Datu Gunung Setia
Jalaluddin Datu Taliwang atau Datu Puti Geti atau Datu Gunung Setia, gelar anumerta Dewa Ling Gunung Setia (bin Dewa Maswawa Sultan Harunnurrasyid I) adalah Sultan Sumbawa ke-7 (m. 1725–1731).[1] Kemangkatan Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I serta kakaknya Datu Bala Sawo menyebabkan kekosongan kepemimpinan di Kesultanan Sumbawa. Atas permufakatan adat Pangantong Lima Olas dinobatlah Jalaluddin Datu Taliwang sebagai Sultan Sumbawa pada 15 Dzulhijah 1137 Hijriyah atau tanggal 14 Agustus 1725. Selama lebih kurang 7 tahun memerintah, Datu Gunung Setia meneruskan kebijakan Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I. Tercatat dalam sejarah sebuah peristiwa besar terjadi pada malam tanggal 26 Ramadhan 1145 Hijriyah atau bertepatan dengan 5 April 1731, terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan Istana Balong beserta harta benda dan sebagian penghuninya, termasuk perkampungan di sekitar Istana Bala Balong. Sultan Sumbawa Datu Taliwang, Datu Gunung Setia beserta Permaisuri dan Putra Putrinya turut mangkat karena kebakaran hebat tersebut. Beliau beserta keluarganya dimakamkan di Bukit Gunung setia, demikianlah maka beliau mendapatkan nama anumerta Datu Ling Gunung Setia.[2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12]
Pemakaman
Pada malam tanggal 26 Ramadhan 1145 Hijriyah atau bertepatan dengan 5 April 1731, terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan Istana Balong beserta harta benda dan sebagian penghuninya, termasuk perkampungan di sekitar Istana Bala Balong. Sultan Sumbawa Datu Taliwang, Datu Gunung Setia beserta Permaisuri dan Putra Putrinya turut mangkat karena kebakaran hebat tersebut. Beliau beserta keluarganya dimakamkan di Bukit Gunung setia, demikianlah maka beliau mendapatkan nama anumerta Datu Ling Gunung Setia.[13][14]
Silsilah kekerabatan dengan Kesultanan Banjar
Dewa Ling Gunung Setia dan Raja-raja di Sumbawa menurut naskah Hikayat Raja-raja Banjar dan Kotawaringin dan Majelis Adat - Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS) serta Bidang Kebudayaan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, memiliki leluhur seorang bangsawan dari Kesultanan Banjar yang bernama Raden Subangsa bergelar Pangeran Taliwang yang memiliki seorang putra di Taliwang bernama Raden Mataram (Karaeng/Datu Taliwang?) dan seorang putera lainnya di Sumbawa Besar bernama Raden Bantan (Dewa Mas Bantan) yang menjadi Sultan Sumbawa ke-3.[2][3][15][16][17][18][19][20][21][22][23][24][25][26][27][28]
(di Keling/Koromandel)[25] Saudagar Mangkubumi 1 Saudagar Jantam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DIPA 1 m. 1380-1420 ♂ Empu Jat-Maka Maharaja di Candi
♀ Sita Rara | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DIPA 2 m. 1420-1460 ♂ Lambung Mangkurat Ratu Kuripan https://pl.wiki-indonesia.club/wiki/W%C5%82adcy_Kalimantanu#Sułtani_Banjarmasinu
♀ Dayang Diparaja binti ♂ Aria Malingkun | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Huripan
RAJA NEGARA DIPA 5 m. 1480-1490 ♂ Maharaja Suria-Gangga Wangsa bin RAJA NEGARA DIPA 4 m. 1470-1480 ♂ Maharaja Suria-Nata (suami Putri Junjung Buih RAJA NEGARA DIPA 3 m. 1460-1470) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Kalarang (keponakan Pangeran Suria-Wangsa)
♂ Pangeran Suria-Wangsa (adik Maharaja Suria-Ganggawangsa) bin RAJA NEGARA DIPA 4 m. 1470-1480 ♂ Maharaja Suria-Nata (suami Putri Junjung Buih RAJA NEGARA DIPA 3 m. 1460-1470) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DIPA 6 m. 1490-1495 ♂ Maharaja Carang Laleyan (keponakan Putri Kalungsu)
RAJA NEGARA DIPA 7 m. 1490-1495 ♀ Putri Ketumpu Putri Kalungsu (adik Putri Kalarang) binti RAJA NEGARA DIPA 5 m. 1480-1490 ♂ Maharaja Suria-Ganggawangsa (suami Putri Huripan) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DAHA 1 m. 1495-1500 ♂ Maharaja Sari Kaburungan Raden Sekar Sungsang Panji Agung Rama Nata | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DAHA 1 m. 1500 ♂ Maharaja Sukarama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Galuh Baranakan
♂ Raden Mantri Alu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 1 m. 1500-1540[28]
♂ Raden Jaya Sutera Raden Raga Buana Pangeran Jaya Samudera Sultan Suryanullah Sultan Suriansyah anumerta: Susunan Panembahan Batu Habang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 2 ♂ Sultan Rahmatullah anumerta: Susunan Panembahan Batu Hirang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 3 ♂ Sultan Hidayatullah 1 anumerta: Susunan Panembahan Batu Putih | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari
♀ nyai Si Jawa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
DATU/PANGERAN TALIWANG 1 Raden Marabut Raden Subangsa (duda cerai mati dari almarhumah Mas Surabaya)
♀ Dewa Mas Panghulu (saudari dari Dewa Mas Cinni/Dewa Mas Pamayam SULTAN SUMBAWA 1 m. 1648-1768) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Mataram
♀ ...... | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN SUMBAWA 5 m. 1725 – 1731 ♂ Datu Gunung Setia Dewa Ling Gunung Setia Datu Puti Geti (+ 5 April 1731) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lihat pula
Rujukan
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Sultan-sultan Sumbawa". Universitas Teknologi Sumbawa. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ a b "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1". Universitas Teknologi Sumbawa. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ a b "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2". Universitas Teknologi Sumbawa. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ Ben Cahoon. "Indonesian Traditional States II". WORLD STATESMEN.org. Diakses tanggal 3 Juni 2019.
