Taufiq Kiemas

politikus Indonesia (1942–2013)
Revisi sejak 15 Juni 2013 14.48 oleh DennyRG (bicara | kontrib) (←Suntingan 134.7.248.132 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Denny eR Ge)

Dr. (HC) H. Muhammad Taufiq Kiemas gelar Datuk Basa Batuah, lebih dikenal sebagai Taufiq Kiemas (31 Desember 1942 – 8 Juni 2013) adalah seorang negarawan dan politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua MPR-RI periode 2009–2014, namun di tengah masa jabatannya, ia meninggal dunia pada 8 Juni 2013. Taufiq Kiemas juga merupakan suami dari Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Dr. (HC) H. Muhammad Taufiq Kiemas
Berkas:Taufiq Kiemas.jpg
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 12
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 8 Juni 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pengganti
jabatan lowong
Sebelum
[[Bapak Negara Indonesia]] 5
Masa jabatan
23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir(1942-12-31)31 Desember 1942
Jepang Jakarta, Masa Pendudukan Jepang
Meninggal8 Juni 2013(2013-06-08) (umur 70)
Singapura Outram, Singapura
KebangsaanIndonesia
Partai politikPDI Perjuangan (PDI-P)
Suami/istriMegawati Soekarnoputri
AnakPuan Maharani Nakshatra Kusyala
Orang tuaTjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda
AlmamaterSMA Negeri 2 Palembang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar belakang

Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau. Ia merupakan penghulu kaum keluarga ibunya di Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan gelar Datuk Basa Batuah.[1]. Taufiq mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan tergabung aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, kelompok mahasiswa binaan PDI, semasa ia mahasiswa.[2]

Politik

Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota GMNI. Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada tahun 1992. Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang setelah rezim Soeharto tumbang. Pada pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya menjadi Wakil Presiden dan kemudian Presiden Indonesia kelima.

Kini sebagai salah satu tokoh penting di partai, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu). Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009–2014 dari PDI-Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.

Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq Kiemas, diantaranya ialah karya Derek Manangka yang berjudul Jurus Dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang yang terbit pada tahun 2009.

Kesehatan dan Wafat

Taufiq Kiemas menderita gangguan jantung dan ginjal. Ia pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta pada Oktober 2005 dan dirawat selama dua minggu lebih[3]. Pada 17 Desember 2011, ia menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah Sakit Harapan Kita.[4]

Setelah menjalani perawatan di Singapore General Hospital, Singapura, pada hari Sabtu, 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu setempat, Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapore General Hospital akibat gangguan ginjal.[5][6]. Jenazahnya dishalatkan di hanggar Landasan Udara Halim Perdanakusuma[7] sebelum dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di Blok M 114, Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam kedua orangtuanya.[8]

Penghargaan

Biografi

  • Tanpa Rakyat Pemimpin tak Berarti Apa-apa: Jejak Langkah 60 tahun Taufiq Kiemas, Panda Nababan, Pustaka Sinar Harapan, 2002
  • Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam : 70 Tahun Taufiq Kiemas, Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan, Q-Communication, 2012

Referensi

Pranala luar

Didahului oleh:
Hidayat Nur Wahid
Ketua MPR
2009-2013
Diteruskan oleh:
jabatan lowong
Didahului oleh:
Hj. Shinta Nuriyah Wahid
Bapak Negara Republik Indonesia
2001-2004
Diteruskan oleh:
Hj. Ani Bambang Yudhoyono