Nagarawardhani

Revisi sejak 11 Juni 2014 05.19 oleh BP23Hizkia (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Berkas:Perang-paregreg.png|200px|thumb|Salah Satu ilustrasi Perang Paregreg, perang antara suami Nagarawardhani, Bhre Wirabhumi dengan Wirakramawardhana untuk memper...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Nagarawardhani adalah nama keponakan dari Raja Majapahit, Hayam Wuruk. [1] Ia merupakan anak perempuan dari adik perempuan Raja Hayam Wuruk yang bernama Isywari atau yang dikenal dengan nama Bhre Pajang setelah ia menikah dengan Singawardhana atau yang dikenal dengan Bhre Paguhan. [1] Nagarawardhani yang dilahirkan dari perkawinan tersebut di kemudian hari menikah dengan Bhre Wirabhumi. [1] Bhre Wirabhumi sendiri ialah anak Raja Hayam Wuruk dari salah seorang selir kerajaan. [2] Nagarawardhani juga dikenal dengan sebutan Bhre Lasem sang Alemu yang artinya Bhre Lasem yang gemuk. [3] Kisah mengenai Nagarawardhani dan juga suaminya, Bhre Wirabuhmi ada di dalam Kitab Nagarakretagama dan juga Kitab Pararaton. [3] Secara khusus, Nagarawardhani hidup pada zaman Perang Bubat ketika Hayam Wuruk berperang melawan Kerajaan Pajajaran untuk memperebutkan Puteri Sunda, Dyah Pitaloka. [3] Setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perebutan takhta antara Wikramawardhana, suami dari Kusumawardhani dan juga suami Nagarawardhani, Bhra Wirabhumi di dalam Perang Paregreg. [2] Pada akhirnya, yang menjadi Raja Majapahit adalah Wikramawardhana dan kembali menyatukan Kerajaan Majapahit yang sempat pecah [2]

Berkas:Perang-paregreg.png
Salah Satu ilustrasi Perang Paregreg, perang antara suami Nagarawardhani, Bhre Wirabhumi dengan Wirakramawardhana untuk memperebutkan takhkta Raja Majapahit sepeninggal Hayam Wuruk

Referensi

  1. ^ a b c (Indonesia) Shaadily, Hassan. Ensiklopedia Indonesia Jilid 4. Jakarta: Ichtiar Baru dan Van Hoeve.
  2. ^ a b c (Indonesia) "Petilasan Hayam Wuruk (Mojokerto) di Tengah Sawah dan Ladang Tebu". 
  3. ^ a b c (Indonesia) Muljana, Slamet. 2006. Tafsir Sejarah: Nagarakretagama. Yogyakarta: LKiS.