Ruth Pelupessy

pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 19 September 2022 12.09 oleh Asphonixm (bicara | kontrib)

Ruth Pelupessy (27 April 1938 – 21 Oktober 1996)[2] adalah seorang aktris, model, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Bersama dengan Suzzanna dan Mieke Wijaya, ia dikenal sebagai sosok perempuan jahat dalam dunia perfilman horor Indonesia.[3]

Ruth Pelupessy
Berkas:Ruth Pelupessy, Violeta. 156., p05.jpg
Ruth pada tahun 1975
Lahir(1938-04-27)27 April 1938
Pulau Bangka, Hindia Belanda
Meninggal21 Oktober 1996(1996-10-21) (umur 58)
Jakarta, Indonesia
Sebab meninggalSakit jantung
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
  • Aktris
  • model
  • pengusaha
Tahun aktif1972–1983, 1989
Tinggi167 cm (5 ft 5+12 in)[1]
Berat52 kg (114 lb)[1]
Suami/istri
Richard Turangan
(m. 1960; c. 1968)

(m. 1977; c. 1979)
Anak2
KerabatHanny Ray (adik)
Thomas Djorghi (keponakan laki laki)
Sultan Djorghi (keponakan laki laki)
IMDB: nm0997718 Modifica els identificadors a Wikidata

Ruth memulai debutnya di dunia perfilman Indonesia dengan membintangi Salah Asuhan (1972), yang diadaptasi dari novel Salah Asuhan karya sastrawan Abdoel Moeis pada tahun 1928. Setelah itu ia memerankan karakter wanita lesbian bersama dengan Mieke Wijaya dalam film Tokoh (1973), danberperan sebagai pemain pendukung dalam film Rahasia Perawan (1975), yang disutradarai oleh Ali Shahab, dan kemudian berhasil membuat dirinya memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1976. Namun dirinya paling dikenal karena memerankan Darminah dalam film Pengabdi Setan (1982).

Kehidupan awal

 
Ruth saat masih anak-anak

Ruth Pelupessy dilahirkan pada tanggal 27 April 1938 di Pulau Bangka, Hindia Belanda, sebagai putri sulung dari pasangan Jacob Pelupessy dan Christina Moniyung.[2]

Ia memiliki tiga orang adik perempuan yaitu Wangi Joda (16 Januari 1940 – 29 Juni 2013), Joyce Pelupessy (lahir 1941), dan Hanny Pelupessy (lahir 2 Mei 1942).[2]

Ruth memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya dan darah keturunan Manado dari ibunya. Ayahnya berprofesi sebagai seorang Tentara Belanda, sedangkan ibunya berprofesi sebagai seorang pegawai pemerintahan di Pulau Bangka.[2]

Setelah ayahnya tewas pada tahun 1942 dalam perang melawan pendudukan Jepang di Pulau Bangka, Ruth dan Ibunya beserta ketiga orang adiknya kemudian pindah ke Kota Bandung. Ruth kemudian menempuh pendidikannya di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP), dan duduk sebangku dengan aktris Rima Melati.[2]

Kehidupan pribadi

Pernikahan, hubungan, dan anak

Ruth Pelupessy menikah untuk yang pertama kalinya dengan seorang pria asal Manado bernama Richard Turangan pada bulan Agustus 1960 di Kota Bandung.[4] Setelah menikah, mereka kemudian memutuskan untuk pindah dan tinggal di Jakarta.[4] dari pernikahan pertamanya ini mereka dikaruniai dua orang putra yaitu:

  • Ricky Turangan (lahir 1961), yang menikah dengan Peni Wuri Turangan pada tanggal 16 Desember 1991 dan memiliki tiga orang anak yaitu:
  1. Nansih Purwanti[5]
  2. Kenan Kaisarea Turangan[5]
  3. Keni Kaisarea Turangan[5]
  • Rory Turangan (lahir 20 Desember 1962), yang menikah dengan Noni Sumendap (lahir 3 Agustus 1970) dan memiliki dua orang anak yaitu:
  1. Catherine Amanda Edeni (lahir 21 Oktober 1991)[5]
  2. Kevin Valentino Turangan (lahir 31 Januari 1994)[5]

