Perjanjian Küçük Kaynarca

Perjanjian Küçük Kaynarca bahasa Turki: Küçük Kaynarca Antlaşması (juga dieja Kuchuk Kainarjæ) yang disepakati pada tanggal 21 Juli 1774 di Küçük Kaynarca (kini Kaynardzha, Bulgaria) oleh Kekaisaran Rusia dan Kesultanan Utsmaniyah. Perjanjian ini mengakhiri Perang Rusia-Turki setelah kekalahan Utsmaniyah dalam Pertempuran Kozludzha.[1] Rusia diwakili oleh Marsekal Lapangan Rumyantsev, sementara Utsmaniyah diwakilkan oleh Musul Zade Mehmed Pasha.[1] Perjanjian ini sangat mempermalukan Utsmaniyah.

Perjanjian Küçük Kaynarca
Kesultanan Utsmaniyah (hijau) menyerahkan beberapa wilayah (hijau-merah garis-garis) kepada Kekaisaran Rusia (merah) di front Eropa dan Asia. Selain itu, Kekhanan Krimea (kuning-hijau garis-garis) dimerdekakan, walaupun sebenarnya wilayah ini hanya menjadi negara satelit Rusia yang akhirnya dianeksasi oleh Rusia pada tahun 1783.
JenisPerjanjian perdagangan, perjanjian perdamaian
Ditandatangani21 Juli 1774
LokasiKüçük Kaynarca, Dobruja
Perunding
Penanda tangan
Pihak
BahasaBahasa Italia, Bahasa Rusia, Bahasa Turki Utsmaniyah,

Berdasarkan perjanjian ini, Rusia harus mengembalikan wilayah Wallachia dan Moldavia kepada Utsmaniyah, tetapi sebagai gantinya mereka memperoleh hak untuk melindungi orang-orang Kristen di Utsmaniyah[2] dan melakukan intervensi di kedua wilayah tersebut apabila Utsmaniyah menyalahgunakan kekuasaannya. Sementara itu, Rusia memperoleh wilayah Kabardia di Kaukasus, kedaulatan yang tidak terbatas di pelabuhan Azov, Kerch, dan Enikale, serta sebagian wilayah Yedisan di mulut Sungai Dnieper.[3] Laut Hitam tidak lagi menjadi laut yang didominasi oleh Utsmaniyah. Kapal pedagang Rusia juga diperbolehkan melewati Selat Dardanelles. Selain itu, Kekhanan Krimea menjadi wilayah Muslim pertama yang lepas dari kendali Sultan Utsmaniyah, karena perjanjian ini memaksa mereka mengakui kemerdekaan Tatar Krimea, walaupun Sultan Utsmaniyah sebagai khalifah tetap menjadi pemimpin religius orang-orang Tatar. Kenyataannya, kekhanan ini menjadi negara boneka Rusia hingga wilayah mereka dianeksasi secara resmi oleh Maharani Katarina yang Agung pada tahun 1783.

Catatan kaki

  1. ^ a b Ömer Lütfi Barkan (1985). Ord. Prof. Ömer Lütfi Barkan'a armağan (dalam bahasa Turki). Istanbul University. hlm. 48. 
  2. ^ Hurewitz, J.C. (1975). The Middle East and North Africa in World Politics: A Documentary Record (dalam bahasa Turki). New Haven: Yale University Press. 
  3. ^ Hoiberg, Dale H., ed. (2010). "Abdulhamid I". Encyclopædia Britannica. I: A-ak Bayes (edisi ke-15th). Encyclopædia Britannica Inc. hlm. 22. ISBN 978-1-59339-837-8.