Kalender Gregorius

kalender sipil yang diterima secara internasional
Revisi sejak 27 November 2017 19.16 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Kalender Gregorius atau Kalender Gregorian adalah kalender yang sekarang paling banyak dipakai di Dunia Barat. Ini merupakan modifikasi Kalender Julius. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi.

Detil di makam Paus Gregorius XIII menggambarkan perayaan pengenalan kalender Gregorian.

Kalender ini diciptakan karena Kalender Julius dinilai kurang akurat, sebab permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I pada tahun 325 tidak tepat lagi. Lalu pada tahun 1582, Kamis-4 Oktober diikuti Jumat-15 Oktober.

Perbedaan dengan Kalender Julius

Satu tahun dalam Kalender Julius berlangsung selama 365 hari 6 jam. Tetapi karena revolusi Bumi hanya berlangsung selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, maka setiap 1 milenium, Kalender Julius kelebihan 7 sampai 8 hari (11 menit 14 detik per tahun). Masalah ini dipecahkan dengan hari-hari kabisat yang agak berbeda pada kalender baru ini. Pada kalender Julius, setiap tahun yang bisa dibagi dengan 4 merupakan tahun kabisat. Tetapi pada kalender Gregorius, tahun dengan kelipatan 100 dianggap sebagai tahun kabisat apabila tahun tersebut juga bisa dibagi dengan 400. Semisal, tahun 1600, 2000, dan 2400 termasuk tahun kabisat sedangkan tahun 1500, 1700, 1800, 1900, dan 2100 tidak termasuk tahun kabisat.

Masalah

Setelah Kalender Gregorius dicanangkan, tidak semua negara mau memakainya. Baru beberapa abad setelah ini, hampir semua negara barat mau mengimplementasikannya. Rusia baru mengimplementasikannya pada tahun 1918. Dengan demikian Revolusi Komunis Rusia yang sekarang diperingati setiap tanggal 7 November, disebut sebagai Revolusi Oktober. Gereja Ortodoks sampai saat ini masih memakai Kalender Julius.

Republik Venesia, Spanyol, Portugis, Belanda, Jerman dan Polandia merupakan negara-negara pertama yang secara resmi menerapkan sistem penanggalan ini melalui Inter gravissimas.[1] pada tahun 1582.

Tanggal 1 Januari 1622 ditetapkan sebagai permulaan tahun. Sebelumnya tanggal tahun baru di setiap negara Eropa dalam keadaan beragam.

Bulan

 
Hitungan jari bulan dalam kalender Gregorius.

Setiap tahun dibagi menjadi 12 bulan:

Penanggalan Gregorius Lama Hari Asal usul nama bulan
Januari 31 Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)
Februari 28/29 Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.[2][3][4]
Maret 31 Mars (Dewa perang Romawi)
April 30 bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
Mei 31 Maia Maiestas (Dewi Romawi)
Juni 30 Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi))
Juli 31 Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Agustus Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
September 30 Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
Oktober 31 Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
November 30 Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
Desember 31 Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total 365/366

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Inter Gravissimas
  2. ^ Adriana Rosado-Bonewitz, "Whats in a word?" (pdf, 1.3MB), Intercambios: Quarterly Newsletter of the Spanish Language Division of the American Translators, 9(1) (March 2005) 14-15, ISSN 1550-2945 (in Spanish)
  3. ^ Anatoly Liberman, "On A Self-Congratulatory Note, Or, All The Year Round: The Names of The Months" (filed in Oxford Etymologist, 7 March 2007)
  4. ^ L.L. Neuru, "St. Valentine's Holiday" Labyrinth 64 (1996), Department of Classical Studies, University of Waterloo, Ontario, Canada

Pranala luar