Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta merupakan salah satu Perpustakaan Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Kusuma Bakti, Gulai Bancah, Bukittinggi, Sumatera Barat, tepatnya di komplek Gedung Wali kota Bukittinggi. Perpustakaan ini terdiri dari kepala perpustakaan, pustakawan, bahan pustaka yang berbagai macam, serta ruangan yang beragam.[2]
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta | |
---|---|
Lokasi | Jalan Kusuma Bakti, Gulai Bancah, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Indonesia |
Didirikan | 1976 |
Cabang dari | Perpustakaan Nasional Republik Indonesia |
Informasi lain | |
Direktur | Leksi Hedrifa, S.Kom., MM.[1] |
Situs web | upt-perpusbunghatta |
Perpustakaan ini telah menggunakan standar SNI ISO 9001:2015 untuk memastikan kualitas layanannya.
Perpustakaan yang merupakan perpustakaan terbesar di Provinsi Sumatera Barat ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 September 2006 dalam suatu acara di Bukittinggi, Sumatera Barat.[3]
Sejarah
Perpustakaan Umum Mohammad Hatta
Awalnya, pada tanggal 12 Agustus 1976 didirikanlah Perpustakaan Umum Mohammad Hatta yang terletak di Jln. A. Riva’i, tepatnya di sebelah Rumah Sakit Umum Daerah DR. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Perpustakaan ini diresmikan oleh Bung Hatta sendiri yang merupakan putra Minangkabau sekaligus Pahlawan Proklamator Republik Indonesia.[4]
Peresmian Perpustakaan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Bung Hatta yang ke-74 tahun melalui SK Walikota nomor 08/Wako.1976 tanggal 11 Februari 1976.
Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta
Dalam perkembangannya, perpustakaan ini telah mengalami pergantian nama beberapa kali. Setelah bernama Perpustakaan Umum Mohammad Hatta, perpustakaan ini sempat diganti namanya menjadi Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta.[4]
Sejak didirikannya Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta, masyarakat diberikan pelayanan secara cuma-cuma. Setiap tahunnya pelayanan yang diberikan mengalami peningkatan terus menerus. Begitu pula dengan penggunanya yang semakin hari juga semakin bertambah. Tidak hanya dari masyarakat Bukittinggi, namun juga dari masyarakat luar Kota Bukittinggi. Akibatnya gedung perpustakaan yang berlantai dua ini terasa semakin sempit. Kemudian Pemerintah Kota Bukittinggi berencana untuk membangun gedung perpustakaan baru yang lebih luas dibanding gedung perpustakaan sebelumnya.[4]
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Pada tahun 2000-an, pemerintah berencana untuk membangun perpustakaan kembar, yaitu perpustakaan yang akan dibangun di daerah kelahiran dua orang Pahlawan Proklamator Republik Indonesia. Rencana tersebut berhasil diwujudkan pada tahun 2003, yaitu dengan dibangunnya Perpustakaan Soekarno di Kota Blitar, dan diikuti dengan pembangunan Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta di lokasi yang lebih luas dan berdampingan dengan Kantor Wali kota Bukittinggi yang baru. Kemudian Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta ini mengalami pergantian nama menjadi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 September 2006. Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan sirine oleh Presiden, diikuti dengan pembukaan selubung kain prasasti yang berisi nama Perpustakaan Proklamator Bung Hatta serta patung tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. Mohammad Hatta pada pukul 18:15 WIB. Selanjutnya presiden menandatangani prasasti peresmian Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dan melakukan peninjauan ke dalam gedung perpustakaan. Tidak hanya itu, Presiden berkenan untuk memberikan pesan pada buku tamu perpustakaan.[4]
Seiring dengan perkembangannya, perpustakaan ini sejak tahun 2006 hingga sekarang sedang berproses menjadi perpustakaan UPT Perpustakaan Nasional. Oleh sebab itu, perpustakaan ini mulai membenahi setiap bagian yang ada agar menjadi lebih baik, sehingga nantinya layak disebut sebagai bagian dari Perpustakaan Nasional. Selain peningkatan bahan pustaka, pelayanan dan sumber daya manusia (SDM)-nya juga ikut diperhatikan. Hal ini terbukti dengan diutusnya dua orang pegawai untuk kuliah program sarjana dan program pascasarjana di salah satu universitas negeri di Bandung.[4]
Tanggal 3 Januari 2008 dilaksanakan penyerahan gedung beserta isinya oleh Walikota Bukittinggi kepada Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui BAST nomor 030/03/PPBH-Bkt/I.2008. Setelah penyerahan aset ini, dasar hukum pengelolaan perpustakaan diterbitkan melalui Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 2 tahun 2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang sebelumnya telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui surat nomor B/1299/M.PAN-RB/4/2012 tanggal 30 April 2012. Sejak Terbitnya Peraturan tersebut, maka dimulailah babak baru pengelolaan Perpustakaan Bung Hatta oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang pengelolaannya direalisasikan pada tahun 2013 hingga sekarang. Pada tahun 2020 diterbitkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 6 tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang mencabut peraturan sebelumnya.
Perpustakaan yang sebelumnya tidak pernah disentuh oleh teknologi informasi ini sekarang sudah mulai menerapkan otomasi perpustakaan dengan menggunakan sebuah software buatan Indonesia. Rencananya Perpustakaan Nasional akan membuat jaringan kerja sama antar perpustakaan secara nasional. Sekarang proyek tersebut sedang berlangsung di semua perpustakaan daerah di Indonesia. Diharapkan agar kedepannya semua perpustakaan di Indonesia dapat melakukan kerja sama antar perpustakaan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan penggunaan software ini, pengguna bisa mengetahui dimana bahan pustaka yang mereka butuhkan dan kemudian mereka bisa meminjamnya hanya dengan datang ke perpustakaan yang ada di kota mereka. Sebagai contoh, pengguna perpustakaan di Kota Makassar bisa meminjam bahan pustaka yang terdapat di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dengan memanfaatkan software tersebut. Untuk itu perpustakaan juga akan melayani delivery bahan pustaka antar perpustakaan.[4]
Fasilitas dan Layanan
Fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan ini diantaranya:
1. Galeri Bung Hatta, merupakan ruang baca khusus koleksi yang diterbitkan dan/atau tentang Bung Hatta. Dalam ruangan ini juga terdapat fasilitas komputer dan audio visual serta display koleksi.
