Liu Xiaobo

artikel Wikinews | Aktivis dan pejuang HAM asal Tiongkok
Revisi sejak 15 September 2012 00.49 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Berkas VOA_CHINESE_liuxiaobo.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Ahonc)

Liu Xiaobo (lahir 28 Desember 1955) adalah seorang intelektual dan aktivis hak asasi manusia dari Cina yang mendapat hadiah Nobel untuk bidang perdamaian tahun 2010.

Liu Xiaobo
刘晓波
Lahir28 Desember 1955 (umur 68)
Changchun, Jilin, Cina
KebangsaanCina
AlmamaterJilin University
Beijing Normal University
Dikenal atasPenulis, kritikus pemerintah, aktivis hak asasi manusia
Musicbrainz: ca2338d6-5fca-4c8d-a962-a5e8ec3b501e Find a Grave: 181329945 Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan awal

Liu Xiaobo menempuh pendidikan di Departemen Sastra Cina, Universitas Jilin dan meraih gelar sarjana pada tahun 1982. Kemudian, Liu menjadi mahasiswa riset di Departemen Sastra Cina, Universitas Normal Beijing dan meraih gelar Master of Arts pada tahun 1986. Setahun kemudian, dia memperoleh gelar doktor dalam bidang sastra Cina. Di universitas tersebut, Liu sempat bekerja sebagai pengajar dan akademisi. Hasil disertasi doktoralnya diterbitkan menjadi buku berjudul Aesthetic and Human Freedom. Buku tersebut menjadi perdebatan filsafat dan estetika yang komprehensif sehingga membuat Liu mulai dikenal dunia dan diundang sebagai dosen tamu di sejumlah universitas seperti Universitas Oslo (Norwegia), University of Hawaii, dan Columbia University (AS). Dia memiliki istri bernama Liu Xia yang merupakan seorang pelukis, penyair, dan fotografer.[1]

Titik balik kehidupan Liu dialaminya ketika ikut dalam aksi demonstrasi mahasiswa di lapangan Tiananmen pada April 1989. Sejak 2 Juni 1989, Liu dan tiga temannya melakukan aksi mogok makan dan berseru kepada pemerintah ataupun gerakan mahasiswa untuk meninggalkan ideologi perjuangan kelas dan mengadopsi budaya politik baru yang terbuka bagi dialog dan kompromi. Liu sempat bernegosiasi dengan pimpinan militer dan gerakan mahasiswa untuk mengakhiri demonstrasi secara damai, namun pembantaian para demonstran tetap terjadi sejak 3 Juni 1989. Negosiasi yang dilakukan Liu dan teman-temannya berhasil mencegah pertumpahan darah dan membuat para demonstran membubarkan diri pada 4 Juni 1989. Dua hari setelah aksi tersebut berakhir, dia dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan melakukan propaganda kontrarevolusi dan menghasut orang. Tiga bulan kemudian, Liu dipecat dari Universitas Normal Beijing dan dilarang menerbitkan tulisan serta berbicara di depan umum.[1]

Publikasi dan Karya

Melalui berbagai tulisannya, Liu Xiaobo mengungkapkan kritiknya terhadap penerapan sistem satu partai dan pemberangusan kebebasan berbicara serta pers. Buku pertama Liu berjudul Criticism of the Choice: Dialogues with Li ZeHou (1987) berisikan tentang kritik terhadap tradisi Konfusianisme dan menantang pendapat Profesor Li ZeHou, tokoh intelektual dan ideologi besar di Cina saat itu. Tulisan-tulisan Liu lebih banyak diterbitkan di luar Cina sehingga dia berada di pengawasan ketat kepolisian. Pada tahun 2000, Liu mendirikan Independent Chinese PEN Center (ICPC) dan pada tahun 2003 terpilih sebagai presiden dan anggota dewan pengarah ICPC. Pada 1995-1996, Liu dijatuhi hukuman sebagai tahanan rumah, kemudian dimasukkan ke kamp kerja paksa selama kurun waktu 1996-1999 karena mendesak pembebasan aktivis Tiananmen. Pada 25 Desember 2009, Liu divonis hukuman penjara selama 11 tahun aas tuduhan subversi. Hukuman tersebut didapat akibat gagasannya tentang Charter 08, sebuah manifesto politik yang mengadaptasi Charter 77 dari gerakan prodemokrasi Cekoslowakia. Sebagian isi Charter 08 tersebut berisi upaya menjadikan kebebasan berbicara sebagai penjamin hak warga untuk mendapatkan informasi dan pengawasan politik.[1]

Penghargaan

Beberapa penghargaan lain yang pernah diterima Liu adalah Human Right Watch-Hammett Grant (1990, 1996), Democracy Education Fund, AS-Prize for Outstanding Democracy Activist (2003), Hongkong's Annual Human Right Press Award (2004-2006), Foundation de France Prize sebagai pejuang kebebasan pers dari Reporters Without Borders (2004), Asia Pasific Human Right Foundation, Australia-Courage of Conscience Award (2007), dan Independent Federation of Chinese Students and Scholars, AS-Free Spirit Award (2009).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Dahono Fitrianto, Kompas (11 Oktober 2010). "Hadiah Nobel Perdamaian 2010: Kemenangan Perjuangan Nurani". hlm. 16. 

Pranala luar