Kereta Api Nasional Jepang

perusahaan asal Jepang
Revisi sejak 13 November 2018 09.37 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Di hari +Pada hari))

Kereta Api Nasional Jepang (日本国有鉄道, Nippon Kokuyū Tetsudō), disingkat Kokutetsu (国鉄) (国鉄?) atau "JNR", adalah badan usaha yang mengoperasikan jaringan kereta api milik pemerintah di Jepang dari tahun 1949 sampai 1987.

Kereta Api Nasional Jepang
Ikhtisar
Kantor pusatTokyo
LokalJepang
Tanggal beroperasi1949–1987
PendahuluKereta Api Pemerintah Jepang
PenerusJapan Railways
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in),
1.435 mm (4 ft 8+12 in)
Panjang jalur214.211 km (133.105 mi)
(masa puncak, 1981)

Jaringan

Kereta api

Pada 1 Juni 1949, JNR mulai mengoperasikan jaringan rel kereta api se 197.568 km (122.763 mi) rel kereta api dengan lebar sepur sempit (1.067 mm (3 ft 6 in)) di semua 46 prefektur Jepang (Okinawa, prefektur ke-47, kembali ke dalam administrasi Jepang pada tahun 1972, tetapi tidak ada jalur kereta api milik JNR yang ada di Okinawa). Angka ini diperpanjang menjadi 214.211 km (133.105 mi) pada tahun 1981 (tidak termasuk Shinkansen), tetapi kemudian dikurangi hingga menjadi 196.336 km (121.998 mi) pada tanggal 31 Maret 1987, hari ketika JNR dibubarkan.

JNR mengoperasikan baik jasa angkutan kereta api penumpang dan barang.

 
Shinkansen seri 0 di Tokyo, Mei 1967

Shinkansen, kereta kecepatan tinggi pertama di dunia mulai dioperasikan oleh JNR pada tahun 1964. Pada tahun 1987, tahun terakhir JNR beroperasi, empat jalur kereta api kecepatan tinggi telah dibangun:

Tōkaidō Shinkansen
5.154 km (3.203 mi), selesai pada tahun 1964
Sanyō Shinkansen
5.537 km (3.441 mi), selesai pada tahun 1975
Tohoku Shinkansen
4.929 km (3.063 mi), sejak pada tahun 1987
Jōetsu Shinkansen
2.695 km (1.675 mi), selesai pada tahun 1982

Bus

 
Bus milik JNR

JNR mengoperasikan jalur bus sebagai pengumpan, suplemen, atau substitusi dari kereta api. Tidak seperti operasi kereta api, angkutan bus JNR tidak lebih unggul dari operator bus lokal lainnya. Perusahaan bus JR adalah penerus dari bus yang beroperasi dari JNR.

Kapal

JNR mengoperasikan kapal feri untuk menghubungkan jaringan kereta api yang dipisahkan oleh laut atau untuk memenuhi kebutuhan lokal lainnya:

Feri Kanmon (dihentikan pada tahun 1964)
Stasiun Shimonoseki (Shimonoseki, Yamaguchi) – Stasiun Mojikō (Kitakyūshū, Fukuoka)
Feri Miyajima
Stasiun Miyajimaguchi (Ono, Hiroshima) – Stasiun Miyajima (Miyajima, Hiroshima)
Feri Nihori (dihentikan pada tahun 1982)
Stasiun Nigata (Kure, Hiroshima) – Stasiun Horie (Matsuyama, Ehime)
 
Kapal Feri Ukō (sekitar tahun 1986)
Feri Ōshima (dihentikan pada tahun 1976)
Stasiun Ōbatake (Yanai, Yamaguchi) – Stasiun Komatsukō (Suō-Ōshima, Yamaguchi)
Feri Seikan
Stasiun Aomori (Aomori, Aomori) – Stasiun Hakodate (Hakodate, Hokkaido)
Feri Ukō
Stasiun Uno (Tamano, Okayama) – Stasiun Takamatsu (Takamatsu, Kagawa)

Dari tiga rute yang ditugaskan untuk perusahaan JR pada tahun 1987, hanya jalur Feri Miyajima yang tetap aktif pada tahun 2010.