2. Ruang Baca Umum, perpustakaan ini memiliki ruang baca seperti perpustakaan lain pada umumnya. Ruang baca terdiri dari Ruang Baca Lantai 1 dan Ruang Baca Lantai Dasar
3. Ruang Baca Mezanin, merupakan ruang baca tambahan dengan konsep santai dan lesehan yang terdapat di sayap kiri dan kanan lantai 1 gedung perpustakaan.
4. Ruang Baca Individu, merupakan ruang baca dengan sekat individu dan bisa dimanfaatkan untuk bekerja dengan gadget yang terletak di lantai dasar/
5. Ruang Anak, merupakan ruang baca ramah anak yang berisi koleksi anak dan permainan edukatif.
6. Ruang Referensi dan Minangkabausiana, merupakan ruang yang berisi koleksi referensi untuk para peneliti, koleksi buku langka, dan koleksi Minangkabausiana serta koleksi tentang pahlawan yang berkaitan erat dengan Bung Hatta.
7. Ruang Display dan Pameran, merupakan salah satu fasilitas terbaru yang digunakan untuk kegiatan pameran.
8. Ruang Auditorium, merupakan ruang sebaguna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas serta mampu menampung sekitar 1000 orang.[5]
9. Ruang Mini Theater, merupakan ruangan yang menyeruapi bioskop dengan kapasitas 50 kursi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.[6]
10. Ruang Seminar, merupakan ruang rapat dengan kapasitas sekitar 70 orang dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.[6]
11. Ruang Transit, merupakan ruangan yang digunakan untuk rapat internal maupun penyambutan tamu eksternal dengan kapasitas 20-30 orang.
12. Musala, perpustakaan ini juga menyediakan musala bagi umat Islam yang hendak menunaikan ibadah.
13. Ruang Administrasi Perkantoran, tersebar di lantai 1 dan lantai dasar sebagai tempat berlangsungnya proses administrasi perpustakaan.
14. Ruang Pengolahan Buku, merupakan tempat pengolahan bahan pustaka yang terdapat di lantai dasar.
15. Ruang Teknologi Informasi dan Server, merupakan ruang kerja tim teknologi informasi dan penyimpanan server otomasi perpustakaan.
16. Ruang Penjilidan dan Fumigasi, berguna untuk pemeliharaan serta pelestarian bahan pustaka. [7]
Selain fasilitas yang sudah disebutkan diatas, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga memiliki beberapa layanan yang dapat dinikamati[8], diantaranya:
- Layanan Sirkulasi, merupakan layanan untuk meminjam koleksi yang ada di perpustakaan
- Layanan Keanggotaan, merupakan layanan untuk pembuatan keanggotaan
- Layanan Keanggotaan Mobile, meruapakan layanan "jemput bola" untuk membuat keanggotaan secara mobile ke daerah-daerah yang tidak terjangkau.
- Layanan Nonton Bareng, merupakan layanan bulanan untuk menonton film edikatif maupun komersil di Ruang Mini Theater.
- Layanan Perpustakaan Keliling, yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi, terutama bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan. Pada dasarnya, fungsi dari perpustakaan keliling ini sebenarnya sama dengan perpustakaan umum, karena perpustakaan keliling merupakan perpanjangan layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
- Layanan Kunjungan Rombongan, merupakan layanan yang memungkinkan sekolah/komunitas atau sejenisnya untuk berkunjung dan melakukan tur perpustakaan
- Layanan Perpanjangan Online, merupakan layanan untuk memperpanjang masa peminjaman secara online.
Fungsi
Sesuai dengan mottonya, yaitu Perpustakaan sebagai Agen Perubahan Sosial, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta ini menjadikan masyarakat bebas dari kebodohan, dan buta huruf, serta meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, terutama masyarakat Kota Bukittinggi sendiri. Dengan senangnya masyarakat membaca, berarti Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah berpartisipasi aktif dalam pembebasan masyarakat dari kemiskinan, karena kebodohan merupakan awal dari kemiskinan. Peranan ini diharapkan agar Perpustakaan Proklamator Bung Hatta benar-benar dapat menjadi agen perubahan sosial bagi masyarakat Kota Bukittinggi dan Sumatera Barat secara umum.[4]
Selain itu sebagai agen perubahan sosial, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta harus mampu mewujudkan masyarakat yang memiliki wawasan yang luas serta kaya akan informasi. Oleh karena itu, perpustakaan ini harus bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pemenuhan rasa ingin tahu mereka, sehingga masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi terbaru (up to date).[4]
Selain fungsi yang sudah dijelaskan di atas, ada 4 fungsi perpustakaan pada umumnya,[9] yaitu:
1. Sebagai Fungsi Pendidikan
Perpustakaan memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk menambah pengetahuan mereka.
2. Sebagai Fungsi Rekreasi
Selain menyediakan buku-buku pengetahuan, perpustakaan juga menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan), sehingga dapat digunakan oleh para pembaca dalam mengisi waktu senggang.
3. Sebagai Fungsi Penelitian
Perpustakaan juga menyediakan bahan bacaan yang bisa dijadikan sumber / objek penelitian.
4. Sebagai Fungsi Informasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perpustakaan menyediakan berbagai bahan bacaan yang terdiri dari berbagai informasi yang bermutu dan up to date yang disusun secara teratur dan sistematis.
