Batik tanah liat

Revisi sejak 22 Januari 2013 11.40 oleh Limpato (bicara | kontrib)

Batik tanah liat (bahasa Minangkabau: batik tanah liek) adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Asal batik ini diduga dari negeri Cina.

Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, namun sekarang selain motif Cina diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, kipas. [1]

Batik tanah liat sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang. Saat sekarang motif-motif baru juga diperkenalkan yang inspirasinya diambil dari kekayaan budaya alam Minangkabau, seperti motif tabuik (tabut), Jam Gadang dan Rumah Gadang [2]

Pewarnaan

Salah satu keunikan dari Batik Tanah Liek ini adalah bahan-bahan pewarna yang digunakan berasal dari warna alam seperti tanah liat, kulit jengkol (Pithecellobium jaringa), manggis (Garcinia mangostana), getah gambir (Uncaria gambir), jerami padi (Oryza sativa), kulit mahoni (Sweetenia mahogani), kulit rambutan (Nephelium lappaceum) dan tumbuh-tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk colok (pewarna)[3]

Referensi

Pranala luar