Materialisme historis

Revisi sejak 22 Mei 2014 10.38 oleh Lylla08 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP41Hillun|selesi|mulai}} '''Matrealisme Historis''' adalah pandangan sejarah dialektik dalam proses kerja dan laju perkembangan ekonomi yang dikembangkan ol...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Matrealisme Historis adalah pandangan sejarah dialektik dalam proses kerja dan laju perkembangan ekonomi yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.[1] Dalam pandangan ini, bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka, tetapi keadaan sosial mereka yang menentukan kesadaran mereka.[2] Keadaan sosial manusia merupakan produksinya. Hal ini berarti manusia ditentukan oleh produksi mereka, baik apa yang diproduksi maupun cara mereka berproduksi.[2] Cara manusia berpikir ditentukan oleh cara ia bekerja.[2] Oleh karena itu, kita tidak perlu memperhatikan apa yang dipikirkan manusia, tetapi cukup melihat bagaimana cara ia bekerja.[2]

Kesadaran dan cita-cita manusia ditentukan oleh kedudukannya dalam kelas sosial. Keanggotaan dalam kelas sosial tertentu akan menentukan cara kita memandang dunia, apa yang kita harapkan dan kita khawatirkan.[2] Sejarah tidak ditentukan oleh pikiran manusia, tetapi oleh cara manusia menjalankan produksinya.[2] Oleh sebab itu, perubahan masyarakat tidak dapat terjadi dari perubahan pikiran, tetapi dari perubahan dalam cara produksi.[2]

Basis dan Bangunan Atas

Marx membagi lingkup kehidupan manusia dalam dua bagian, yakni dasar nyata atau basis dan bangunan atas.[2] Basis merupakan bidang produksi kehidupan material, sedangkan bangunan atas merupakan proses kehidupan sosial, politik dan spiritual.[2] Basis ditentukan oleh dua faktor, yakni tenaga-tenaga produktif dan hubungan-hubungan produksi.[2] Tenaga-tenaga produktif merupakan kekuatan-kekuatan yang dipakai oleh masyarakat untuk mengerjakan dan mengubah alam.[2] Tenaga-tenaga produktif mengandung tiga unsur, yaitu alat-alat kerja, manusia dengan kemampuannya masing-masing dan pengalaman-pengalaman dalam produksi (teknologi).[2] Hubungan-hubungan produksi merupakan hubungan kerja sama atau pembagian kerja antara manusia yang terlibat dalam proses produksi, seperti buruh dan pemilik modal.[2] Ciri khas dari basis adalah adanya pertentangan antara kelas atas dan kelas bawah.[2] Hubungan-hubungan produksi ditentukan oleh tingkat perkembangan tenaga-tenaga produktif.[2] Hal ini berarti struktur kelas masyarakat bukan sesuatu yang kebetulan, tetapi ditentukan oleh tuntutan efisiensi produksi.[2] Jadi, yang menentukan hubungan-hubungan produksi dalam sebuah masyarakat adalah tenaga-tenaga produktiif.[2]

Bangunan atas terdiri dari dua hal, yakni tatanan institusional dan tatanan kesadaran kolektif atau bangunan atas ideologis.[2] Tatanan institusional merupakan segala macam lembaga yang menganut kehidupan bersama masyarakat di luar bidang produksi, seperti organisasi pasar, sistem pendidikan, sistem kesehatan, sistem hukum dan negara.[2] Tatanan kesadaran kolektif merupakan segala sistem kepercayaan, norma-norma dan nilai yang memeberikan kerangka pengertian, makna dan orientasi spiritual kepada usaha manusia termasuk pandangan dunia, agama, filsafat, moralitas masyarakat, nilai-nilai budaya dan seni.[2]


Referensi

  1. ^ Ichtiar Baru Van Hoeve. Ensiklopedi Indonesia. PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Franz Magnis Suseno (2010). Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 135-145. ISBN 978-979-655-331-0.