Yeongyang dari Goguryeo
Raja Yeong-yang dari Goguryeo (wafat di tahun 618) (bertahta di tahun 590–618) merupakan raja ke-26 dari Kerajaan Goguryeo, salah satu dari Tiga Kerajaan Korea di bagian paling utara. Ia merupakan putra tertua Raja Pyeongwon (bertahta di tahun 559-590).
Yeongyang dari Goguryeo | |
Hangul | 영양왕 or 평양왕 |
---|---|
Hanja | 嬰陽王 or 平陽王 |
Alih Aksara | Yeong-yang-wang or Pyeong-yang-wang |
McCune–Reischauer | Yŏng'yang-wang or P'yǒng'yang-wang |
Nama lahir | |
Hangul | 원 or 대원 |
Hanja | 元 or 大元 |
Alih Aksara | Won or Daewon |
McCune–Reischauer | Wǒn or Taewǒn |
Ia dicatat mengusir sejumlah invasi Cina, Dinasti Sui antara tahun 598 sampai 614, dikenal sebagai Perang Goguryeo-Sui. Ia menangkis 4 kampanye Sui oleh Kerajaan Wendi dan Yangdi, termasuk serangan mendadak yang hebat di tahun 612, selama dimana lebih dari sejuta pasukan menginvasi wilayah Goguryeo.
Riwayat Samguk Sagi menghubungkan bahwa Yeong-yang memiliki karisma yang tak terbandingi serta seorang yang murah hatinya, dan "membuatnya melakukan hal-hal untuk meringankan penderitaan dunia dan membawa perdamaian kepada orang-orang" (Samguk Sagi, "Sejarah Goguryeo", vol. 19). Ia ditunjuk sebagai Putra Mahkota oleh ayahnya di tahun 566, dan naik tahta ketika raja wafat di tahun 590.
Pemerintahan Raja Yeong-yang mengambil tempat di dalam konteks mempertinggi persaingan diantara Tiga Kerajaan Goguryeo, Baekje, dan Silla, juga persatuan Cina oleh Sui dan perkembangan ambisi dari kekuasaan tersebut. Awalnya Yeong-yang menikmati hubungan baik dengan Sui, menerima dari Kaisar Sui Wendi pengakuan atas gelarnya sebagai raja Goguryeo dan asisten "kantor dan ranking" oleh tradisi yang dijamin para dinasti Cina untuk monarki yang berupeti. Pada waktu yang sama, Yeong-yang menguatkan hubungan dengan suku Khitan dan suku Mohe ke utara, dalam mempersiapkan perang melawan Cina yang dimulai oleh ayahnya.
Di tahun 598 bagaimanapun juga kaisar Sui, Wendi mulai marah oleh pasukan bersenjata Goguryeo menyerang ke peninsula Liaodong, sebuah daerah yang dituntut oleh Sui. Kebanyakan dari penghinaan ini, digabung dengan ambisi geopolitik Sui untuk membangun kembali hegemoni dinikmati oleh Dinasti Han, yang menginduksi Wendi untuk melancarkan invasi sebanyak 300,000 orang ke Goguryeo di tahun 598. Di tahun 598 invasi Sui digagalkan oleh penyakit menular dan cuaca (badai yang parah mendatangkan malapetaka pada armada yang akan berinvasi).
Di tahun 607 Kaisar Yangdi menemukan bahwa Goguryeo melakukan kontak dengan Qiren Khan (?-609), seorang khan dari Turk Timur, negara lain yang berpura-pura menjadi pengikut Sui. Hal ini meyakinkan Yangdi untuk melancarkan kampanyenya sebanyak 1,133,800 pasukan darat dan laut melawan Goguryeo di tahun 612. Ini juga Goguryeo dapat mengalahkan, terutama di dalam pertempuran Salsu yang dipimpin oleh Jenderal Eulji Mundeok.
Di tahun 613, dan lagi di tahun 614, Yangdi mengeluarkan perintah untuk tambahan kampanye yang tidak berhasil melawan Goguryeo. Ketika Yeong-yang gagal untuk muncul di istana Sui dalam submisi secara formalinvasi yang lainnya direncanakan, cocok hanya dengan gejolak domestik dan akhirnya keruntuhan dari Sui di tahun 618.
Di tahun yang sama Yeong-yang wafat, dan ia digantikan oleh saudara tirinya Go Geon-mu.
Sementara itu, Goguryeo menyerang kerajaan selatan Baekje dan Silla dalam tawaran yang gagal untuk mereklamasi wilayah Seoul. Silla, dibawah serangan baik Goguryeo dan mantan sekutunya Baekje, mengulurkan tangan kepada Dinasti Sui. Silla kemudian bersekutu dengan pewaris Sui, Dinasti Tang, untuk menyatukan peninsula Korea di tahun 668.
Yeong-yang memerintahkan teks kompilasi dari sejarah baru Sinjip (신집, 新集), meskipun tidak terdapat salinan yang selamat sampai hari ini.
Lihat Pula