Filemon yang dalam bahasa Yunani berarti penuh kasih, adalah seorang warga kota Kolose.[1] Di Kolose, Filemon merupakan orang yang terkemuka dan memiliki banyak budak.[2] Salah satu budak yang bekerja kepada Filemon adalah Onesimus.[2] Hubungan antara Filemon dengan Onesimus sempat kurang baik karena Onseimus pergi melarikan diri dari Kolose dan membawa harta milik Filemon.[2] Ia bertobat berkat pewartaan dari Santo Paulus.[1] Surat Paulus kepada Filemon adalah satu-satunya surat pribadi yang masuk ke dalam kanon Perjanjian Baru.[1] Rasul Paulus melalui suratnya meminta Filemon agar memaafkan Onesimus dan menerima Onesimus kembali.[1] Tidak hanya itu, Paulus juga meminta Filemon agar menerima Onesimus dengan status yang tidak lagi budak tetapi saudara terkasih.[1] Selain itu, Paulus juga membujuk Onseimus sendir untuk kembali kepada Filemon yang merupakan tuannya.[1] Di dalam surat kepada Filemon ini, Paulus ingin menekankan persamaan derajat semua orang.[1] Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh yang meragukan bahwa Surat Paulus kepada Filemon itu benar-benar ditujukan kepada Filemon.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Adolf Heuken SJ. 2004, Ensiklopedi Gereja: jilid C-G. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. hlm. 152.
  2. ^ a b c d (Indonesia)John Drane. 2005, Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 383.