Pada tahun 1968, karena sering terjadi perselisihan di dalam rumah tangga mereka, Ruth dan Richard kemudian memutuskan untuk bercerai.[4] Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya perebutan hak asuh atas kedua anak mereka, Rima Melati yang juga ikut membantu Ruth dalam proses perceraiannya, kemudian menyewa jasa advokat Lukman Wiriadinata untuk membantu Ruth dalam mendapatkan hak asuh atas kedua anaknya.[5] Hal ini kemudian berhasil, dikarenakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat memberikan hak asuh atas kedua anak mereka kepada Ruth.[5]

Berkas:Ruth Pelupessy and Hendra Cipta, Aneka Ria. p02.jpg
Ruth Pelupessy bersama dengan suami keduanya yaitu Hendra Cipta pada tahun 1978

Ruth Pelupessy kembali menikah untuk yang kedua kalinya dengan kekasihnya yakni aktor Hendra Cipta (2 Oktober 1947 – 24 September 2011), pada tanggal 25 Mei 1977, di Jakarta.[6] Namun pada bulan Januari 1979, Ruth mengajukan gugatan cerai terhadap Hendra di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, dikarenakan pertengkaran yang sering terjadi diantara mereka, serta perbedaan agama yang mereka anut. Dari pernikahannya ini, mereka tidak dikaruniai keturunan sama sekali.[7]

Pada tahun 1973, Ruth Pelupessy dikabarkan memiliki hubungan perselingkuhan dengan aktor Dicky Zulkarnaen. Kabar ini muncul dikarenakan adegan ciuman pipi yang dilakukan oleh mereka berdua di dalam film Salah Asuhan. Ruth sendiri telah membantah kabar perselingkuhannya tersebut, dengan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti skenario yang diarahkan oleh sutradara Asrul Sani saja. Akibat pemberitaan ini, status Ruth yang pada saat itu sedang menjanda kemudian dijadikan bulan-bulanan gosip oleh para pers dan media. Bahkan potret dirinya yang sedang berciuman dengan Dicky dipajang dalam beberapa majalah dan koran mingguan pada tahun yang sama.

Pada tahun 1974, Ruth kembali dikabarkan memiliki hubungan perselingkuhan dengan salah seorang manajer diskotik yang berada di Jakarta Pusat, bahkan dirinya dikabarkan tengah mengandung anak dari hasil hubungan perselingkuhannya dengan manajer tersebut. Ruth kemudian kembali membantah kabar hubungan perselingkuhannya itu, ia mengatakan bahwa dirinya tengah berpacaran dengan aktor Hendra Cipta pada waktu itu, dan menyebut wartawan yang menulis berita tersebut sudah gila.

Perkelahian dengan Yoseano Waas

Pada tanggal 22 Agustus 1974, Ruth Pelupessy terlibat perkelahian dengan aktor Yoseano Waas, di kantor Aries Film, Jakarta Pusat.[8] Hal ini dikarenakan pernyataan berbau pelecehan yang dilontarkan oleh Yoseano terhadap Ruth.[8]

Dalam wawancara Yoseano dengan Majalah Bintang Film pada tanggal 21 Agustus 1974, dirinya mengeluarkan pernyataan berbau objektifikasi terhadap Ruth, dengan mencoba memberi penilaian pada setiap bagian tubuhnya, serta mengatakan bahwa Ruth merupakan sosok yang hangat dengan naluri kewanitaan yang dimiliki oleh dirinya.[8] Dirinya juga menambahkan bahwa Ruth tidak lebih dari sosok wanita yang egois, dan selalu ingin menang sendiri terhadap pasangannya.[8]

