Kerajaan konstitusional

jenis monarki dengan kekuasaan yang dibatasi oleh konstitusi

Monarki konstitusional adalah sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui Raja, Ratu, atau Kaisar sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai kekuasaan pemerintahan yang penuh, ia disebut monarki mutlak atau monarki absolut.

Saat ini, monarki konstitusional lazimnya digabung dengan demokrasi representatif. Oleh karena itu, kerajaan masih di bawah kekuasaan rakyat tetapi raja mempunyai peranan tradisional di dalam sebuah negara. Pada hakikatnya sang perdana menteri, pemimpin yang dipilih oleh rakyat, yang memerintah negara dan bukannya Raja. Namun demikian, terdapat juga raja yang bergabung dengan kerajaan yang tidak demokratis. Misalnya, sewaktu Perang Dunia II, Kaisar Jepang bergabung dengan kerajaan tentara yang dipimpin seorang diktator.

Beberapa sistem monarki konstitusional mengikuti keturunan; manakala yang lain melalui sistem demokratis seperti di Malaysia di mana Yang di-Pertuan Agong dipilih oleh Majelis Raja-Raja setiap lima tahun.

Daftar negara-negara dengan sistem monarki konstitusional

Negara Tanggal konstitusi terakhir Tipe Monarki Seleksi Monarki
  Antigua and Barbuda 1981 Kerajaan Suksesi yang diwariskan
  Andorra 1993 Co-Principality Selection of Bishop of La Seu d'Urgell and election of French President
  Australia 1901 Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer Hereditary succession
  The Bahamas 1973 Kerajaan Hereditary succession
  Barbados 1966 Kerajaan Hereditary succession
  Bahrain 2002 Kerajaan
  Belgium 1831 Kerajaan; Monarki populer[1]
  Belize 1981 Kerajaan Hereditary succession
  Bhutan 2007 Kerajaan Hereditary succession
  Cambodia 1993 Kerajaan Chosen by throne council
  Canada 1867 (terakhir diumumkan 1982) Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer Federasi Hereditary succession
  Denmark 1953 Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer Hereditary succession
  Grenada 1974 Kerajaan Hereditary succession
  Jamaica 1962 Kerajaan Hereditary succession
  Japan 1946 Kaisar Hereditary succession
  Jordan 1952 Kerajaan
  Kuwait 1962 Emirat Hereditary succession, with directed approval of the House of Al-Sabah and majority of National Assembly
  Lesotho 1993 Kerajaan Hereditary succession directed approval of College of Chiefs[butuh rujukan]
  Liechtenstein 1862 Principality
  Luxembourg 1868 Grand duchy
  Malaysia 1957 Pilihan monarki; Monarki Federal Selected from nine hereditary Sultans of the Malay states
   Monaco 1911 Principality
  Morocco 2011 Monarki Konstitusional Parlementer Bersatu Hereditary succession
  Netherlands 1815 Kerajaan
  Norway 1814 Kerajaan
  New Zealand 1907 Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer Hereditary succession
  Papua New Guinea 1975 Kerajaan Hereditary succession
  Saint Kitts and Nevis 1983 Kerajaan Hereditary succession
  Saint Lucia 1979 Kerajaan Hereditary succession
  Saint Vincent and the Grenadines 1979 Kerajaan Hereditary succession
  Solomon Islands 1978 Kerajaan Hereditary succession
  Spain 1978 Kerajaan
  Swaziland 1968 Kerajaan; Monarki konstitusioanl dan campuran mutlak Hereditary succession
  Sweden 1974 Kerajaan Switched from semi-constitutional monarchy to constitutional monarchy
  Thailand 1946 Kerajaan Reigned by King Bhumibol Adulyadej since 1946 (the longest reigning king)
  Tonga 1970 Kerajaan
  Tuvalu 1978 Kerajaan Hereditary succession
  United Arab Emirates 1971 Pilihan Monarki; Monarki mutlak dari Federasi Konstitusional President elected by the seven absolute monarchs constituting the Federal Supreme Council
  United Kingdom 1688 Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer Hereditary succession

Perancis pernah menggunakan sistem monarki konstitusional untuk masa yang singkat antara 1789-1792 dan antara 1815-1848.

Referensi

  1. ^ Belgium is the only existing popular monarchy — a system in which the monarch's title is linked to the people rather than a state. The title of Belgian kings is not King of Belgium, but instead King of the Belgians. Another unique feature of the Belgian system is that the new monarch does not automatically assume the throne at the death or abdication of his predecessor; he only becomes monarch upon taking a constitutional oath.

Lihat pula