Pengguna Wikipedia | |
---|---|
Nama lahir | Andriana Suke |
Alias | Andriana08 |
Tanda tangan | Andriana |
Tanggal lahir | 12 Februari 1988 |
Tempat lahir | Cilacap |
Pribadi | |
Tipe kepribadian | Pendiam |
Hobi | Membaca |
Ciri fisik | |
Etnis | Jawa |
Tinggi | 165 Cm |
Massa | 55 kg |
Warna rambut | Sawo matang |
Warna mata | Hitam |
Kediaman | |
Negara | Indonesia |
Zona waktu | GMT +7 |
Wikipedia | |
Status | Editor |
Hubungi | |
Surel | andrianasuke@gmail.com |
Kotak pengguna | |
Saya Andriana Suke dilahirkan oleh kesunyian dari suatu tempat sunyi pada 12 Februari 1988. Saya berumah dalam sunyi dan makan/minum dari serpihan kesunyian. Tapi dalam pergumulan di tengah kesunyian itu, saya bersahabat baik dengan waktu untuk selalu membaca dunia melalui media maya. Sudah lama saya mengenal Wikipedia Bahasa Indonesia, namun baru sejak 2008 saya mendaftarkan diri. Sebelum versi beta diberlakukan, saya mempelajari semua hal dan tata cara penyuntingan artikel, meski kadang saya juga melakukan kesalahan.
Nama Andriana Suke sering membuat orang mengira saya keturunan Jepang. Tidak, bukan! Saya perempuan keturunan Jawa asli dan tidak dapat berbahasa Jepang. Dapat sedikit berbahasa Inggris. Untuk bahasa Indonesia dan Jawa, saya masih harus terus belajar kepada yang lebih menguasai.
Minat
Banyak artikel telah saya baca di Wikipedia Bahasa Indonesia, tapi yang paling menarik minat saya adalah
Kontribusi saya
Dari pengguna dan editorlah saya belajar menyempurnakan diri sehingga seperti sekarang ini. Selain menyunting, saya juga sudah menerbitkan artikel baru di WBI antara lain:
No | Nama Artikel | Keterangan |
---|---|---|
1 | Kelly Puspito | Musikus (keroncong) |
2 | Komunitas Salihara | Komunitas, penyedia wahana apresiasi |
3 | Sentilan Sentilun | Acara televisi di Metro TV |
4 | Puisi Menolak Korupsi | Gerakan antikorupsi, antologi puisi |
5 | Penyair PMK | Daftar penyair di antologi PMK |
6 | Dari Negeri Poci | Antologi puisi |
7 | Taman Budaya Tegal | Taman budaya |
8 | Dewan Kesenian Tegal | Organisasi kesenian |
9 | Joshua Igho | Musikus, sastrawan |
10 | Kurniawan Junaedhie | Sastrawan |
11 | Kusala Sastra Khatulistiwa | Penghargaan, award |
12 | Galeri Indonesia Kaya | Penyedia wahana apresiasi |
13 | Teater Lingkar | Kelompok seni |
14 | Tambari Gustam | Seniman, tokoh nelayan |
15 | Gus Yusuf | Tokoh Islam, pengauh pondok pesantren |
16 | Jodhi Yudono | Musikus, penulis, wartawan |
17 | Museum Soesilo Soedarman | Museum di Kabupaten Cilacap |
18 | Pertapaan Santa Maria Rawaseneng | Goa Maria di Kabupaten Temanggung |
19 | Petrus Kaseke | Pelestari kolintang |
Editor Wikipedia
27 Januari 2015 adalah hari paling mendebarkan dalam perjalanan keterlibatan saya di Wikipedia, karena saya diangkat menjadi editor. Sebelum diangkat, muncul perdebatan sengit nan menggairahkan dalam halaman permohonan. Saya pikir, proses pengangkatan saya menjadi editor bakal memakan waktu lama, seperti pemohon lainnya. Namun di luar dugaan, hanya dalam tempo dua hari, saya sudah diangkat oleh Tuan Aldnonymous. Tapi saya juga tidak akan melupakan peran dan dukungan dari sahabat lain seperti Tuan JohnThorne, Tuan Anbu, dan Tuan Imanuel. Bukan lantaran saya lebih lama menjadi pengguna WBI, namun barangkali bekal kemampuan berbahasa Indonesia saya, kegigihan, dan ketulusan sayalah yang menjadi pertimbangan utama. Karena syarat administratif lainnya dapat diupayakan sesuai prosedur WBI.
Bahasa Indonesia
Saya termasuk orang yang cukup taat kaidah bahasa Indonesia, meski sampai sekarang saya masih terus belajar. Hal utama yang selalu saya ingat dalam menulis dalam bahasa Indonesia adalah struktur kalimat. Baru setelah itu ejaannya. Struktur kalimat menjadi penting, karena kalau salah, dapat mengubah logika dan pengertian. Sementara ejaan, itu hanya persoalan kekayaan kita mengenal kosakata yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itulah saya sering mengkampanyekan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semisal, banyak orang menggunakan kata handal, itu salah, yang benar adalah andal. Atau orang sering sembrono menulis kata merubah, padahal yang benar adalah mengubah. Masih banyak lagi kosakata yang sering dituliskan secara salah.
Saya tidak pernah mengikuti kursus mengetik sepuluh jari. Saya hanya mempelajari itu secara autodidak. Belum pernah saya ukur, berapa kata dalam satu menit. Tapi saya merasa bahwa saya cukup cepat kalau mengetik, apalagi saat menulis saya tidak pernah melihat keyboard. Kadang, saya hanya gemas saja kalau melihat orang mengetik dengan dua jari. Tangannya kethuwal-kethuwil (saya tak tahu terjemahan bahasa Indonesia-nya) bikin mata saya sepet.