Wajah cukup menarik, bahkan lebih jauh lagi dapat dikatakan mempunyai tipe wajah perayu; tetapi karena Ruth yang sudah manis itu masih ditambah obralan senyumnya sehingga membikin orang jadi cepat bosan. Kalau bodynya, mau dikatakan twiggy, masih terdapat lemak-lemak di beberapa bagian tubuhnya, mau dibilang sexy tidak terlihat adanya penonjolan yang dapat merangsang. Sebagai teman, cukup menyenangkan, karena Ruth mempunyai keahlian bersandiwara dengan senyumnya yang bisa distel sehingga dapat membangkitkan suasana ramah tamah yang menyenangkan, dimana setiap obrolannya diselingi lengkingan tawanya yang manja, dan membuat orang betah berandai-andai dengannya. Sebagai ibu, cukup mempunyai perhatian didalam mengatur rumah dan juga pada anak-anaknya, tetapi ada sedikit bawel. Cukup menyenangkan terhadap lawan jenisnya, karena secara diam-diam ia mampu memberikan kehangatan, karena kehangatan itu justru datang tuntutan naluri kewanitaannya yang cukup berkobar-kobar. Dan Ruth menginginkan laki-laki yang betul-betul jantan. Sebagai istri? Tunggu dulu, kenapa tunggu? ya karena Ruth adalah tipe wanita yang sangat egois mau menang sendiri dan terlampau banyak komando dimana kalau anda seorang suami yang lemah, maka anda tidak lebih sebagai seorang pelayan luar dalam.[8]

Kematian

Ruth Pelupessy meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 21 Oktober 1996, akibat Sakit jantung di dalam usia 58 tahun.[9] Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan.[10]

Karier

 
Ruth Pelupessy (paling kanan) bersama dengan beberapa orang model dalam acara The Biggest Wedding Show di Bandung pada tahun 1962

Ruth memulai kariernya sebagai model dengan bergabung dalam Indonesian Modelling Agency (IMA), pimpinan Non Kawilarang.[2]

Kemudian pada bulan November 1972, ia memulai debut film pertamanya dengan membintangi Salah Asuhan bersama dengan aktor Dicky Zulkarnaen.[2] Film tersebut kemudian berhasil mempopulerkan namanya sebagai bintang baru di layar putih.[1]

 
Ruth Pelupessy sedang memegang Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1976 yang diadakan di Bandung

Pada tahun 1976, Ruth Pelupessy memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik berkat aktingnya dalam film Rahasia Perawan.[11]

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1976 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Rahasia Perawan Menang

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c "Serial Artis Sebelum Populer". Varianada. 1977. 
  2. ^ a b c d e f g "Pengakuan Artis Ruth Pelupessy: 'Saya Pernah Berniat Bunuh Diri!'". Kartini. 1992. 
  3. ^ Era.id. "Mengenang 3 Perempuan Jahat dalam Film Horor Indonesia 90-an, Anda Masih Ingat?". ERA.ID. Diakses tanggal 2022-04-10. 
  4. ^ a b c "BADAI CINTA MENANTANG JANDA RUPAWAN RUTH PELUPESSY. Sas sus yang pernah beredar: 'Ada Main' dengan Dicky Zulkarnaen hingga berlebihan dengan Mieke Wijaya". Flambojan. 1973. 
  5. ^ a b c d e f g "Ruth Pelupessy benci akan pangkat jandanya". Kartini. 1975. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  6. ^ "Ruth Pelupessy – Hendra Cipta SEHABIS NIKAH TERUS PISAH". Violeta. 1977-05-25. 
  7. ^ "Cerai dengan Ruth bercerai dengan Hendra Cipta". TEMPO. 1979-02-10. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  8. ^ a b c d e "Pertamakali Terjadi Di Kalangan Artis Film: RUTH PELUPESSY MELABRAK DAN MENAMPAR YOSEANO WAAS". Vista. 1974-09. 
  9. ^ "Ruth Pelupessy". Film Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  10. ^ Tani, Felix (2022-03-01). "Sosiologi Kuburan, Belajar Kehidupan dari Orang Mati". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  11. ^ Administrator (1976-04-10). "Kaget, kaget, kaget". Tempo. Diakses tanggal 2022-08-22.