Dede Yusuf
Dede Yusuf Macan Effendi, ST (lahir 14 September 1966) atau lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf adalah Ketua Komisi IX (Tenaga Kerja, Kependudukan, Kesehatan) DPR RI periode 2014-2019.[2] Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sejak 13 Juni 2008 hingga 13 Juni 2013. Ia juga seorang aktor Indonesia yang terkenal akan film-film laganya. Dede pernah menjadi salah seorang anggota DPR dari PAN periode 2004-2009. Ia pindah partai dari PAN ke Partai Demokrat pada tahun 2013. Pada pesta Demokrasi Pemilukada Gubernur Jawa Barat 2013, ia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur berpasangan dengan Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Laksamana di nomor urut 3.
Dede Yusuf Macan Effendi, ST | |
---|---|
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2014 | |
Presiden | Joko Widodo |
[[Wakil Gubernur Jawa Barat]] 10 | |
Masa jabatan 13 Juni 2008 – 13 Juni 2013 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Ahmad Heryawan |
Anggota DPR RI Fraksi PAN | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 12 Juni 2008 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 14 September 1966 Jakarta, Indonesia |
Partai politik | PAN (2004-2013) Partai Demokrat (2013-sekarang) |
Suami/istri | Ir. Sendy Ramania |
Anak | 2 |
Profesi | Politikus Anggota DPR (2014-2019) Anggota DPR (2004-2008) |
Penghargaan sipil | * Lencana Karya Bhakti Pramuka [1]
|
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
Masa Kecil
Dede Yusuf merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Kakaknya adalah Bob Soelaiman Effendi. Ayahnya bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Sementara Ibunya seorang penari di Istana Bogor dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal tahun 1965. Saat Dede lahir, salah satu film ibundanya, Macan Kemayoran menuai sukses. Sehingga ayahnya menamakan “Macan”. Agar tidak terkesan galak, kakek Dede menambahkan nama “Yusuf”.
Awalnya keluarga Dede masih menumpang di rumah sang kakek Roestam Effendi (pujangga prosa angkatan 1945). Saat Dede berusia 8 tahun, orang tuanya berpisah. Dede dan kakaknya selalu berganti-ganti rumah, kadang di rumah ayah, kadang di rumah ibu. Kondisi tersebut membentuk karakter Dede menjadi agak badung dan nakal. Untuk meredam hobi berkelahinya, ayahnya mengikutkan Dede dalam kegiatan silat. Dede juga mempunyai hobi membaca komik. Hobi ini begitu mempengaruhinya sehingga Dede bercita-cita menjadi manusia super seperti Batman atau Superman dan astronot.
Peristiwa perceraian orang tua Dede tidak hanya berdampak negatif. Akibat perpisahan itu, Dede menjadi sosok yang mandiri. Bahkan pada usia 10 tahun Dede sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman di sekolahnya.
Remaja
Sejak SMP Dede sudah mengikuti program weight training ala idolanya, Arnold Schwarzenegger. Sehingga tubuh Dede menjadi lebih kekar daripada teman seusianya saat itu. Dede pun tidak hanya mempelajari silat. Berbagai jenis olah raga bela diri dicobanya, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu, dan Taekwondo yang telah sampai pada tingkat DAN-IV Kukkiwon (fourth Dan).
Tak hanya berlatih, Dede juga mengikuti kompetisi bela diri, mulai dari kejuaraan cabang hingga tingkat nasional dari tahun 1982 hingga 1990. Dede pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo kelas ringan tahun 1984 dan kelas ringan berat 1988. Dia pun terdaftar sebagai team nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club bela diri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dan lainnya.
Gosip
Dede Yusuf pernah digosipkan merupakan anak hasil hubungan antara Rahayu Effendi dengan Presiden Republik Indonesia ke 2, Soeharto.
Showbiz
Kesukaan Dede pada beladiri, membuatnya berkeinginan menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Dede pun rela mengikuti berbagai macam casting. Dia juga sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga kala itu seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun. Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibukota. Dengan tekad untuk memasuki dunia showbiz sepenuhnya, Dede rela meninggalkan kuliah pada tahun keempatnya di Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.
Kesempatan datang pada tahun 1986 dengan debut pertamanya sebagai peran pembantu di film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy. Setelah itu, Dede semakin sering bermain film dan (juga) serial televisi. Serial televisi yang melambungkan namanya adalah Jendela Rumah Kita di TVRI dengan peran sebagai Jojo yang mampu bertahan selama 4 tahun (1989-1992).
Pada tahun 1992, Dede diajak oleh Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak-Tik Boom Musim I yang bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992-1998). Dede juga menjadi bintang iklan beberapa produk, di antaranya Tira Jeans, Homy Ped, Bosowa Motor, dan Green Sands, serta Bodrex. Bahkan Dede telah menjadi bintang iklan Bodrex selama 14 tahun.
Setelah meninggalnya sang ayah di penghujung tahun 1993, peran Dede berubah dari drama menjadi action. Serial action yang pernah dibintangi Dede adalah Jalan Makin Membara yang masuk nominasi Award Televisi. Dede juga membintangi dan menyutradarai film Reinkarnasi (2000) yang berhasil meraih pernghargaan sebagai Film Laga Terpuji Festival Film Bandung 2000.
