Janjang 40

Revisi sejak 1 Februari 2013 11.26 oleh Rahmatdenas (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'thumb|right|200px|Pemandangan dari atas Janjang 40; tampak [[Pasar Banto dan kubah Surau Baitul Jalil]] '''Janjang 40''' atau '''Ja...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Janjang 40 atau Janjang Ampek Puluah adalah jenjang atau rangkaian anak tangga yang menghubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Pasar Banto di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Secara administratif, Jenjang 40 berada di Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi.[1][2]

Berkas:Janjang 40 atas.jpg
Pemandangan dari atas Janjang 40; tampak Pasar Banto dan kubah Surau Baitul Jalil

Sebenarnya Janjang 40 memiliki lebih dari 40 anak tangga yang terbagi dalam beberapa bagian. Jumlah anak tangga keseluruhan dari anak tangga paling bawah di trotoar Jalan Pemuda, Bukittinggi sampai ke anak tangga paling atas adalah 100 anak tangga. Namun, pada bagian teratas anak tangga yang ada berukuran lebih kecil dan curam. Angka 40 adalah jumlah anak tangga yang terdapat pada bagian paling atas ini.[2]

Janjang 40 dibangun pada tahun 1908 sewaktu Westeneek menjabat sebagai Asisten Residen Agam. Pada waktu itu, pemerintah Hindia-Belanda menghubungkan setiap pasar di Bukittinggi dengan janjang (bahasa Indonesia: jenjang atau anak tangga) untuk penataan pasar. Beberapa janjang lainnya di antaranya Janjang Gudang, Janjang Kampuang Cino, dan janjang di Pasa Lereng yang bersambung dengan Janjang Gantuang. Janjang Gantuang merupakan jembatan penyebrangan yang pertama di Indonesia.[3]

Keberadaan Janjang 40 turut memberikan inspirasi kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf untuk lagunya yang berjudul Andam Oi.[1]

Rujukan

Catatan kaki
Daftar pustaka