Tugas dan Fungsi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta.
Dalam melaksanakan tugasnya, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran;
2. Pelaksanaan pengadaan, pengumpulan, pengolahan, dan pelestarian koleksi Proklamator Bung Hatta;
3. Pengembangan koleksi mengenai Bung Hatta;
4. Pendayagunaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta;
5. Analisis koleksi literatur mengenai Bung Hatta;
6. Penyusunan dokumen operasional pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta;
7. Pengembangan sistem informasi layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta;
8. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan
9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
Koleksi
Sejak peresmian Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada tanggal 21 September 2006 oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono, sumbangan buku untuk perpustakaan ini terus mengalir, sehingga dalam waktu singkat total buku yang sudah disumbangkan ke perpustakaan ini mencapai ribuan jumlahnya. Kemudian ditambah lagi 100 buah buku yang disumbangkan oleh Nursyamsi, yang merupakan hasil karya dia sendiri, dan langsung diterima oleh Kepala Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Faisal S.Pd. Buku-buku yang dia sumbangkan tersebut diantaranya terdiri dari Revitalisasi Perbankkan, Presiden dan Wakil Presiden, Kiat-Kiat Memenangkan Pilkada, Memahami Sistem Struktur, dan Person.[10]
Selanjutnya, selama tahun 2010 Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tercatat bahwa perpustakaan ini memiliki 110.000 eksemplar buku dalam 60.000 judul. Data terakhir menunjukkan bahwa perpustakaan ini setiap harinya dikunjungi oleh 400 pembaca, dengan total buku yang dipinjam sejumlah 100 judul tiap harinya. Buku-buku tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari sejarah, ekonomi, politik, hingga kuliner. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu dan informasi. Sebagaimana diketahui bahwa Bukittinggi adalah kota pendidikan dengan ribuan siswa dan mahasiswa. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kualitas koleksinya, perpustakaan ini terus berusaha menggalang dana dan sumbangan dari para donator dan pecinta buku.[11]
Festival Bung Hatta
HUT ke-107 tahun Bung Hatta
Dalam rangka memperingati hari lahir Bung Hatta yang ke-107, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-64, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan pameran buku dan bazar buku murah. Acara pameran dan bazar buku ini diisi oleh koleksi buku-buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, serta sejumlah penerbit buku.[12]
Pameran tersebut bertajuk “Dengan Memperingati Hari Lahir Bung Hatta ke 107 Kita jadikan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menjadi Pusat Pembelajaran Seumur Hidup”. Pameran ini secara resmi dibuka oleh Wakil Wali kota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, S.H. Pada acara pameran tersebut turut hadir Kakan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, Drs. H. Zulkifli Joneva, Ketua Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang diwakili oleh Kabid Pelayanan, Nini Suarni, penerbit, Kepala Sekolah se-Kota Bukittinggi, dan siswa Sekolah Dasar (SD).[12]
Dalam kesempatan ini, Ismet Amzis memaparkan bahwa kegiatan bazar dan pameran buku ini diharapkan agar dapat menyebarluaskan informasi mengenai koleksi buku dan scientific museum yang dimiliki oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Kemudian, hal yang tidak kalah penting yaitu mampu memotivasi dan meningkatkan minat baca masyarakat Kota Bukittinggi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.[12]
Sementara Nini Suarni mengatakan bahwa hingga saat ini penyelenggaraan perpustakaan di Indonesia telah diatur oleh 2 Undang-Undang (UU). Oleh karena itu ia berharap agar semua perpustakaan konsisten dalam menjalankan apa yang tertera atau tercantum di dalam UU ini, sehingga sinkronisasi dan koordinasi dari pusat ke daerah dapat tercapai dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan perpustakaan.[12]
Kemudian, pada kesempatan yang sama, Zulkifli mengemukakan bahwa buku-buku yang terdapat di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berasal dari pengadaan melalui APBD, bantuan instansi pemerintah perpustakaan nasional,perpustakaan daerah, masyarakat, serta souvenir PNS yang melakukan perjalanan ke luar daerah.[12]
HUT ke-114 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 114 Mohammad Hatta dengan menggelar kegiatan pemasyarakatan melalui pentas seni dan budaya pada tanggal 12 Agustus 2016. Pengisi acara yang merupakan siswa – siswi berbakat dari MAN 1 dan SMA Negeri 1 Bukittinggi berhasil memukau dan menghibur penonton dengan penampilan mereka. [13]
Tidak hanya sekedar menghibur penonton, acara ini juga diselingi dengan kuis yang berisikan pertanyaan seputar Bung Hatta dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Mereka yang beruntung menjawab pertanyaan, mendapatkan hadiah menarik berupa pin dan cangkir berlogo Bung Hatta.
Kegiatan rutin tahunan ini digelar bertujuan menarik minat kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan juga dalam rangka mensukseskan program pemerintah yakni mendorong peningkatan minat baca serta sesuai dengan visi Perpustakaan Nasional "Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan", dan taglinenya “Indonesia Gemar Membaca 2019”. Hal ini disampaikan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Purwanto, S.IPI saat membuka kegiatan pentas seni dan budaya.
HUT ke-118 tahun Bung Hatta
Mohammad Hatta bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua karena pada saat sebelum beliau wafat, pernah berwasiat bahwa beliau tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Beliau lebih memilih untuk dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, karena ingin selalu dekat dengan rakyat yang ia perjuangkan nasibnya. Makam beliau saat ini ada di di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Beberapa hal ini yang menjadi bahan renungan kita semua, khususnya seluruh staf UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada acara renungan bersama 12 Agustus 2020, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bung Hatta yang ke-118. Acara diikuti oleh seluruh staf dan pemustaka di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang berada di perpustakaan saat itu.
