7 Manusia Harimau (seri televisi)

seri televisi Indonesia tahun 2014
Revisi sejak 14 Januari 2015 08.04 oleh Relly Komaruzaman (bicara | kontrib) (←Suntingan 112.215.44.125 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Relly Komaruzaman)

7 Manusia Harimau adalah sinetron produksi SinemArt yang ditayangkan RCTI. Sinetron ini diangkat dari serial novel Tujuh Manusia Harimau karya Motinggo Boesje. Pada tahun 1986, jilid pertama dari novel tersebut telah diadaptasi menjadi film 7 Manusia Harimau.

7 Manusia Harimau
Berkas:7 Manusia Harimau.png
GenreDrama
Legenda
Laga
PembuatSinemArt
Ditulis olehImam Tantowi
SutradaraKarsono Hadi
PemeranSamuel Zylgwyn
Ochi Rosdiana
Syahnaz Sadiqah
Willy Dozan
Adjie Pangestu
Boy Hamzah
Ammar Zoni
Sigit Hardadi
Juan Christian
Penggubah lagu temaPurwacaraka
Lagu pembukaRasa Ini Indah - Utopia
Lagu penutupRasa Ini Indah - Utopia
Penata musikTommy "Utopia"
Syahdan
Arie SW
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. episode73 (13 Januari 2015)
Produksi
Produser eksekutifElly Yanti Noor
ProduserLeo Sutanto
Lokasi produksiJakarta
Bengkulu
PenyuntingHeru Hendriyarto
Durasi60 menit per episode
Rumah produksiSinemArt Production
Rilis asli
JaringanRCTI
Format gambar(SDTV) (480i)
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1

Sinetron ini ditayangkan RCTI setiap hari mulai pukul 20:45 WIB.

Sinopsis

Gumara adalah seorang guru yang minta ke dinas untuk dipindahkan ke sebuah desa di Bengkulu. Saat di Kecamatan Kayu Lima, ia merasakan udara dan alam yang cocok dengan habitatnya. Menurut neneknya, itu adalah tempat lahir ayahnya yang bernama Peto Alam. Dikarenakan terancam, ibu beserta neneknya membawanya lari dari Desa Kumayan yang merupakan sebuah desa di Kecamatan Kayu Lima yang selalu diliputi kabut, kabut pegunungan yang sekaligus kabut misteri yang sulit diterima logika. Penduduk desa tetangga Kumayan memberi julukan yang sangat menyeramkan bagi desa itu, yaitu "gudang ilmu hitam". Di sana bersemayam para manusia yang memiliki ilmu harimau yang sebenarnya untuk menjaga kebun kopi mereka yang luas dari gangguan pencuri yang takut kalau melihat harimau. Ayah dan ibunya adalah keturunan ketiga manusia harimau, dan ia merupakan keturunan keempat. Ia menganggap itu hanyalah mitos belaka.

Sesampai bus yang mengantarnya, lingkungan sekitar sudah sepi. Di saat sedang berjalan-jalan, ia ditemui Yunus yang mengendarai sepeda motor. Yunus merupakan pesuruh sekolah tempatnya akan bertugas, dan mengantarnya ke rumah dinas. Belum lama sesampainya di rumah dinasnya, ia menanyakan rumah Lebai Karat kepada Yunus. Dari pesuruh sekolah itu, ia mendapatkan informasi tentang Desa Kumayan. Pada saat itu, seseorang menguping dari balik jendela rumah.

Tidak terlalu lama setelah Yunus pergi, tiba-tiba ia mendengar suara harimau dan melihat seekor harimau yang besar menyelinap masuk ke dalam semak-semak di samping rumah dinasnya. Kejadian itu membuatnya penasaran, diambilnya senter dan ia keluar rumah. Beberapa cobaan ia temui dalam perjalanan, dari seorang gadis yang meminta pertolongan, hingga pertemuannya dengan Humbalang yang juga ternyata keturunan manusia harimau. Ternyata Lebai Karat tidak menyukai kehadiran dirinya, bahkan sempat akan menyerangnya. Untungnya anak gadis Lebai Karat yang bernama Karina langsung mengingatkan Lebai Karat. Gumara langsung pulang dengan perasaan kaget dan sedikit takut.

