Djoni Abdurachman
Mayor Jenderal TNI (Purn.) R. Djoni Abdurachman (10 Juni 1928 – 9 November 1992) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia.
Raden Djoni Abdurachman | |
---|---|
Lahir | Kuningan, Jawa Barat, Hindia Belanda | 10 Juni 1928
Meninggal | 9 November 1992 Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Indonesia | (umur 64)
Pengabdian | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Lama dinas | 1945 – 1983 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
NRP | 296865 |
Kesatuan | Infanteri |
Pendidikan
Karier militer
- Komandan Batalyon 315/Garuda (6 November 1964 - 17 Februari 1967)[1]
- Komandan Distrik Militer 0610/Sumedang (1968-1969)[1]
- Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang (10 Agustus 1971 - 20 Agustus 1974)[1]
- Komandan Resimen Induk Daerah Militer VI/Siliwangi (19 Juli 1975 - 5 Juni 1978)[1]
- Panglima Daerah Militer I/Iskandar Muda (18 Januari 1982 - ?)[1]
Wafat
Jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (9/11) kembali menelan korban jiwa, ketika jeep Daihatsu Taft yang ditumpangi mantan Pangdam I Iskandarmuda Aceh, bersama dua puteranya dan pengemudi mengalami naas, menabrak truk di kilometer 23,5 B arah Jakarta, sekitar pukul 05.00 WIB. Diperoleh keterangan, setelah menabrak bagian belakang truk - yang tidak sempat tercatat nomor registrasi-, jeep Taft Daihatsu itu terbuang ke taman pemisah di tengah jalan tol dalam posisi tetap mengarah Jakarta. Truk yang ditabrak itu, tetap tak dapat diidentifikasikan karena tancap gas dan menghilang.[2]
Mantan Pangdam itu, Mayjen (Purn) TNI AD Djoni Abdulrachman (64) segera dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Namun beberapa saat kemudian Djoni meninggal dunia. Djoni yang saat itu duduk di samping sopirnya luka parah pada bagian kepalanya. Sedangkan dua putranya, Idwan Rayadi (30) dan Esha Muzani (35), serta pengemudi Miskayat (24) menderita luka-luka ringan. Idwan Rayadi yang dihubungi Kompas Senin malam lewat telepon di kediamannya menjelaskan, ayahnya -yang terakhir bertugas di SUAD- telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta pukul 15.00. "Bapak duduk di samping pengemudi, terbentur keras, dan terkena pecahan kaca," kata Idwan.[2]
Menurut keterangan, pagi itu mereka baru saja menjenguk cucunya di Bandung dan Senin dinihari, kembali ke Jakarta melalui jalur Lembang-Subang, kemudian ke jalan tol Cikampek. Saat kecelakaan, Miskayat diduga sudah letih dan mengantuk. Ketika Miskayat mencoba mendahului truk di STA 23,500 dan memacu kendaraan dengan kecepatan sekitar 100 km/jam, mobil terasa oleng. "Entah bagaimana prosesnya, mobil Daihatu Taft menghantam bak truk," kata petugas Polisi Polda Metro Jaya yang dihubungi.[2]
Referensi
- ^ a b c d e f g Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 57–58. ISBN 9789794281000.
- ^ a b c "Mantan Pangdam Tewas di Jalan Tol" . Kompas. Bekasi. 10 November 1992. hlm. 1. Diakses tanggal 24 Oktober 2021.