HUT ke-119 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mempersembahkan Talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Hatta: Dengan Literasi membangun Negeri, 12 Agustus 2021. [14] Talkshow ini disiarkan secara nasional melalui aplikasi webinar, zoom dan kanal youtube UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. LPP TVRI Sumatera Barat sebagai mitra juga menyiarkan talkshow ini melalui lansir langsung digital. Talkshow ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian Pergeleran Produk Inklusi Sosial Ke-Bung Hatta-an, puncak kegiatan prioritas nasional; mewujudkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Talkshow dibuka oleh laporan Kepala UPT Perpustakaan Proklamatoer Bung Hatta, Nur Karim. Karim melaporkan kegiata-kegiatan prioritas nasional yang telah dilakukan oleh UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Diantaranya adalah Workshop Seni Sablon, Workshop Karya Tulis, Workshop Memorabilia, Workshop Infografis, Workshop Menyulam dan Workshop Koperasi. Kemudian pada tanggal 18 AGustus akan dilaksanaka Workshop Fotografi.
Selanjutnya Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muh. Syarif Bando sebagai pembicara utama (keynote speaker) menyampaikan pidatonya dan secra resmi membuka kegiatan ini. Dalam pidato pembukaannya, Bando menjelaskan bahwa generasi penerus bangsa harus meneruskan semangat juang Hatta dan para pejuang kemerdekaan lainnya, tentunya dengan tetap mencintai buku. Sebagaimana Hatta, yang begitu mencintai buku hingga rela dipenjara asalkan dengan tetap membawa koleksi buku-bukunya.
Memasuki acara utama, Talkshow yang dimoderatori oleh Mona Azhari Nissaq menghadirkan pembicara inti yaitu Putri Bung Hatta, Halida Hatta dan Duta Baca Indonesia, Gol A Gong serta Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Nur Karim. Karim menjelaskan peran serta UPT Perpstakaan Proklamator Bung Hatta dalam mewariskan pemikiran-pemikiran Hatta kepada generasi penerus bangsa.
“kita terus bergerak meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik. Kemudian dengan adanya teknologi digital kami menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informatika dan komunikasi” papar Karim. Karim juga menambahkan bahwa UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta senantiasa menghimpun koleksi-koleksi ke-Bung Hatta-an dalam rangka desiminasi pemikiran Bung Hatta, tidak hanya kepada pemustaka di bukittinggi, dengan dukungan teknologi juga berupaya menyediakan kepada pemustaka dari seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Halida Hatta, putri bungsu Bung Hatta menjelaskan bahwa budaya mencintai buku sudah ditanamkan ayahnya, Hatta bahkan sejak Halida kecil. Dimulai dari hal-hal kecil seperti menghadiahi putri-putri Hatta dengan bahan bacaan. Berkaitan dengan mewariskan minat literasi Hatta kepada generasi penerus bangsa, Halida menjelaskan bahwa dukungan keluarga dan sekolah mempunyai peranan yang sangat fundamental. Ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi membuat anak semakin bergantung dengan gawai dan mulai meninggalkan buku sebagai bahan bacaan untuk meningkatkan literasi.
“setiap minggunya kami diajak ayah ke sebuah villa di Mega Mendung, Bandung. Disana, Ayah selalu menulis. Juga, kami diberi buku dan disana dibacakan buku oleh Ayah dan Ibu” papar Halida. Halida juga menjelaskan bahwa nilai utama dari membaca adalah mencerna. Itulah sebabnya setiap dibacakan buku, Hatta selalu memberikan ruang diskusi berupa pertanyaan-pertanyaan untuk putri-putrinya sehingga lebih memahami isi dari buku itu sendiri.
Di sisi lain, Gol A Gong, Duta Baca Indonesia menilai bahwa minat literasi masyarakat Indonesia tidaklah buruk. Yang menjadi catatan hanyalah bagaimana penyedia bahan bacaan dapat terus berinovasi, meberikan gaya dan warna yang beragam dalam menyebarkan bahan bacaan sehingga generasi penerus bangsa dapat benar-benar meneladani Hatta dalam hal kecintaannya kepada buku. Bagaimana masa lalu dan masa kini dapar dikolaborasikan agar bisa menyentuh generasi penerus bangsa sehingga literasi dapat menjadi ujung tonggak pembangunan negeri, pembangunan peradaban.
Di tengah acara, Walikota Bukittinggi, Erman Safar bergabung. Erman menjelaskan bahwa Bukittinggi yang merupakan kota kelahiran Bung Hatta terus mendukung pewarisan nilai-nilai dan pemikiran Hatta. Hal ini diwujudkan dengan program penggantian motto kota dari Kota Wisata menjadi Kota Bung Hatta. Tentunya hal ini juga beriringan dengan penanaman watak dan karakter Hatta itu sendiri.
Talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Hatta: dengan Literasi membangun Negeri ini kemudian ditutup dengan sesi Tanya jawab peserta. Di akhir acara, juga diumumkan apresiasi peserta workshop terbaik serta pengumuman Pemustaka Terbaik UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
HUT ke-120 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada 11 Agustus 2022 memperingati lari lahir ke-120 tahun Bung Hatta bersamaan dengan acara puncak pelaksanaan kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial: Pergelaran produk Inklusi Sosial Ke-Bung Hatta-an.[15] Kegiatan ini dimeriahkan dengan Talkshow bertajuk 120 Tahun Hatta: Bangkit bersama Literasi; penampilan spesial dari penyair Taufiq Ismail; Pameran Online; serta pengaugerahan pemustaka terbaik tahun 2022.
Kegiatan dibuka dengan laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan dari Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Drs. Nur Karim, M.Hum “kegiatan Pergelaran Produk Inklusi Sosial ke-Bung Hatta-an ini dilaksanakan sebagai ajang promosi bagi paradigma layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.” Papar Nur Karim.
