Kimci
Kimchi (Hangul: 김치, gimchi) adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang dibuat dengan mencuci sayuran yang sudah digarami dan membumbuinya dengan bahan-bahan seperti udang Krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti "sayuran yang direndam."
Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan dengan hampir semua masakan. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi kimchi jjigae, nasi goreng kimchi kimchi bokkeumbap dan berbagai masakan lain.
Kimchi terdiri dari ratusan variasi dengan ciri khas aroma yang keras, tajam, dan menyengat.
Sejarah
Asinan sayuran berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea di abad ke-16.
Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India di tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Di tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai di tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian) [1]. Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19[2]
Kimchi adalah makanan populer di Tiongkok dan Jepang. Kimchi versi Jepang sudah disesuaikan dengan selera lokal, kurang pedas dan lebih manis.
Bahan-bahan
Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuat. Kimchi yang paling terkenal di luar Korea adalah Baechu Kimchi yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak (무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추, ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴, gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금, sogeum), dan gula (설탕, seoltang).
Di negara asalnya terdapat sekitar 200 jenis kimchi, termasuk kimchi khas daerah dan kimchi berbahan sayuran yang sedang musim. Kimchi Field Museum yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimchi, mulai dari kimchi zaman dulu hingga kimchi zaman sekarang. Variasi kimchi yang mudah dikenali, misalnya: 깍두기, kkakdugi dengan bahan utama lobak tanpa sawi putih, 오이소배기, kimchi ketimun yang disebut oisobaegi, dan kkaennip (susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah, bawang putih, daun bawang, dan bahan-bahan penyedap lain).
Bakteri Laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimchi menghasilkan asam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripada yogurt.
Kesehatan
Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima "makanan tersehat" di dunia menurut majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker.[1] Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt. Pemakaian cabai merah dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik untuk kesehatan.
Menurut peneliti di Seoul National University, ada beberapa bukti yang menunjukkan kimchi mungkin dapat digunakan untuk mengobati burung yang terjangkit flu burung. Ayam yang terinfeksi flu burung sebanyak 13 ekor diberi makan sari kimchi dan 11 ekor di antaranya mulai sembuh seminggu kemudian. Tapi saat ini tidak ada bukti penelitian yang sama bisa digunakan untuk mengobati manusia.[2]
Manfaat kimchi untuk kesehatan manusia terus menjadi kontroversi karena kimchi kadang-kadang dikaitkan dengan berbagai efek negatif pada kesehatan.
Serbaneka
- Di Korea dikenal lemari es khusus untuk kimchi. Sebagian besar orang Korea membuat kimchi dalam jumlah banyak sewaktu panen sawi putih di musim dingin sehingga perlu lemari es khusus untuk menyimpan persediaan kimchi selama setahun.
- Orang Korea sering mengucapkan "kimchi" sewaktu berfoto agar terlihat sedang tersenyum sebagai pengganti kata "cheese" yang sering diucapkan penutur bahasa Inggris.
Referensi
- Lee, Iksop. (2000). The Korean Language. (transl. Robert Ramsey) Albany, NJ: State University of New York Press. ISBN 0-7914-4831-2
- ^ "World's Healthiest Foods: kimchi". Health Magazine. Diakses tanggal 2006-03-30.
- ^ "Korean dish 'may cure bird flu'". BBC World. Diakses tanggal 2006-01-18.
Pranala luar
- (Indonesia) Kimchi, Asinan Korea Penggoyang Lidah
- (Indonesia) Kimchi
- (Inggris) Resep tradisional kimchi
- (Inggris) Sejarah kimchi
- (Inggris) Kimchi Field Museum di Seoul