Yahya Muhaimin
Dr. Yahya A. Muhaimin (lahir 17 Mei 1943) adalah Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Yahya Muhaimin | |
---|---|
Menteri Pendidikan Nasional Indonesia ke-23 | |
Masa jabatan 26 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Mei 1943 Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Masa Pendudukan Jepang |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Independen |
Almamater | Universitas Gadjah Mada Massachusetts Institure of Technology |
Pekerjaan | Pengajar Dosen |
Sunting kotak info • L • B |
Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya. Pemilu 1955 — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan. ‘’Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli hubungan internasional ini.
Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). ‘’Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.
Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.
Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke Institut Teknologi Massachusetts, AS, dan meraih gelar dokter ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.
Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.
Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar. Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.
Pendidikan
- SRI, Bumiayu (1956)
- SMI, Bumiayu (1959)
- SMA Negeri 1 Purwokerto (1962)
- Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)
- IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)
- Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)
Karier
- Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973-sekarang)
- Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982-1984)
- Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996-1999)
- Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Washington DC
- Menteri Pendidikan Nasional RI (1999-2001)
Kegiatan Lain
- Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia (2002 - 2013)
- Rektor Universitas Peradaban - Bumiayu, jawa Tengah (2014 - Sekarang)
Karya
- Masalah-Masalah Pembangunan Politik (ed), Gadjah Mada Press (1977)
- Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).
Didahului oleh: Juwono Sudarsono |
Menteri Pendidikan Nasional 1999 - 2001 |
Diteruskan oleh: Abdul Malik Fadjar |