Manjanik

senjata pelontar misil pada peperangan zaman kuno
Revisi sejak 25 Februari 2012 15.29 oleh M. Adiputra (bicara | kontrib)

Trebuset (dari bahasa Perancis Kuno: trebuchets) adalah suatu alat atau senjata pelontar berpengimbang berat yang banyak digunakan dalam pertempuran pada Abad Pertengahan untuk menghancurkan dinding atau bangunan yang difortifikasi. Trebuset bekerja berdasarkan pada konsep keseimbangan benda dan mekanisme umban tongkat. Diduga trebuset pertama kali digunakan di Eropa oleh Bizantium.

Sebuah Trebuset di Château des Baux, Perancis.

Trebuset dipercayai pertama kali dibuat di Cina antara abad ke-5 dan abad ke-3 SM. Senjata ini diperkenalkan di Eropa sekitar tahun 500 M. Trebuset mampu melontarkan batu seberat 150 kg dengan cepat ke arah musuh, sehingga senjata ini dapat merusak tembok dan dinding pertahanan.

Kadang senjata ini digunakan untuk melontarkan mayat dan bangkai binatang yang terjangkit penyakit, termasuk Mati Hitam, agar membuat musuh tertular.

Sejarah

Trebuset tarikan

Trebuset berasal dari senjata kuno, yaitu umban. Suatu variasi umban, yang disebut umban tongkat (bahasa Latin: fustibalus) memiliki galah yang berfungsi sebagai lengan pengumban yang jika disentakkan dapat melontarkan proyektil sampai jarak jauh. Konsep ini menjadi dasar mekanisme trebuset tarikan, dimana sejumlah orang menarik tali yang menjulur di lengan pengumban yang lebih pendek sementara kantung proyektil terletak di lengan pengumban yang lebih panjang, sedangkan titik tumpu berada di antara keduanya seperti sebuah jungkat-jungkit. Trebuset jenis ini berukuran kecil dan jangkauan lontarannya lebih pendek, namun lebih mudah dibawa dan pengisian ulang amunisinya lebih cepat daripada jenis trebuset yang besar dan berpemberat. Trebuset tarikan yang ukurannya terkecil dapat difungsikan oleh tenaga satu orang saja dengan satu tali tarikan, namun kebanyakan trebuset jenis ini dirancang untuk difungsikan oleh 15 sampai 45 orang, umumnya dua orang mendapat bagian satu tali tarikan. Kelompok penarik tersebut biasanya diperoleh dari penduduk lokal yang membantu suatu pengepungan atau sedang mempertahankan kotanya. Trebuset tarikan memiliki jarak lontar sejauh 100 hingga 200 kaki (30 hingga 61 m) jika beban yang dilontarkan sampai seberat 250 pon (110 kg). Dipercaya bahwa jenis trebuset tarikan yang pertama digunakan oleh para pengikut Mohisme di Cina pada awal abad ke-5 SM dengan deskripsi yang dapat ditemukan dalam kitab Mojing (disusun abad ke-4 SM). Orang Cina menyebut trebuset berpemberat yang muncul di kemudian hari sebagai Huihui Pao (senjata Muslim, "huihui" berarti Muslim) atau Xiangyang Pao (襄陽砲), dimana kata Pao berarti senjata penggempur.

Di masa selanjutnya, trebuset tarikan muncul di Bizantium. Strategikon karya Kaisar Mauricius, disusun pada akhir abad ke-6, menyebutkan "balista yang berputar pada dua arah," (Βαλλίστρας έκατηρωθεν στρεφόμενας), kemungkinan merupakan trebuset tarikan (Dennis 1998, p. 99). Mukjizat St. Demetrius, disusun oleh John I, uskup agung Thesalonika, sejara jelas mendeskripsikan penggunaan trebuset tarikan oleh artileri Avaro-Slavia: "Yang tergantung di sisi belakang dari potongan kayu ini merupakan umban dan dari depan tali tarikan yang kuat, yang mana ditarik lalu dilepas, mereka [trebuset] melontarkan batu-batu ke atas dengan suara yang berisik." (John I 597 1:154, ed. Lemerle 1979)

Senjata ini juga digunakan dengan pengaruh yang besar oleh pasukan Muslim selama penaklukkan Muslim. Panduan berbahasa Arab yang masih tersisa mengenai mekanismenya adalah Kitab Aniq fi al-Manajaniq ( كتاب أنيق في المنجنيق, Buku Istimewa tentang Trebuset), ditulis tahun 1462 oleh Yusuf ibn Urunbugha al-Zaradkash. Buku tersebut menyediakan informasi penggunaan dan perakitan yang terperinci.

