Ade Armando
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Dr. Ade Armando, M.Sc. (lahir 24 September 1961) adalah pegiat media sosial dan akademikus Indonesia.[1] Ia mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004–2007), Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001–2003), dan Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi Internews (2001–2002).[2]
Ade Armando | |
---|---|
Lahir | 24 September 1961 Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Florida State University, Amerika Serikat Universitas Indonesia |
Pekerjaan |
|
Dikenal atas | Influencer |
Suami/istri | Nina Mutmainnah Armando
(m. 1991) |
Anak | Yasmin Rifdaniar Feisal Irfansyah |
Kehidupan awal
Ade Armando lahir dari keluarga perantau Minangkabau pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya rezim Soekarno.
Jus Gani pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko[3][4][5] dan Filipina.[6] Setelah dipecat dari militer, ia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang. Di sana, Ade Armando sempat dipermalukan oleh seorang guru keturunan Cina di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris. Hal itu memacunya untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar.
Pada 1968, keluarganya kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung dalam keadaan pailit.[4]
Pendidikan
Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980). Ia menderita kerusakan mata rabun jauh dan saat SMP kerusakannya mencapai minus enam.[4]
Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.
Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya. Ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang. Ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.
Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991.[4] Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.[2][7]
Karier
Ia pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran itu.[4]
Bosan dengan politik, ia beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999. Ia diajak bergabung oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya independen dan tidak memihak Habibie.[4]
Pemikiran
Ade Armando ikut dalam kelompok diskusi Jaringan Islam Liberal (JIL) yang dibangun melalui milis sejak 2001. Kegiatan diskusi JIL membahas seputar Islam, kenegaraan, dan kemasyarakatan. JIL mengklaim diskusi itu diikuti oleh 200 orang anggota.[8] Adian Husaini mencatat bahwa Ade Armando adalah salah satu akademisi yang bekerja sama menjadi kontributor JIL.[9]
Kehidupan pribadi
Pada 1991, Ade Armando menikahi Nina Mutmainnah, adik tingkatnya di kampus. Mereka sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) dan Senat Mahasiswa.[4] Nina adalah seorang akademisi, yang kini menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI.[10] Mereka memperoleh dua orang anak bernama Yasmin Rifdaniar dan Feisal Irfansyah.[4]
Karya tulis
- Televisi Jakarta di Atas Indonesia (2011)
- Televisi Indonesia di Bawah Kapitalisme Global (2016)
Penghargaan
- Wakil Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (Februari 2005)
- Terpilih sebagai salah satu dari 106 Nama Pemimpin Muda Indonesia oleh Partai Keadilan Sejahtera (November 2008)[11]
Kontroversi
Pernyataan Ade Armando di kanal berbagi video Youtube Cokro TV tentang tidak adanya perintah salat lima waktu dalam Alquran menuai beragam reaksi, termasuk dari Kementerian Agama Republik Indonesia, bahwa pernyataan Ade Armando tidak berdasar. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, dalam sanggahannya menyatakan, banyak sekali ayat dan hadis yang berbicara tentang salat, baik sebagai kewajiban maupun sebuah keutamaan. Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia, Abdullah Jaidi menegaskan bahwa Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW sudah memberikan penjelasan dengan jelas mengenai salat lima rakaat, salah satunya termaktub dalam Surat Al-baqarah ayat 43 yang pada intinya menyerukan umat Islam menegakkan salat dan menunaikan zakat.[12][13][14]
Referensi
- ^ "Ade Armando: media massa berperan wujudkan pemilu berkualitas" ANTARA News. 12 Juni 2013. Diakses 16 Juni 2013.
- ^ a b "Biografi Singkat Ade Armando" Diarsipkan 2014-02-25 di Wayback Machine. Departemen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Diakses 16 Juni 2013.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-02. Diakses tanggal 2019-11-02.
- ^ a b c d e f g h "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-17. Diakses tanggal 2019-11-02.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=DFooAQAAMAAJ&q=Para+attache+Kedutaan+RI+sdr+.+Jus+Gani+,+Haroun+Junus+dan+A+Hamid+masing2+mengadakan+pesta+perkenalan+,+dimana+hadir+seba+.+gian+besar+kalangan+politisi+dan+pers+Arab+Marokko+.&dq=Para+attache+Kedutaan+RI+sdr+.+Jus+Gani+,+Haroun+Junus+dan+A+Hamid+masing2+mengadakan+pesta+perkenalan+,+dimana+hadir+seba+.+gian+besar+kalangan+politisi+dan+pers+Arab+Marokko+.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM6oS1ybH0AhX3TmwGHYvGArkQ6AF6BAgIEAM
- ^ https://books.google.co.id/books?id=FBFQAQAAMAAJ&pg=PA118&dq=jus+Gani&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiVhNjZwLH0AhWFzDgGHUhFBKcQ6AF6BAgDEAM#v=onepage&q=jus%20Gani&f=false
- ^ https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_dosen/MTFFNzY1OEItRTIwOS00MkExLTg1OEUtNjM5RDUyQzk1RkU1/BD457325-71C5-4098-8F5F-3B06250E159B
- ^ https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/perkembangan-islam-liberal-di-indonesia
- ^ https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA6
- ^ https://commdept.fisip.ui.ac.id/civitas/nina-mutmainnah/
- ^ https://inilah.com/news/63262/106-pemimpin-muda-ala-pks
- ^ Ramai-ramai Kritik Pedas Ade Armando Soal Salat 5 Waktu CNN Indonesia. Diakses 4 Desember 2021
- ^ Kemenag: Pernyataan Ade Armando Soal Salat 5 Waktu Tidak Berdasar? Suara. Diakses 4 Desember 2021
- ^ Ade Armando: Perintah Salat 5 Waktu Tidak Ada dalam Alquran News Detik. Diakses 4 Desember 2021