“Perayaan hari lahir Bung Hatta harus dilakukan dengan pendekatan kekinian agar bisa diterima dan dinikmati oleh generasi milenial. Dengan menumbuhkembangkan kegemaran membaca dan kecintaan terhadap buku oleh generasi muda, diharapkan kita dapat bangkit bersama literasi.” Ucap Drs. Deni Kurniadi, M. Hum., Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video Impact Story kegiatan Layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berbasis inklusi sosial tahun 2021. Cerita yang diangkat berasal dari Yusnimar Nora dan Tommy Gusman. Yusnimar merupakan salah satu peserta Workshop Karya Tulis Tentang Bung Hatta yang berprofesi sebagai guru TK, penulis, dan penggiat literasi di Kota Bukittinggi. Sedangkan Tommy adalah peserta Workshop Pengembangan Seni Menyulam Tradisional dan perajin sulaman yang ada di Kota Bukittinggi.
Selanjutnya penampilan spesial dari Taufiq Ismail, Penyair dan Sastrawan besar Indonesia yang lahir di Pandai Sikek, Sumatera Barat. Beliau menyairkan puisi berjudul “Rindu Pada Setelan Jas Putih Dan Pantalon Putih Bung Hatta”.
Masuk pada acara utama, Talkshow bertajuk 120 tahun Hatta: bangkit bersama Literasi. Dimoderatori oleh Muhammad Subhan dengan Narasumber Dra. Halida Nuriah Hatta, M.A. (Putri Bung Hatta), Prof. Sri Edi Swasono, Ph.D (Menantu Bung Hatta), Drs. Deni Kurniadi, M. Hum. (Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan), H. Mahyeldi Ansharullah, SP (Gubernur Sumatera Barat), dan H. Hasril Chaniago (Jurnalis dan penulis biografi Indonesia).
“Tentu banyak sekali pemikiran dan budaya literasi bung hatta yang patut kita teladani sebagai penerus tongkat estafet bangsa. Apa saja warisan karakter, ide dan gagasan Bung Hatta itu? Untuk menjawab itu dihadirkan narasumber kita pada talkshow ini”, ucap Subhan dalam membuka Talkshow 120 Tahun Hatta.
Halida Hatta menceritakan bagaimana kehidupannya dengan sang ayah, Hatta. Cohesiveness dan komunikasi dalam keluarga begitu penting. Sederhana dalam artian hidup ditata dengan baik, dan ayah berkomunikasi dengan sangat baik dalam keluarga, berperan dalam pembentukan jati diri kami sebagai anak-anak.
“Ketika diberi hadiah buku, itu adalah sebuah kemewahan bagi kami karena di situ kami membaca sekaligus berinteraksi. Jadi itulah hal yang mungkin sederhana tapi juga kaya. Sesuatu yang tidak berlebih dan membumi tetapi secara tidak langsung kita bisa mendapatkan pencerahan yang luar biasa,” ucap Halida.
Melanjutkan, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Sri Edi Swasono memaparkan apa yang beliau ketahui mengenai teladan Hatta yang dapat kita ambil dalam kehidupan saat ini.
“Saya mengenal Hatta saat saya Sekolah Dasar. Pada saat kelas 5, saya ditanya ingin menjadi apa ketika sudah besar. Saya jawab, saya ingin menjadi Doktorandus, seperti Bung Hatta.” Kenang Edi saat pertama kali mengenal Hatta. Edi juga menekankan bahwa, Bung Hatta memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya sekadar mencerdaskan otak bangsa saja. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah membuat bangsa sadar akan harga dirinya, mandiri, tidak lagi minder seperti seorang inlander. Mencedaskan kehidupan bangsa juga merupakan konsepsi budaya, bukan sekadar konsepsi fisik semata.
Deni Kurniadi kemudian menaggapi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa Perpustakaan memiki peran fundamental dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengangkat dan menginternalisasi sosok Hatta pada masyarakat yang dikenal dengan tingkat literasinya yang tinggi. Perpustakaan juga mengambil peran menyejahterakan masyarakat dengan cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui implementasi langsung, yaitu kegiatan-kegiatan inklusi sosial. “Perpustakaan juga bisa memberikan pengetahuan melalui implentasi langsung dari buku-buku yang ada di perpustakaan. Buku-buku yang bisa memberikan life skill dan dipraktekan dalam masyarakat, minimal dipraktekkan dalam ekonomi keluarga dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat”, papar Deni.
Hasril Chaniago kemudian menjelaskan nilai-nilai karakter Hatta yang patut kita lestarikan pada masyarakt. Hatta merupakan seorang pembaca dan penulis, yang sama hebatnya. “ada orang yang bisa membaca, tapi tidak bisa menulis. Inilah yang perlu kita tiru”, tambah Hasril. Keteraturan hidup Bung Hatta patut kita tiru, salah satunya mengenai ketepatan waktu beliau.
Mahyeldi kemudian menegaskan bahwa kita harus bisa mewariskan nilai-nilai Bung Hatta pada generasi penerus bangsa. Beberapa sikap teguh sebagai wujud kecintaan Bung Hatta terhadap bangsa dan negara seperti janji Hatta yang tidak akan menikah sebelum kemerdekaan Indonesia. Termasuk juga sikap Hatta yang tetap menghormati Bung Karno sebagai rekan dan sebagai sahabat, serta masih banyak kisah lain Bung Hatta yang selalu hadir dan tampil ketika Indonesia dalam keadaan sulit.
“Hal tersebut juga dihadirkan oleh masyarakat Sumbar, ketika peristiwa PDRI misalnya. Sosok Bung Hatta mewakili masyarakat Minang. Minang juga memiliki jasa terhadap kemerdekaan Indonesia,” ucap Mahyeldi. Gubernur berharap para generasi muda dapat mencontoh perilaku Bung Hatta.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penganugerahan Pemustaka terbaik tahun 2022. Hendra Wijaya memperoleh penghargaan sebagai Pemustaka Terbaik I, diikuti oleh Cherli Herlinda sebagai Pemustaka Terbaik II dan Nelson sebagai Pemustaka Terbaik III.
