Bahasa Cia-Cia

bahasa Austronesia yang dituturkan di Pulau Buton, Indonesia
Revisi sejak 5 Oktober 2021 10.20 oleh Kasuaribiru (bicara | kontrib) (Ucapan: Daftar kosakata)

Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, ialah sejenis bahasa Austronesia yang ditutur di sekitar Kota Baubau di selatan Pulau Buton yang terletak di tenggara Pulau Sulawesi di Indonesia.

Bahasa Cia-Cia
بهاس چيا-چيا
바하사 찌아찌아
WilayahPulau Buton, Sulawesi
Penutur
80,000 (pada 2005)[1]
Aksara Hangeul (pada 2009), asalnya Gundul
Aksara Jawi
Aksara Pegon
Aksara Latin
Kode bahasa
ISO 639-3cia
Glottologciac1237[2]
IETFcia
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6a Vigorous
Bahasa Cia-Cia dikategorikan sebagai C6a Vigorous menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini masih dituturkan dan digunakan oleh sebagian wilayah
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 5°28′S 122°36′E / 5.467°S 122.600°E / -5.467; 122.600 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Pada tahun 2009, bahasa ini menarik perhatian dunia ketika Kota Bau-Bau menerima tulisan Hangeul Korea untuk dijadikan sistem tulisan bahasa Cia-Cia.[4]

Demografi

Pada tahun 2005, ada 80.000 orang penutur bahasa Cia-Cia,[1] 95% di antaranya beragama Islam[5] yang juga berbicara dalam bahasa Wolio. Bahasa Wolio semakin dilupakan sebagai bahasa penulisan kaum Cia-Cia, karena bahasa Indonesia kini diajar dengan abjad Latin di sekolah.[6]

Penyebaran

Bahasa Cia-Cia ditutur di Sulawesi Tenggara, Pulau Buton bagian selatan, Pulau Binongko, dan Pulau Batu Atas.[1] Menurut kisah lama, penutur bahasa Cia-Cia di Binongko berketurunan bala tentara Buton yang dipimpin oleh Sultan Buton.[7]

Nama

Nama bahasa ini berasal dari perkataan cia yang berarti tidak.[1] Cia-Cia juga disebut bahasa Buton, Butung, atau Boetoneezen (dari bahasa Belanda), bersama dengan bahasa Wolio, dan bahasa Buton (atau Butung) Selatan.[1]

Logat

Keadaan bahasa di pulau Buton rumit sekali dan kurang dipahami secara teliti.[8] Antara logat-logat Cia-Cia termasuk Kaesabu, Sampolawa (Mambulu-Laporo), Wabula dan Masiri.[1][9] Logat Masiri paling banyak kosakatanya dibanding logat baku.[1]

Tulisan

Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.

Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum.[4][10][11][12] Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di Asia.[4]

Abjad Cia-Cia[13]
Konsonan ᄙ*
Latin g k n d dh t r, l m b v bh p s tiada (awal), ', ng (tengah, akhir) j c h
IPA [ɡ] [k] [n] [ɗ] [d] [t] [r], [l] [m] [ɓ] [β] [b] [p] [s] -, [ʔ], [ŋ] [dʒ] [tʃ] [h]
Vokal
Latin a e o u i
IPA [a] [e] [o] [u] [i]

* ᄙ bukanlah huruf yang terpisah. Konsonan /r/ dan /l/ tengah dibedakan dengan menulis huruf ㄹ tunggal untuk /r/ dan ganda untuk /l/. Huruf ㄹ ganda harus ditulis dalam dua suku kata. Konsonan /l/ akhir ditulis dengan huruf ㄹ tunggal; untuk konsonan /r/ akhir, huruf vokal kosong ㅡ ditambah. Huruf vokal kosong (으) juga digunakan untuk /l/ awal.

Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.[14]

Contoh:[15]

아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
Adi sering pali nononto televisi. Amano nopo'ombae ia nanumonto televisi kolie nomolengo.