Serikat Buruh

Terdapat beberapa serikat buruh yang mewakili buruh di JNR, termasuk Serikat Pekerja Kereta Api Nasional (Kokuro), Serikat Teknisi Lokomotif Kereta Api Nasional (Doro), dan Doro-Chiba, kelompok pecahan dari Doro.

Sejarah

 
Papan nama JNR yang terlihat di pintu masuk kantor pusatnya di Tokyo, foto diambil sekitar tahun 1985

Istilah Kokuyū Tetsudō ("badan usaha kereta api milik negara") awalnya terdiri dari jaringan jalur kereta api yang dioperasikan oleh 17 perusahaan swasta yang dinasionalisasi setelah Undang-Undang Nasionalisasi Kereta Api 1906 dan ditempatkan di bawah kendali Institut Kereta Api. Kemudian, Departemen Kereta Api dan Kementerian Transportasi dan Komunikasi mengambil alih kontrol jaringan rel. Kementerian tersebut menggunakan nama Kereta Api Pemerintah Jepang (Japanese Governmen Railways, JGR) untuk merujuk jaringan mereka dalam bahasa Inggris. Selama Perang Dunia II, banyak jalur kereta api milik JGR dibongkar untuk menjaga pasokan baja sebagai upaya untuk memenangkan perang.

Pada tanggal 1 Juni 1949, atas perintah dari Komandan Tertinggi Sekutu di Tokyo, JGR direorganisasi menjadi Kereta Api Nasional Jepang, salah satu badan usaha publik milik negara. JNR menikmati banyak keberhasilan,[butuh rujukan] termasuk pada tanggal 1 Oktober 1964, ketika kereta kecepatan tinggi Shinkansen memulai layanannya sepanjang jalur Tōkaidō Shinkansen. Namun, JNR tidak dikelola oleh negara; sistem akuntansinya independen dari anggaran nasional. Jalur di wilayah pedesaan yang sepi penumpang mulai menjadi penyebab meruginya JNR, menariknya lebih jauh dan lebih jauh ke dalam utang.[butuh rujukan] Pada tahun 1983, JNR mulai menutup 83 jalur lokal yang dinilai kurang menguntungkan (penutupan dilanjutkan tiga tahun setelah privatisasi).[1]

Pada tahun 1987, JNR memiliki utang sebanyak lebih dari ¥27 triliun ($280 miliar pada nilai tukar tahun 2009) dan perusahaan ini menghabiskan ¥147 untuk setiap ¥100 yang diperoleh.[2] Atas undang-undang dari Parlemen Jepang, pada tanggal 1 April 1987 JNR diprivatisasi dan dibagi menjadi tujuh perusahaan kereta api (enam penumpang dan satu angkutan), secara kolektif disebut Grup Japan Railways atau JR Group. Kewajiban jangka panjang dari JNR diambil alih oleh JNR Settlement Corporation. Perusahaan itu kemudian dibubarkan pada tanggal 22 Oktober 1998, dan sisa utangnya ditransfer ke anggaran nasional.[3] Pada saat ini utang yang tercatat meningkat menjadi ¥30 triliun ($310 miliar pada dollar tahun 2009).

Gugatan pemecatan JNR

Banyak tuntutan hukum dan kasus-kasus yang berkaitan dengan tenaga kerja yang diajukan selama beberapa dekade setelah dimulai privatisasi pada tahun 1987.

Daftar pekerja yang akan dipekerjakan kembali diambil dari daftar pekerja JNR dan diberikan kepada perusahaan JR. Ada tekanan yang besar pada anggota serikat buruh untuk meninggalkan serikat mereka, dan dalam setahun, keanggotaan Serikat Pekerja Kereta Api Nasional (Kokuro) turun dari 200,000 hanya tersisa 44,000. Pekerja yang telah mendukung privatisasi, atau orang-orang yang meninggalkan Kokuro, dipekerjakan secara substansial di tingkat yang lebih tinggi dari anggota Kokuro.[4]

