Pierre-Auguste Renoir
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 6 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3831 hari 350 menit lalu. |
Pierre-Auguste Renoir (lahir, 25 Februari 1841 di Limoges, Perancis - meninggal, 3 Desember 1919 di Cagnes) adalah seorang pelukis Perancis yang terkenal dengan gerakan impresionis dalam lukisannya.[1] Karya-karya awalnya yang biasanya snapshot impresionis kehidupan nyata, penuh warna berkilau dan cahaya.[1]
Renior berasal dari keluarga sederhana, Ia merupakan putra seorang penjahit, Pierre-Auguste Renoir adalah anak keenam dari kedua orang tuanya, tapi dua dari kakak-kakaknya meninggal sebagai bayi.[2] Keluarganya beremigrasi ke Paris antara 1844 dan 1846, dan tinggal di dekat Louvre, museum seni terkenal di dunia.[2] Renior menempuh pendidikan sekolah Katolik di daerah setempat dekat kawasan rumahnya.[2]
Sebagai seorang remaja, Renoir belajar bekerja sebagai seorang pelukis porselen.[2] Renior belajar untuk menyalin desain untuk menghias piring dan piring lainnya.[2] Tak lama kemudian, Renoir mulai melakukan jenis lain lukisan dekoratif untuk mencari nafkah.[2] Renior juga mengambil kelas menggambar bebas di sekolah seni kota yang disponsori, yang dijalankan oleh pematung Louis-Denis Caillouette.[2] Akhirnya beberapa tahun Ia belajar melukis dengan meniru beberapa karya besar yang tergantung di Louver.[2] Setelah itu Renior masuk ke Ecole des Beaux-Arts, sekolah seni terkenal, pada tahun 1862.[2] Renoir juga menjadi mahasiswa Charles Gleyre.[2] Di studio Gleyre itu, Renoir berteman dengan tiga seniman muda lainnya: Frederic Bazille, Claude Monet, Alfred Sisley dan.[2] kemudian Ia bertemu bakatnya dan mulai berkembang seperti Camille Pissarro dan Paul Cezanne.[2]