Kosakata

Angka 1–10

Angka 1–10[16]
Bahasa Indonesia satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh
Bahasa Cia-Cia (Hangul) 디세 루아 똘루 빠아 을리마 노오 삐쭈 ᄫᅡᆯ루 시우아 옴뿔루
Latin dise rua tolu pa'a lima no'o picu walu siua ompulu

Kata kerja

  • 부리 buri 'menulis'
  • 뽀가우 pogau 'berbicara'
  • 바짜안 baca'an 'membaca.'[17][15]

Kata nama

  • 까아나 ka'ana 'rumah'
  • 시골라 sigola 'sekolah'
  • 사요르 sayor 'sayur'
  • 보꾸 boku 'buku'[18][19]

Ucapan

  • 따리마 까시 Tarima kasi 'Terima kasih'
  • 인다우 미아노 찌아찌아 Indau miano Cia-Cia 'Saya orang Cia-Cia'
  • 인다우 뻬엘루 이소오 Indau pe'elu iso'o 'Saya cinta kamu'
  • 모아뿌 이사우 Moapu isau 'Maafkan saya'
  • 움베 Umbe 'Ya'
  • 찌아 Cia 'Tidak'[20]

Daftar kosakata

Daftar kosakata:[21]

Nomor Bahasa Cia-Cia Bahasa Indonesia
1. aDari ajar
2. atoro atur
3. ala ambil
4. ato angkut
5. angke angkat
6. ambe buka
7. angko goyang
8. aso jual
9. agoi rampas
10. bue ayun
11. Bawa antar
12. Bonti banting
13. Bawa bawa
14. Bangu bangun
15. baca baca
16. Bongka belah
17. bululi balik
18. bobo cium
19. Binici cubit
20. bundo datang
21. Boke ikat
22. Boku ketuk
23. Boraba main
24. BeBe pukul
25. Benci robek
26. buri tulis
27. Boke tambat
28. Bolosi tukar
29. cunu bakar
30. citai gantung
31. cumpo potong
32. cirisangi saring
33. cindala suruh
34. cucu tumbuk
35. cimbangi timbang
36. cui tunjuk
37. cumbu tumbuh
38. ciita timbul
39. Dingku sentuh
40. boku telan
41. elaki jilat
42. geru aduk
43. gande bonceng
44. gagau dusta
45. goge goyang
46. gigisi gosok
47. gili putar
48. gaga sangkal
49. giwu tagih
50. horai cuci
51. howu cabut
52. hora duduk
53. hole goreng
54. hokolo ikut
55. hende naik, panjat
56. hawi pangku
57. hela sorong, tarik
58. humbuni serang
59. hamo tebas
60. hamba tolong
61. incu geser
62. ilio intip
63. ita pandang
64. inte pergi
65. iso tekan
66. ita tengok
67. iita tonton
68. jalo campur
69. jujulai dorong, tolak
70. julu maju, pindah
71. kaBi buang
72. kuru cukur
73. kuae cungkil
74. kusai garuk
75. kukuci gigit
76. karajaa kerja
77. kuru kukur
78. kanciDape sandar
79. kalonda serat
80. karinta sentak
81. kui singgah
82. kamburi tabur
83. katemba usung
84. londo celup
85. lulu gulung
86. lawaci jemput
87. lala jalan
88. lamboko kirim
89. lupi lipat
90. limpu m arah
91. lemba pikul
92. loboci sambut
93. leo selam
94. lola terbang
95. mpiDo kedip
96. maa makan
97. mbule pulang
98. mantale sebar
99. ndole baring
100. ngkoo jongkok
101. nangku kunyah
102. ngea sebut
103. opi jepit
104. ompu sambung
105. pimai ajak
106. popoi asah
107. poasu buru
108. piita cari
109. pindongo dengar
110. pungali gali
111. pindai injak
112. piDeu jahit
113. pohai jemur
114. piri kupas
115. pajere kejar
116. pando lempar
117. poroku minum
118. pisau masuk
119. piBaho mandi
120. parisa periksa
121. peleki pilih
122. pake pakai
123. pakana pasang
124. pisi pijit
125. pahora pingit
126. pikiri pikir
127. piDanca raba
128. pooki rebut
129. putatabu rembuk
130. piroropa rentang
131. pibuni sembunyi
132. pabinasa siksa
133. poro tiup
134. pikatopa tepuk
135. peena tegur
136. pihohora tinggal
137. pimbula tanam
138. pisi urut
139. rungga bongkar
140. runcu sayat
141. rempe tindis
142. raso tangkap
143. ranca terjang
144. sonde hirup
145. sapulaei hapus
146. sosopi isap
147. sowo mundur
148. samea pesan
149. sopu peluk
150. simpi selip
151. sepa sepak
152. salingi salin
153. sumbele sembeli
154. serepi seret
155. sumba tusuk
156. sapulei usap
157. tange bungkus
158. tata cincang
159. toDe lari
160. sawa minta
161. tompe pangkas
162. topa panggang
163. tambiri siram
164. temba tembak
165. toBoki tikam
166. tompa terkam
167. tambuni timbun