Dengan adanya kegiatan Pergelaran Produk Inklusi Sosial Ke-Bung Hatta-an ini, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan peran perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang selalu dirindukan Bung Hatta kepada yang paling Ia cintai, yaitu Rakyat Indonesia.
HUT ke-121 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan sejumlah kegiatan dengan tajuk “Festival Bung Hatta 2023”[16]. Workshop Jurnalistik menjadi kegiatan pertama dalam rangkaian Festival Bung Hatta tersebut. Workshop Jurnalistik ini diadakan pada 8 hingga 10 Agustus, yang melibatkan 100 orang peserta.
Berikutnya adalah pameran, yang bertempat di halaman UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Pameran ini diselenggarakan pada 14 sampai 16 Agustus. Tahun ini UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta kembali mengadakan pameran, setelah terakhir kali diselenggarakan pada 2019. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mengundang sejumlah pihak untuk mengisi stan pameran. Mereka adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bukitinggi, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Syariah Indonesia. Pameran HUT Bung Hatta juga menghadirkan pegiat literasi di kawasan Bukittinggi dan Agam, yakni Rumah Baca Anak Nagari dan Balai Baco Sikola.
Pameran kali ini juga mengundang sejumlah pelaku usaha atau UKM, yang pernah mengikuti kegiatan workshop transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) yang diadakan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Di antaranya Krisandina Collection (sulaman), Honey Cake (roti dan donat) dan Tania Garden (tanaman hias). Mitra binaan dari Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Bukittinggi juga turut mengisi stan, yakni Yanti Bordir dan Anas Souvenir. Sejumlah tokoh sempat mengunjungi pameran Festival Bung Hatta ini pada 15 Agustus. Mereka adalah Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi dan Halida Hatta. Halida merupakan putri ketiga Bung Hatta. Pameran dalam rangka memeriahkan hari lahir Bung Hatta ini dapat menjadi wahana bagi para pelaku usaha, untuk mempromosikan produk-produknya.
Pada 15 Agustus, diselenggarakan kegiatan puncak Festival Bung Hatta 2023. Kegiatan tersebut adalah talkshow bertajuk “121 Tahun Bung Hatta: Bangkit Bersama Literasi Inklusi”. Talkshow ini mengundang tokoh-tokoh ternama untuk berdiskusi soal Bung Hatta. Mereka adalah Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi dan Halida Hatta. Hadir pula Ivan Ahda dan Gamal Albinsaid. Talkshow dimoderatori oleh Muhammad Subhan.
Rangkaian kegiatan Festival Bung Hatta diakhiri dengan workshop “Filosofi Kopi” yang dilaksanakan pada 21 hingga 25 Agustus. Workshop terkait pengelolaan kopi ini melibatkan 75 peserta dari sekitar Sumatera Barat. Dari pelaksanaan Festival Bung Hatta ini, diharapkan muncul awareness dari masyarakat atas eksistensi UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Khususnya terkait tugas UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dalam pengelolaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta.
HUT ke-122 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggaran kegiatan Talkshow 122 Tahun Bung Hatta dengan tema “Literasi Sebagai Garda Indonesia Emas 2024”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024 di Auditorium UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.Talkshow ini menampilkan tokoh-tokoh ternama untuk berdiskusi interaktif tentang Bung Hatta. Mereka adalah Ketua Yayasan Mohammad Hatta Pahlawan Nasional (MPHN), Halida Hatta, Sutradara dan Penulis Naskah Muda dari Ranah Minang, Arief Malinmudo dan dimoderatori oleh Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Regional Sumatera Barat, Muhammad Fadli. Peserta talkshow sebanyak 150 orang berasal dari unsur pemerintahan daerah di sumatera barat, unsur legislatif, tokoh masyarakat, komunitas literasi, pelaku UMKM, perguruan tinggi dan masyarakat umum. [17]
epala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Leksi Hedrifa dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam tahun akhir pelaksanaan Rencana Strategis di tahun 2020 – 2024, pelaksanaan Program Pembangunan Prioritas Nasional di antaranya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini adalah subsistem pembangunan sosial kemasyarakatan. Selain itu, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ditandai dengan adanya kemudahan akses bahan pustaka serta sumber informasi yang bermutu bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan keterampilan dan keahliannya. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta sebagai bagian dari Perpustakaan Nasional RI telah sukses menyelenggarakan beberapa kegiatan berupa workshop yang diselenggarakan sejak tahun 2021, serta melakukan pendampingan dan evaluasi workshop tersebut.
Sementara itu Wakil Walikota Bukittinggi, H. Marfendi Dt. Basabalimo menyampaikan bahwa hari kelahiran Bung Hatta seahrusnya dirayakan lebih meriah mengingat jasa Bung Hatta pada negara ini dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. “Kebiasaan egaliter ini harus diubah karena sejarah adalah pilar bangsa dan ketika sejarah dilupakan, maka lenyaplah keberadaan sejarah. Tanpa sejarah, masa kini takkan bisa berbuat apa-apa.”