- ^ "Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters" (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia (dalam bahasa Inggris). hlm. 57. Diakses tanggal 2019-01-05.
- ^ "Sejarah Kesultanan Sumbawa". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Diakses tanggal 2019-08-06.
- ^ "Sambangi Taliwang, Raja Gowa Tallo Sebut Silsilah Taliwang-Gowa Tallo Punya Hubungan Erat". kabarntb.com. Diakses tanggal 2019-19-06.
- ^ "Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah". Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1978. hlm. 54.
- ^ Mantja, Lalu (1984). Sumbawa pada masa dulu: suatu tinjauan sejarah. Indonesia: Rinta.
- ^ Annabel Teh Gallop (2002). "Malay Seal Inscriptions: A Study in Islamic Epigraphy from Southeast Asia" (dalam bahasa Inggris). 3. University of London: 542.
- ^ Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Nusa Tenggara Barat. Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan Nusa Tenggara Barat. Indonesia: Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 126.
- ^ "Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional (Indonesia), Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Indonesia), Proyek Peningkatan Penelitian Arkeologi Jakarta (Indonesia)". Berita penelitian arkeologi, Masalah 11-14. Indonesia: Proyek Pelita Pengembangan Media Kebudayaan, Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 1977. hlm. 10.
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Makam Gunung Setia". Universitas Teknologi Sumbawa. Diakses tanggal 25 Juni 2019.
- ^ "Makam Datu Puti Geti No. Induk Objek Benda: OBPO2018111400001". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 25 Juni 2019.
- ^ https://www.scribd.com/doc/190123982/Hikayat-Banjar
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Hikajat Bandjar: A study in Malay historiography (dalam bahasa Inggris). Bibliotheca Indonesica, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), Martinus Nijhoff.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar (dalam bahasa Melayu). Diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X
- ^ Rosyadi, Sri Mintosih, Soeloso, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Indonesia) (1993). Hikayat Banjar dan Kotaringin. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara. hlm. 139.
- ^ (Belanda) Cense, Anton Abraham (1928). De kroniek van Bandjarmasin. C.A. Mees. hlm. 54.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Johannes Jacobus Ras, ed. Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography (dalam bahasa Inggris). Martinus Nijhoff.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Bibliotheca Indonesica (dalam bahasa Inggris). 1. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde.
- ^ Rogayah A. Hamid, Etty Zalita Zakaria. Inti sari karya klasik (dalam bahasa Melayu). 1. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836295062. ISBN 9789836295064
- ^ Hikayat Banjar, Siri karya sastera klasik untuk remaja (dalam bahasa Melayu). Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. 2004. ISBN 9836280146. ISBN 9789836280145
- ^ "Museum Negeri Lambung Mangkurat". Hikayat Banjar Volume 1 dari Seri penerbitan Museum Negeri Lambung Mangkurat. Indonesia: Museum Negeri Lambung Mangkurat. 1981.
- ^ a b Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Becht: 199.
- ^ a b Hoëvel, Wolter Robert (1861). "Wolter Robert Hoëvel". Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 199.
Pranala luar
- Video di YouTube kota sumbawa, bukit brang biji, jam gadang dan istana dalam loka
- https://www.geni.com/people/I-Mappasempa-Daeng-Mamaro-Opu-Mangnguluang-Karaeng-Bontolangkasa/6000000054557739880
- http://onesearch.id/Record/IOS3765.SULSE000000000089230
- http://id.rodovid.org/wk/Orang:305086 Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II (Gusti Mesir Abdurrahman)
- http://laporancuaca.blogspot.co.id/2015/09/bangsa-dari-awan.html
- http://aryheritage.blogspot.co.id/2016/11/makam-makam-tua-di-pulausumbawa-nusa.html