168. topali tampar
169. tampoli tempel
170. tarima terima
171. ungka angguk
172. unta pegang
173. ungku panggil
174. una simpan
175. urusu urus
176. wola iris
177. wulu usir
178. wira sebar
179. aai adik
180. au anjing
181. asa akar
182. api api
183. ase besi
184. alemari lemari
185. ara tuak
186. Bake buah
187. Bacu biji
188. Bahu bahu
189. boku buku
190. bulawa emas
191. Bembe kambing
192. BoBa mulut
193. Bali musuh
194. Bae padi
195. cere cerek
196. cuu lutut
197. Dando keranjang
198. ee air
199. embere ember
200. gawu debu
201. galaga lantai
202. hau asap
203. hae dagu
204. heka kulit
205. hamota kebun
206. hone pasir
207. ia dia
208. isi daging
209. ina ibu
210. isa ikan
211. jambu jambu
212. jambata jembatan
213. kamba bunga
214. kaisu ekor
215. kasitela jagung
216. kaewa ipar
217. kundee kelapa
218. karam bau kerbau
219. kaloa kelelawar
220. kabese pisang
221. kue rotan
222. katoko tongkat
223. lumu lumut
224. manu ayam
225. muwine isteri
226. mata mata
227. muhane suami
228. ngoi angin
229. ngapa laut
230. ngea nama
231. nanasi nenas
232. olu awan
233. parawata bambu
234. padamara lampu
235. palola terung
236. rea darah
237. roo daun
238. rui duri
239. racu racun
240. sasa cecak
241. sala celana
242. sau kayu
243. susu susu
244. siku siku
245. saa ular
246. taepa mangga
247. tandu tanduk
248. takolonda ubi
249. ungkaka anak
250. wulu bulu
251. wacu batu
252. wula bulan
253. wiciko bintang
254. wine benih
255. wawi babi
256. wuto badan
257. wea loteng
258. wuta tanah
259. alusu halus
260. Bilomba belang
261. Bajinga baik
262. bengko bengkok
263. barani berani
264. ciBaDi buruk, jelek
265. DeDeku kecil
266. kakanda biru
267. koisu dekat
268. kondu gila
269. kila kilau
270. koso kosong
271. keru kendur
272. konte kental
273. kasalo malu
274. kaeje nakal
275. kakaampu pendek
276. koata panjang
277. lampu jahat
278. molimbu bulat
279. moBoa berat
280. mobuto busuk
281. monggilo bersih
282. makiDa cakap
283. marimba cepat
284. moDindi dingin
285. muhoci dangkal
286. mumbaka enak
287. mokubu gemuk
288. mokito hitam
289. moijo hijau
290. munginci haus
291. muwondu harum
292. munea jinak
293. molaka jarang
294. moriri kuning
295. monginci kering
296. murumpi kikir
297. mokengku kurus
298. muhosa kuat
299. morumbu kotor
300. mumalu lembut
301. mongule lesu
302. muharo lapar
303. moronto lurus
304. mulute lemah
305. molewa lebar
306. mulele luas
307. muDea merah
308. motaa masak
309. mumata mentah
310. mumeko manis
311. murunga muda
312. misikini miskin
313. mukolo masam
314. mopute putih
315. mompana panas
316. mopaki pahit
317. makiDa pintar
318. mulimbu rendah
319. moale ringan
320. mokoso ramai
321. moipi sempit
322. molala sakit
323. mulianga sunyi
324. mocinggi tinggi
325. muntaro tajam
326. mutembe tawar
327. mucuka tua
328. munipi tipis
329. mokapa tebal
330. mosasu takut
331. mulino tenang
332. pitotongo diam
333. rata datar
334. tente bengkak
335. toowa besar
336. wukou baru
337. ise satu
338. rua dua
339. tolu tiga
340. paa empat
341. lima lima
342. noo enam
343. picu tujuh
344. oalu delapan
345. sina sembilan
346. ompulu sepuluh
347. ompuluamea sebelas
348. empuluDorua duabelas
349. ompulu totolu tigabelas
350. ruapulu duapuluh
351. tolopulu tigapuluh
352. ahacu seratus
353. ruahacu duaratus
354. ariwu seribu
355. ruariwu duaribu
356. ompuluriwu sepuluhribu
357. BaBano pertama
358. kaDua kedua
359. katiga ketiga
360. ampalinga satu kali
361. ruampalinga dua kali
362. uusano tunggal
363. toaru banyak
364. akiDa sedikit
365. kolaBi lebih
366. nokae kurang
367. humbu cukup
368. sambalie semua
369. popopia beberapa