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional RI, Mariana Ginting sebagai keynote speaker menghimbau agar masyarakat menjadikan tanggal 12 Agustus 2024 sebagai momentum untuk memperingati dan mengingat kembali jasa-jasa Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Bapak Pendiri Bangsa Indonesia yang juga Bapak Koperasi Indonesia, yakni Mohammad Hatta. Semangat juang, karakter, dan pribadi luhur yang ditunjukkan oleh Bung Hatta adalah nilai-nilai yang diperlukan dan dimiliki oleh generasi saat ini dan di masa depan. Bung Hatta merupakan salah seorang pemikir hebat dengan berbagai gagasan pemikirannya yang jauh ke depan. Bung Hatta mengajarkan bahwa melalui literasi kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Bersama literasi bangsa Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan dan bangkit dari keterpurukan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam rangkaian talkshow juga ditampilkan Film Dokumenter Jejak Literasi Hatta karya tim kajian UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta tahun 2024. Film ini menceritakan perjalanan hidup Sang Proklamator tentang kecintaannya terhadap buku, dan kisah tentang sosok Hatta di mata putri ketiganya Halida Nuriah Hatta, di mana sang ayah mengenalkan kebiasaan membaca buku dan mendongeng dengan ketiga putrinya.
Talkshow yang dimoderatori oleh Muhammad Fadli dan narasumber Halida Hatta serta Arief Malinmudo mengambil konsep dialog interaktif agar penonton juga terlibat di dalamnya. Halida Hatta sebagai Ketua Yayasan Hatta Pahlawan Nasional menyampaikan bahwa Sumber Daya Manusia adalah kekuatan terbesar yang harus diberdayakan agar dapat meraih pencapaian terbesar sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di bidangnya masing-masing. Yayasan Hatta sendiri terus melaksanakan sosialisasi sejarah bekerja sama dengan berbagai macam instansi dan organisasi terkait, salah satunya Sekolah Pemikiran Bung Hatta bekerjasama dan LP3ES. Hal ini agar masyarakat bisa mendidik diri sendiri menjadi manusia jujur karena bangsa Indonesia harus maju. Selain itu pendidikan juga sangat penting untuk masyarakat, tidak hanya formal tapi juga pendidikan karakter agar dapat digunakan untuk kehidupan ke depannya.
Arief Malinmudo sebagai sutradara dan sineas muda dari ranah Minang menyampaikan peran sineas dalam persiapan Indonesia Emas 2045. Dalam film-film yang positif dan mengandung kebijaksanaan serta ditonton oleh generasi muda, dapat menjadi salah satu sumber literasi. Film adalah salah satu tumpuan/muara dari ilmu seni, namun dibalik itu pembuatan film sangat dekat dengan literasi karena mengharuskan proses riset dengan membaca dan observasi. Semua itu tidak bisa lepas dari literasi dan keinginan untuk menyajikan konten-konten yang bijaksana.
Halida Hatta dan Arief Malinmudo berharap depannya perpustakaan dapat menjadi rumah untuk peningkatan Literasi agar Indonesia Emas 2045 dapat terwujud, dan mempertahankan pencapaian yang telah diperoleh seperti ide-ide serta kreativitas dalam sosialisasi pemikiran Bung Hatta seperti yang terus dilakukan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Rangkaian kegiatan talkshow dilanjutkan dengan launching buku Antologi Opini yang merupakan hasil karya para peserta Workshop Kepenulisan Opini Ke-Bung Hattaan tahun 2024. Kegiatan ditutup dengan pengumuman Pemustaka Terbaik Tahun 2024. Pemberian apresiasi diberikan kepada 6 (enam) orang peserta yang terbagi dalam 2 kategori, yaitu Apresiasi Pemustaka Terbaik Umum dan Apresiasi Pemustaka Terbaik Cilik. Pemilihan Pemustaka Terbaik dilakukan sebagai bentuk penghargaan bagi pemustaka aktif yang antusias berkunjung dan memanfaatkan layanan serta fasilitas di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
Selain talkshow, peringatan Hari Lahir ke-122 tahun Bung Hatta juga dimeriahkan dengan berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya adalah Pameran Festival Bung Hatta dan Bazar Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) [18]. Pameran Festival dan Bazar UMKM dilaksanakan selama 4 hari bersamaan rangkaian kegiatan Festival Bung Hatta lainnya.
Pameran Festival Bung Hatta adalah salah satu bentuk exhibition yang diselenggarakan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, bertujuan untuk memamerkan hasil karya peserta Workshop Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang telah dilaksanakan secara berkala sejak tahun 2021 hingga 2024 dan sudah menghasilkan banyak karya. Para peserta workshop juga telah mengimplementasikan ilmu yang didapat dengan baik seperti keahlian di bidang sablon, merajut, menggambar digital, pembuatan buket bunga artifisial dan lainnya. Selain itu di pameran ini juga terdapat beberapa dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya Sosialisasi Ke-Bung Hattaan serta Layanan Perpustakaan Keliling dan Layanan Keanggotaan Mobile ke sekolah-sekolah Sumatera Barat, sehingga para pemustaka dapat mengetahui layanan apa saja yang diberikan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta sebagai rumah untuk Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Selain pameran juga ada Bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan peserta dari beberapa UMKM terpilih di Bukittinggi dan sekitarnya dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi masyarakat khususnya pelaku UMKM. Beberapa UMKM terpilih adalah Akademos, Banamo Chips, @yumeproject, Gurihna, Pempek AA Bukittinggi, Brownis Brownsis, Tokoden Cakes and Bakery, Delfi’s Kitchen, Vera Handicraft, Rumah Rajut Fayari dan Krisandina.
Tidak hanya UMKM, stan pameran juga diisi oleh komunitas literasi Rumah Baca Anak Nagari, Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pusjasintara) Perpustakaan Nasional RI, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bukittinggi, Bank Rakyat Indonesia x Pegadaian, dan Bank Syariah Indonesia untuk sarana konsultasi perbankan masyarakat.
