Suwuk

pengobatan tradisional khas Jawa
Revisi sejak 1 Juli 2024 02.28 oleh Muhammad Arif Jismani (bicara | kontrib) (Menambah referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Suwuk (bahasa Jawa: ꦱꦸꦮꦸꦏ꧀) adalah metode pengobatan tradisional Jawa yang mengandalkan rapalan doa-doa dari kiai atau mantra dari dukun, melalui media air maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan.[1] Adakalanya pengobatan suwuk terdiri dari pijatan atau sentuhan dan unen-unen (nasihat/saran).[2] Suwuk memiliki keratabasa berupa sumingkire wujud kangkolo (menyingkirnya penyakit dan hambatan hidup).[3]

Ringkasan

sunting

Suwuk biasanya dilakukan oleh dukun penyembuhan. Pengobatan suwuk biasanya menggunakan media air putih, kadang diberi tumbuh-tumbuhan, yang telah diisi doa dan mantra. Selain penyakit jasmani, suwuk dipercaya juga dapat menyembuhkan penyakit rohani. Pijatan-pijatan di daerah kaki dan tangan juga kadang digunakan dalam pengobatan suwuk. Tak jarang, dukun suwuk berkomunikasi dengan penunggu desa tempat pasien berasal untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pasien.[3]

Di Jawa, suwuk masih dikenal luas dalam masyarakat Islam tradisional dan kalangan pesantren. Suwuk yang tidak memperlihatkan unsur kesyirikan banyak dipraktikkan oleh kiai dengan penyembuhan berupa doa-doa dan bacaan ayar Al-Quran, serta jamu-jamuan.[4]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Prasetya Online : Suwuk: Metode Pengobatan Tradisional Masyarakat Jawa yang Eksis di Era Modern". prasetya.ub.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal 2019-04-15. 
  2. ^ "Eksistensi Suwuk : Pengobatan Tradisional Masyarakat Jawa di Jaman Modern – Antronesia". Diakses tanggal 2020-07-10. 
  3. ^ a b Indonesia, INI BARU (2020-11-08). "Suwuk, Metode Pengobatan Tradisional dengan Semburan Air dan Doa". INI BARU Indonesia. Diakses tanggal 2021-11-12. 
  4. ^ "Suwuk Tak Syirik, Harus Dijaga di Era Milenial". Alif.ID. 2018-04-22. Diakses tanggal 2021-11-12.