Ada janji pemerintah bahwa tidak ada yang akan "dilempar keluar ke jalan",[5] sehingga pekerja yang tidak mendapatkan pekerjaan di perusahaan JR diklasifikasikan sebagai "membutuhkan pekerjaan" dan dipindahkan ke JNR Settlement Corporation, di mana mereka dapat ditugaskan selama tiga tahun.[6] Sekitar 7,600 pekerja yang ditransfer dengan cara ini, dan sekitar 2.000 dari mereka dipekerjakan oleh perusahaan JR, dan 3.000 orang menemukan pekerjaan di tempat lain. Mitomu Yamaguchi, mantan karyawan JNR dari Tosu di prefektur Saga yang telah ditransfer ke JNR Settlement Corporation, menyatakan bahwa mereka membantu dalam menemukan pekerjaan dengan cara memberinya fotokopi iklan perekrutan tenaga kerja dari koran. periode Ini berakhir pada bulan April 1990, dan 1,047 karyawan dipecat. Karyawan yang dipecat termasuk 64 orang anggota Zendoro dan 966 anggota Kokuro.[7][8]

Dua puluh tiga tahun setelah privatisasi, pada tanggal 28 Juni 2010, Mahkamah Agung menetap sengketa antara pekerja dan Agensi Konstruksi, Teknologi, dan Teknologi Kereta Api Jepang, lembaga penerus JNR Settlement Corporation. Lembaga itu mengatakan akan membayar 20 miliar yen, sekitar 22 juta yen per pekerja, untuk 904 penggugat. Namun, karena pekerja tersebut tidak dipekerjakan kembali secara penuh, putusan tersebut bukanlah bentuk penyelesaian penuh.[9]

Tim bisbol

Antara tahun 1950 dan 1965, JNR secara tidak langsung memiliki tim bisbol profesional bernama Kokutetsu Swallows (国鉄スワローズ, Kokutetsu Suwarōzu). Swallows merupakan salah satu simbol JNR karena memiliki arti yang sama dengan salah satu nama produk unggulan JNR dalam bahasa Jepang Tsubame, yang dioperasikan pada tahun 1950-an. Kokutetsu Swallows adalah pendahulu dari tim bisbul Tokyo Yakult Swallows.

Kecelakaan dan insiden kriminal

Kecelakaan

JNR sebagai perusahaan publik (dari tahun 1949 sampai 1987) mengalami lima kecelakaan besar (termasuk peristiwa karamnya dua kapal feri) dengan korban lebih dari 100:

Peristiwa kebakaran kereta api Sakuragichō
Satu set kereta api terbakar di Stasiun Sakuragichō di Yokohama pada tanggal 24 April 1951 yang merenggut 106 korban jiwa.
Bencana Toya Maru
Sebuah kapal feri yang melayani jalur Seikan tenggelam di lepas pantai Hakodate membunuh 1.155 korban jiwa setelah terjebak dalam badai topan pada 26 September 1954.
Bencana Shiun Maru
Sebuah kapal feri yang melayani jalur Ukō bertabrakan dengan sesama kapal dalam kabut tebal dan tenggelam menewaskan 168 korban jiwa pada 11 Mei 1955.
Kecelakaan kereta api Mikawashima
Tiga tabrakan kereta di dekat  Stasiun Mikawashima di Tokyo pada 3 Mei 1962 membunuh 160.
Kecelakaan kereta api Yokohama
Tiga kereta api saling bertabrakan di dekat Stasiun Yokohama, Yokohama pada tanggal 9 November 1963 menewaskan 161 korban jiwa.

Insiden kriminal

Pada hari-hari awal sebagai perusahaan publik, JNR mengalami serangkaian insiden misterius sebagai berikut. Meskipun polisi pada waktu itu memperlakukan mereka sebagai aksi terorisme yang dilakukan oleh orang komunis, banyak keraguan yang muncul atas validitas dari kesimpulan ini.

Insiden Shimoyama
Mayat Presiden JNR, Sadanori Shimoyama, ditemukan dalam keadan terpotong-potong di jalur kereta api pada tanggal 5 Juli 1949.
Insiden Mitaka
Kereta berjalan tanpa awak menabrak penumpang dan menewaskan enam orang pada tanggal 15 Juli 1949.
Insiden Matsukawa
Kereta api tergelincir karena kondisi jalur yang rusak dan mengakibatkan tiga awak kereta tewas pada 17 Agustus 1949.