Ada keraguan mengenai kapan pastinya penggunaan trebuset tarikan, maupun pengetahuan mengenainya, menjamah wilayah Skandinavia. Bangsa Viking mungkin mengetahuinya lebih awal, sebagaimana Pendeta Abbo de St. German melaporkan pengepungan Paris dalam catatan wiracarita De bello Parisiaco bertanggal sekitar tahun 890 bahwa penggunaan mesin perang seperti itu telah digunakan.

Trebuset tangan

Trebuset tangan (bahasa Yunani: cheiromangana) adalah sebuah umban tongkat yang menggunakan prinsip tuas sebagai mekanismenya untuk melontarkan proyektil. Secara sederhana senjata ini merupakan trebuset portabel yang dapat difungsikan oleh satu orang. Senjata ini digunakan oleh Kaisar Nikephoros II Phokas sekitar th. 965 untuk mengacaukan formasi musuh di medan perang. Senjata ini juga disebutkan dalam Taktika Jendral Nikephoros Ouranos (sekitar th. 1000 M), dan tercantum dalam Anonymus De obsidione toleranda sebagai bentuk senjata artileri.[1]

Catatan kaki

  1. ^ Chevedden 2000, hlm. 110

Daftar pustaka

  • Chevedden, Paul E. (1995). "The Trebuchet" (PDF). Scientific American: 66–71.  . Original version.
  • Chevedden, Paul E. (2000). "The Invention of the Counterweight Trebuchet: A Study in Cultural Diffusion". Dumbarton Oaks Papers. 54: 71–116. doi:10.2307/1291833. JSTOR 1291833. 
  • Dennis, George (1998). "Byzantine Heavy Artillery: The Helepolis". Greek, Roman, and Byzantine Studies (39). 
  • Gravett, Christopher (1990). Medieval Siege Warfare. Osprey Publishing. 
  • Hansen, Peter Vemming (1992). "Medieval Siege Engines Reconstructed: The Witch with Ropes for Hair". Military Illustrated (47): 15–20. 
  • Hansen, Peter Vemming (1992). "Experimental Reconstruction of the Medieval Trebuchet". Acta Archaeologica (63): 189–208. 
  • Jahsman, William E. (2000). The Counterweighted Trebuchet – an Excellent Example of Applied Retromechanics. 
  • Jahsman, William E. (2001). FATAnalysis (PDF). 
  • Archbishop of Thessalonike, John I (1979). Miracula S. Demetrii, ed. P. Lemerle, Les plus anciens recueils des miracles de saint Demitrius et la penetration des slaves dans les Balkans. Centre National de la Recherche Scientifique. 
  • Liang, Jieming (2006). Chinese Siege Warfare: Mechanical Artillery & Siege Weapons of Antiquity – An Illustrated History. 
  • Needham, Joseph (2004). Science and Civilization in China. Cambridge University Press. hlm. 218. 
  • Needham, Joseph (1986). Science and Civilization in China: Volume 4, Part 2. Taipei: Caves Books, Ltd.
  • Payne-Gallwey, Sir Ralph (1903 Reprinted). "LVIII The Trebuchet". The Crossbow With a Treatise on the Balista and Catapult of the Ancients and an Appendix on the Catapult, Balista and Turkish Bow. hlm. 308–315. 
  • Saimre, Tanel (2007). Trebuchet – a gravity operated siege engine. A Study in Experimental Archaeology (PDF). 
  • Siano, Donald B. (March 28, 2001). Trebuchet Mechanics (PDF). 
  • Al-Tarsusi (1947). Instruction of the masters on the means of deliverance from disasters in wars. Bodleian MS Hunt. 264. ed. Cahen, Claude, "Un traite d'armurerie compose pour Saladin". Bulletin d'etudes orientales 12 [1947–1948]:103–163. 

Pranala luar