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga menyelenggarakan berbagai lomba diantaranya lomba mewarnai untuk tingkat TK, lomba menggambar tingkat SD, lomba membaca puisi tingkat SMP dan lomba pidato berbahasa Inggris untuk Tingkat SMA sederajat. Lomba tersebut diselenggarakan pada hari ke-2 dan ke-3 Festival Bung Hatta, yakni Selasa, 13 Agustus 2024 dan Rabu, 14 Agustus 2024. [19]
Lomba mewarnai dan menggambar dilaksanakan tanggal 13 Agustus di di Auditorium UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari TK dan SD se-Kota Bukittinggi. Para pesserta diberi waktu selama 2 jam untuk mewarnai dan menggambar. Murid TK mewarnai gambar bertema Rumah Gadang, sementara murid Sekolah Dasar menggambar sosok Bung Hatta.
Pada hari berikutnya dilaksanakan lomba membaca puisi dan pidato berbahasa Inggris bertema Bung Hatta di Lobby Atas Perpustakaan Bung Hatta. Lomba puisi diikuti oleh berbagai siswa SMP/MTs dari berbagai daerah di Sumatera Barat, sementara itu lomba pidato berbahasa Inggris terdapat peserta yang berasal dari Provinsi Jambi. Para peserta merupakan 10 finalis yang telah lolos seleksi secara online pada masing-masing kategori lomba.
Para finalis mempersembahkan penampilan terbaiknya dan mendapat dukungan dari suporter perwakilan masing-masing sekolah. Setelah melalui proses penilaian oleh dewan juri, terpilih empat pemenang pada masing-masing lomba. Juara 1 lomba membaca puisi diraih oleh Havivi Khairaini (SMPN 1 Banuhampu), diikuti Athifa Permata Ayunda (MTSN 4 Pasaman Barat) dan juara 3 adalah Sefina Minola Qurrata Ayyun (SMPN 4 Bukittinggi) serta juara favorit Ricky Al Fitrah (SMPN 1 Payakumbuh). Sementara itu Hermoza Atsaniya Myishandi (SMAN 1 Bukittinggi) keluar sebagai juara 1 lomba pidato berbahasa Inggris, Muhammad Fauzan Yudhatama (SMAN 2 Bukittinggi) di urutan kedua dan Mahesh Haytami Fahirza (SMKN 3 Payakumbuh) pemenang ketiga serta juara favorit Septiana Puti Adzani (SMKN 3 Payakumbuh).
Pada saat yang sama juga diumumkan para pemenang lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK dan SD. Juara pertama lomba mewarnai adalah Ashalina Adzzahra Raiqa dari TK Surya Kids Tigo, Shanum Nafisha Hanindia dari TK Surya Kids, dan juara tiga Rabiya Shaheen dari TK Surya Kids Duo Platinum. Lomba menggambar dimenangkan oleh Hana Lillah Rizmansyah (SDN 04 Garegeh), Syakira Fahriza (SDN 15 Pulai Anak Air) dan Qheyla Callysta (SDN 15 Pulai Anak Air) di posisi ketiga. Para pemenang mendapatkan piala, piagam dan bingkisan menarik untuk menunjang aktivitas di sekolah.
Referensi
- ^ https://www.perpusnas.go.id/news-detail.php?lang=id&id=200813114112yuoC0eRtDQ
- ^ Jurnal UNP Fakultas Bahasa dan Sastra oleh Ade Darma Putra dan Marlini, diakses pada 28 Maret 2013 pukul 14:22 WIB
- ^ Febrianti (2006-09-21). "Presiden Akan Resmikan Perpustakaan Bung Hatta". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ a b c d e f g h Perpustakaan sebagai Agen Perubahan Sosial suatu Tantangan Terwujudnya Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menuju UPT Perpustakaan Nasional oleh Resty Jayanti Fakhlina, diakses pada 28 Maret 2013 pukul 14:30 WIB
- ^ "Bagus, Kunjungan Pelajar dan Masyarakat ke Perpustakaan Bung Hatta oleh Dino, diakses pada 31 Maret 2013 pukul 15:25". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-09. Diakses tanggal 2013-03-31.
- ^ a b Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Butuh Banyak Sumbangan Koleksi Buku oleh Muhammad Subhan, diakses pada 31 Maret pukul 15:38
- ^ Putra, Ade Darma. "Preservasi dan Konservasi Pustaka di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta". doi:https://doi.org/10.24036/1088-0934 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). - ^ Effendi, Norilda. "Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittingi". Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Vol 13, No 1 (2024). doi:https://doi.org/10.24036/1510-0934 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). - ^ Profesi Keguruan, hal:200 oleh Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M. Sc, Penerbit: Rineka Cipta
- ^ Perpustakaan Proklamator Bung Hatta oleh minangnet2000, diakses pada 30 Maret 2013 pukul 07:30 WIB[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kiprah Pustaka Bung Hatta Bukittinggi, diakses pada 29 Maret 2013 pukul 22:28[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e Pameran dan Bazar Buku di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi oleh padangmedia.com diakses pada 30 Maret 2013 pukul 18:06[pranala nonaktif permanen]
- ^ Melisa, Dora. "Gebyar Pentas Seni & Budaya, Meriahkan HUT ke-114 "Sang Proklamator" Bung Hatta".
- ^ Oktriananda, Rendy. "Literasi sebagai Ujung Tombak Pembangunan Negeri: Sebuah Talkshow Kebangsaan dalam Peringatan Hari Lahir Bung Hatta".
- ^ Oktriananda, Rendy (2020-08-12). "Bangkit bersama Literasi".
- ^ Putra, Johar Dwiaji (2023-08-14). "UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Selenggarakan Pameran Peringati HUT Bung Hatta ke-121".
- ^ Anglianti, Mai Della. "Talkshow 122 Tahun Bung Hatta: Literasi Sebagai Garda Indonesia Emas 2045".
- ^ Putri, Anggie Setya. "Festival Bung Hatta: Pameran Festival Bung Hatta dan Bazar UMKM".
- ^ Putri, Anggie Setya. "Aneka Lomba Meriahkan Peringatan Hari Lahir ke-122 Tahun Bung Hatta".