemusik extrim dunia. Contoh band deathcore luar negeri seperti, THROUGH THE EYES OF THE DEAD, All Shall Perish, Carnifex, Job for a cowboy, Here Come The Kraken, As blood runs black, Suicide Silence , Chelsea Grin, whitechapel, dll. Sedangkan asal Indonesia, ada Trojan (bali), Byebye Bunny, Nyam Nyam Chesse (surabaya), Fear Of Torture (surabaya), Possible out somewhere (surabaya), American Blend Cherry (Kediri),Standing On the Mirror (surabaya).

Sejarah

Deathcore merupakan penggabungan dua genre musik: metalcore dan death metal, maksudnya gabungan disini, mereka memfusionkan antara ketukan drum metalcore dan deathmetal, vokal growl ala death metal dan scream ala metalcore. ciri ciri band deathcore yaitu lebih mengedepankan breakdown. teknik vokal dan growl scream bersamaan. Deathcore berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa mistik dan ada juga yang bersifat agnostik seperti hardcore.


Gitar

Deathcore terkadang meng-stem gitarnya dari drop C sampai A (tergantung apresiasi musik itu sendiri). Biasanya tipe ritmik chord-chord pentatonik. Melodinya pun berkarakter, dari yang kromatik biasa sampai arpeggios. Dan memakai scale seperti Mohammedan, Arabian, Minor, Blues dan tergantung apresiasi musik itu sendiri .

Drum

Hampir semua metal, drumnya selalu memakai double bass. Namun, Deathcore memiliki ciri khas tersendiri dalam teknik drum yang sering disebut blasting. Blasting adalah teknik menghentak snare lebih banyak ketimbang cymbal. Teknik Blasting itu sendiri sering muncul dalam musik-musik jazz.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ allmusic.com Alex Henderson: "What is deathcore? ...it's essentially metalcore... Drawing on both death metal and hardcore..."
  2. ^ metalinjection.net Cosmo Lee: "...All Shall Perish...Alienacja (Poland), Despised Icon (Montreal), and Whitechapel (Knoxville, TN)... They’re all textbook “deathcore,” fusing death metal and hardcore punk.
  3. ^ lambgoat.com "This is deathcore. This is what happens when death metal and hardcore, along with healthy doses of other heavy music styles, are so smoothly blended..."
  4. ^ metaleater.com Ciaran Meeks: "'Deathcore' is apparently a mixture of Death Metal, Hardcore, and Grind, all mixed 'n mashed together to create a brutal and extreme 'new' hybrid"
  5. ^ decibelmagazine.com Shane Mehling: "“Deathcore” is the subset of metalcore kids playing death metal. ...sounds pretty much like any late ’90s death. ... But what makes this more of a metalcore record is that, unlike most death metal, the songs seem spliced together."