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g (Inggris) Bahasa Cia-Cia di Ethnologue
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Cia-Cia". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Cia-Cia". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  4. ^ a b c Agence France-Presse, "Southeast Sulawesi Tribe Using Korean Alphabet to Preserve Native Tongue Diarsipkan 2009-08-10 di Wayback Machine.", Jakarta Globe, 6 Agustus 2009
  5. ^ Joshua Project - Cia-Cia
  6. ^ Butonese - Introduction
  7. ^ Noorduyn, J. 1991. "A critical survey of studies on the languages of Sulawesi" p. 131.
  8. ^ Noorduyn, J. 1991. "A critical survey of studies on the languages of Sulawesi" p. 130.
  9. ^ Donohue, Mark. 1999. "A grammar of Tukang Besi". p. 6.
  10. ^ Korea Times, 2009-08-06[1]
  11. ^ "Indonesian tribe to use Korean alphabet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-12. Diakses tanggal 2009-08-12. 
  12. ^ (LEAD) Indonesian tribe picks Korean alphabet as official writing system
  13. ^ slideshow
  14. ^ (Korea) "사라질 소수민족 언어 '한글'로 새 생명(Hangul which brings the new life to the Cia-Cia people)" (dalam bahasa Korea). 경향신문 (京鄉新聞)/Kyunghyang Sinmun. 2009-08-06. Diakses tanggal 2009-08-09. 
  15. ^ a b (Korea) 印尼 소수민족, '한글' 공식 문자로 채택
  16. ^ Numbers in Austronesian languages
  17. ^ (Korea) 인도네시아에 한글 사용하는 섬 생겼다 Diarsipkan 2009-08-28 di Wayback Machine.
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-28. Diakses tanggal 2010-05-25. 
  19. ^ [2][pranala nonaktif permanen]
  20. ^ [3]
  21. ^ Abdullah, Mustafa; Sjahruddin Kaseng; Said Mursalin; Kulla Lagousi; Zalili Sailan. 1991. Struktur bahasa Cia-Cia. Ujung Pandang: PPBSIDSS. ix+140pp.

Pustaka

  • van den Berg, René. 1991. "Preliminary notes on the Cia-Cia language (South Buton)." In Harry A. Poeze and Pim Schoorl (eds.), Excursies in Celebes: Een bundel bijdragen bij het afscheid van J. Noorduyn als directeur-secretaris van het KITLV, 305-24. Leiden: KITLV.
  • Mustafa Abdullah. 1985. Struktur bahasa Cia-Cia. Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pranala luar