Selain dikenal sebagai aktor, mantan foto model ini juga dikenal sebagai presenter, produser dan sutradara handal. Bahkan Piala Vidia Madya-FFI 1994 pernah dikoleksinya dari cerita serial Sepeda Anak Pak Uztad yang disutradarainya.
Politik
Dede berkenalan dengan dunia politik sejak bergabung dengan Kosgoro tahun 1992 sebagai salah satu pengurus pusat. Namun akhirnya dunia perfilman lebih menarik. Dede pun maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akhirnya dimenangkan Sys NS, sedang Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI. Seiring kesibukannya untuk syuting, Dede akhirnya meletakkan jabatan itu. Akhirnya dunia politik praktis menariknya kembali. Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Dede pun terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009 dan duduk di Komisi VII yg membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek.
Dede pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan.
Pada tahun 2012 ia memutuskan melanjutkan karier politiknya dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat Periode 2013 - 2018 berpasangan dengan Lex Laksamana mantan Sekda Jawa Barat. Ia memutuskan untuk pindah partai ke Partai Demokrat.
Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur - Wagub Jawa Barat Pasangan Cagub - Cawagub nomor 3 Dede-Lex memperoleh peringkat ke 3 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.077.522 suara atau 25,24 persen dari suara sah.[3].
Pada pemilu legislatif 2014, Dede maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat II dari Partai Demokrat, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 142.939 suara.[4]
Sosial
Dede Yusuf memiliki peran besar mendatangkan investor bagi klub sepak bola PERSIB Bandung sehingga mampu bertransformasi dari klub perserikatan menjadi klub profesional terbaik di Indonesia, atas kontribusinya itu pada 2011 Dede didapuk menjadi Duta PERSIB. Selain di bidang olahraga, Dede juga aktif dalam dunia kepemudaan. Pada 2010 Dede terpilih aklamasi sebagai ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat, lalu kembali terpilih secara aklasi kembali pada 2015. Atas kontribusinya di dunia Kepramukaan, pada 2014 Dede mendapatkan Lencana Karya Bhakti yang disematkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Buper Cibubur, Jakarta.
Pendidikan
Formal
- SD Budi Waluyo Jakarta 1972 - 1978
- SMP Budi Waluyo Jakarta 1979 -1981
- SMA Negeri 6 Jakarta 1981 - 1984
- Tingkat IV -Teknik Industri Universitas Trisakti Jakarta s/d Semester 7
- Sarjana S-1 Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta 2005 - 2010
- Sarjana S-2 Ilmu Pemerintahan Universitas Padjajaran [2011-2014]
Non formal
- Beladiri(Pencak Silat) " Al-Azhar " 1976 - 1980
- Kung-fu "Gerak Langit" 1980 - 1981
- Taekwondo "Persada club" 1981 - 1999
Lihat juga
Kehidupan pribadi
Dede yang merupakan salah satu cucu Roestam Effendi menikah dengan Ir.Sendy Ramania Wurandani pada awal tahun 1999 setelah berpacaran selama 7 tahun. Mereka berkenalan saat Dede menjadi pelatih Tae Kwon Do di SMA Tarakanita. Saat itu Sendy menjadi seorang Mayorette/Field commander dari Drum Band Tarakanita. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak, Alifiya Arkana Paramita (Lifi) dan Kaneishia Lathifa Zahra (Neishia).
Filmografi
Tahun | Judul | Peran | keterangan singkat |
---|---|---|---|
1987 | Catatan Si Boy | Andy | |
1988 | Catatan Si Boy 2 | Andy | |
Biarkan Aku Cemburu | |||
1990 | Jendela Rumah Kita | Jojo | Serial TV |
Perwira dan Ksatria | |||
1991 | Badai Laut Selatan | ||
1993 | Badut-Badut Kota | ||
1994 | Jalan Membara | Handoko | Serial TV |
1995 | Jalan Makin Membara | Handoko | Serial TV |
1999 | halilintar | Bayu Jagad | Serial TV |
2000 | Sapu Jagad | Serial TV | |
Reinkarnasi | Kung | Aktor & Sutradara | |
2011 | The Tarix Jabrix 2 | Cameo | Sebagai Ketua Pramuka |
2015 | Gangster | Bintang Tamu | |
2015 | Single | Cameo | Papa Laras |
Iklan
- Bodrex (1994-sekarang)
- Suzuki
- Tira Jeans
- Green Sands
- Homy Ped
- Bosowa Motor
- Yakult
- Buyung Upik
- RCTI
Presenter
- Russian Roulette (2003)
- Tak Tik Boom (1992-1998)
- Chance Of A Life Time (2004)
- Rumahku (2006)
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi Dede Yusuf
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- (Indonesia) Profil di Tokohnasional.com
- Filmografi di IMDB dan CITWF
- Dede Yusuf di Facebook
Didahului oleh: tidak ada |
Pembawa acara Tak-Tik Boom 1992-1998 |
Diteruskan oleh: Charles Bonar Sirait |
Didahului oleh: Nu'man Abdul Hakim |
Wakil Gubernur Jawa Barat 2008-2013 |
Diteruskan oleh: Deddy Mizwar |
Didahului oleh: Drs. H.U. Moch. Muchtar, M.Si |
Kepala Kwartir Daerah Jawa Barat 2010-2015 |
Diteruskan oleh: - |