Loka (Buddhisme)

Konsep alam kehidupan menurut Buddhisme yang meliputi alam surga, brahma, manusia, neraka, binatang, jin, hantu kelaparan, dan lain-lain

Kosmologi Buddha adalah penggambaran bentuk dan evolusi alam semesta menurut Tipitaka dan Atthakatha. Kosmologi dalam agama Buddha terdiri dari dua bentuk kosmologi, yaitu kosmologi temporal dan kosmologi spasial. Kosmologi temporal merupakan pembagian keberadaan dunia menjadi empat saat atau momen yang berbeda, yaitu penciptaan, rentang waktu, peleburan, serta kelenyapan (meskipun tampaknya hal tersebut bukan merupakan pembagian kanonis). Kosmologi spasial terdiri atas kosmologi vertikal yang merupakan berbagai taraf keberadaan atau eksistensi seperti tubuhnya, karakteristiknya, makanannya, jangka hidupnya, keindahannya dan kosmologi horizontal yang merupakan pembagian sistem dunia menjadi lembaran-lembaran dunia yang tampaknya tak terbatas. Keberadaan dari periode atau saat dunia (kalpa) ditegaskan dengan baik oleh sang Buddha.[1][2]

Candi Borobudur sebagai bentuk penggambaran kosmologi agama Buddha
Pagoda Wat Arun dibangun untuk menunjukkan kosmologi Buddha

Referensi

  1. ^ Authors, Various. "Aṅguttara Nikāya 007. Mahavagga – The greater section". Mettanet - Lanka. Diakses tanggal 7 May 2015. Having developed loving kindness for seven years, he did not come to this world for seven forward and backward world cycles. 
  2. ^ Authors, Various (2011). Collected Wheel Publications Volume XIV: Numbers 198–215. Buddhist Publication Society. I did not return to this world for seven aeons of world-contraction and world-expansion. 

Bacaan tambahan