Tari Besayak
Tari Besayak atau tari sayak adalah tari tradisi masyarakat Melayu Jambi yang berasal dari Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Tari ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Tahun pasti awal bermulanya tarian ini tidak diketahui.[1]
Filosofi
suntingTari Besayak dapat dikategorikan sebagai tari bebancian, artinya karena penarinya laki-laki tapi dalam olah dan gerak tarinya menirukan gerakan perempuan, termasuk juga kostumnya. Hal ini dikaitkan dengan filosofi bahwa masyarakat Melayu Jambi yang berasaskan ajaran Islam, yaitu:
- Perempuan tidak diizinkan menari dan dilihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
- Untuk menghindari wanita yang diambil oleh penjajah pada saat itu, maka peran penari wanita digantikan oleh laki-laki. Tari ini menggunakan perlengkapan seperti sayak atau tempurung.[1]
Referensi
sunting- ^ a b Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku 1 (PDF). Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. hlm. 216.