Dalam tahun kemudian, JNR menjadi target dari kelompok sayap kiri radikal. Pada 21 Oktober 1968, beberapa kelompok siswa ekstremis merayakan "Hari Anti Perang Internasional" dengan menduduki dan merusak Stasiun Shinjuku di Tokyo.[10][11] Mereka mengkritik kontribusi JNR dalam Perang Vietnam dengan mengoperasikan angkutan kereta api yang membawa bahan bakar jet untuk kegunaan militer Amerika Serikat. Pada November 29, 1985, kelompok militan pendukung faksi radikal di serikat buruh JNR menolak privatisasi JNR dengan merusak kabel sinyal di 33 titik di sekitar Tokyo dan Osaka untuk menghentikan ribuan kereta api komuter dan kemudian membakar Stasiun Asakusabashi di Tokyo.[12]

Dengan demikian, hubungan dengan serikat buruh selalu menjadi masalah yang sulit untuk JNR. Karena semua pekerja dilarang untuk mogok kerja, mereka melakukan "kerja-untuk-memprotes aturan" yang menyebabkan kereta api tertunda. Pada 13 Maret 1973, keterlambatan kereta api yang disebabkan oleh protes tersebut mengakibatkan kerusuhan yang dilakukan oleh penumpang marah di Stasiun Ageo di Prefektur Saitama.[13] Dari 26 November 1975 hingga 3 Desember 1975, serikat buruh JNR melakukan delapan hari mogok kerja ilegal "mogok kerja untuk hak untuk mogok", yang mengakibatkan kekalahan total serikat pekerja.[14]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "JNR/JR 25年の大アルバム". Japan Railfan Magazine (dalam bahasa Japanese). No. 390. Koyusha. October 1993. hlm. 50. 
  2. ^ http://www.jrtr.net/jrtr22/pdf/F23_Kakumoto.pdf
  3. ^ 日本国有鉄道清算事業団. デジタル大辞泉 (Digital Daijisen) (dalam bahasa Japanese). Shogakukan Inc. Diakses tanggal 2012-08-07. 
  4. ^ The Japan Times 'Unfair' '87 dismissal of JNR unionists slammed March 4, 2010 Retrieved on August 2, 2012
  5. ^ The Japan Times Top court rules against ex-JNR workers December 23, 2003 Retrieved on August 6, 2012
  6. ^ The Japan Times JNR unionists' suit over lost jobs foiled by statute March 14, 2008 Retrieved on August 6, 2012
  7. ^ The Japan Times Top court settles 23-year JNR unionist suit June 29, 2010 Retrieved on August 6, 2012
  8. ^ Zenroren website Statement on the legal settlement of 23 year lawsuit over Japan Railway Company's discrimination in employment against members of particular unions June 29, 2010 Retrieved on July 25, 2012
  9. ^ UNHCR website 2012 Annual Survey of Violations of Trade Union Rights - Japan, 6 June 2012 Retrieved on July 25, 2012
  10. ^ 学生デモに騒乱罪適用 (dalam bahasa Japanese) (edisi ke-12th). Tokyo: Asahi Shimbun. October 22, 1968. hlm. 1. 
  11. ^ "Japan: Violence in Shinjuku Station". Time. November 1, 1968. 
  12. ^ 国電、全面ストップ. Asahi Shimbun (evening 4th ed.) (dalam bahasa Japanese). Tokyo. November 29, 1985. hlm. 1.  See also 国電同時多発ゲリラ事件 (Japanese Wikipedia)
  13. ^ 「順法」に乗客の怒り爆発. Asahi Shimbun (evening 3rd ed.) (dalam bahasa Japanese). Tokyo. March 13, 1973. hlm. 1.  See also 上尾事件 (Japanese Wikipedia)
  14. ^ Yomono, Osamu. "Privatization of Japanese National Railways and Labor Unions". 

Pranala luar