Banyak hal-hal baru yang Gumara temui di lingkungan barunya, mulai dari gangguan di rumahnya, bahkan ia pun sempat harus masuk penjara karena dituduh membunuh, kena teluh, sampai menjadi perhatian para keturunan manusia harimau lainnya seperti Lebai Karat, Putih Kelabu, Rajo Langit, dan Humbalang. Mereka mulai mencurigai bahwa Gumara adalah manusia harimau ketujuh yang selama ini mereka tunggu untuk menyempurnakan kelompok mereka. Gerak-gerik Gumara sangat diperhatikan, karena jika ia menolak kelompok tersebut maka nyawanya bisa terancam. Tidak hanya itu, Gumara juga harus dihadapkan kepada dua gadis cantik, Karina dan Pita Loka. Mereka keturunan manusia harimau, maka keduanya memiliki kesaktian dan pintar. Mereka berdua juga bersekolah di tempat Gumara mengajar.

Gumara terlibat lebih dalam di lingkungan Kumayan. Awalnya ia hanya ingin menjadi guru yang mengajar fisika dan matematika serta mengenal sejarah hidup silsilah keluarganya, tetapi ternyata kehadirannya di Desa Kumayan menimbulkan kemelut yang berkelanjutan.

Daftar pemeran

Pemeran Peran
Samuel Zylgwyn Gumara Peto Alam
Ochi Rosdiana Pita Loka
Syahnaz Sadiqah Karina
Boy Hamzah Humbalang
Ammar Zoni Rajo Langit
Adjie Pangestu Lebai Karat
Willy Dozan Harimau Tunggal
Sigit Hardadi Putih Kelabu
Juan Christian Limbubu
Amoroso Katamsi Jamhur (kepala sekolah)
Ranty Maria Ratna
Leon Dozan Arsya
Ichal Muhammad Rifai Paliki
Aura Nabilla Izzathi Farah
Wina Zulfiana Puyang Tunggal
Shaheila Gianetti Lolita
Meriam Bellina Ratu Hacinda
Aldisar Syafar Yunus
Ratu Dewi Imasy Ibunya Gumara
Connie Sutedja Neneknya Gumara
Chandra Sundawa Badrul
Cut Meyriska Putri Semidang Rindu
Wike Afiyanti Tudung Merah

Perbedaan dengan versi novel dan film

Berikut ini beberapa perbedaannya dengan novel Tujuh Manusia Harimau dan film 7 Manusia Harimau:

  • Latar yang digunakan dalam cerita sinetron ini adalah Bengkulu.
  • Ada beberapa tokoh utama yang namanya diubah untuk penyesuaian yang bertujuan untuk unsur estetika, misalnya Harwati diganti dengan Karina, Lading Ganda diubah menjadi Rajo Langit, dan beberapa penamaan tokoh lainnya.
  • Istilah dan bahasa yang digunakan di sinetron diselipkan kosakata dan dialek dari bahasa daerah yang lazim digunakan di daerah-daerah Bengkulu seperti yang biasa digunakan penutur bahasa Melayu Tengah dan bahasa Rejang.
  • Inyik dijadikan istilah untuk menyebutkan harimau jadi-jadian. Istilah ini tidak ditemukan pada versi novel dan film.
  • Kitab Tujuh menggunakan aksara Kaganga yang merupakan aksara khas suku Rejang.
  • Kisah dalam versi sinetron memiliki kesamaan dengan legenda tentang suku Rejang yang memang dilegendakan bahwa leluhurnya adalah kaum harimau jadi-jadian. Kisah yang disuguhkan juga memiliki kesamaan dengan sejarah konflik suku Rejang dengan suku-suku bangsa terdekat lainnya. Legenda ini masih dipercaya dan nyata sesuai dengan sejarah yang ada di kalangan suku Rejang dan suku Serawai.

Pranala luar