Buenaventura Durruti

Revisi sejak 25 Juli 2014 01.16 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Berkas Buenaventura_durruti.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Fastily)

Buenaventura Durruti Dumange (14 Juli 1896 - 20 November 1936) merupakan seorang tokoh utama dalam gerakan anarkisme di Spanyol selama Perang Saudara Spanyol.

Biografi

Masa muda

Durruti lahir di León, Spanyol. Dia mulai bekerja sejak berumur 14 tahun di langsiran rel kereta api di León. Pada tahun 1917 organisasi sosialis Unión General de Trabajadores (UGT) menyerukan aksi pemogokan di mana Durruti merupakan salah seorang partisipan yang aktif dan menonjol pada saat aksi tersebut. Pada saat aksi tersebut berlangsung, pemerintah menurunkan tentara spanyol untuk memberantas aksi mogok tersebut: sedikitnya mereka membunuh 70 orang dan lebih dari 500 buruh mengalami luka-luka. Sebanyak 2.000 orang pemogok dijebloskan ke dalam tahanan tanpa diadili maupun proses hukum terlebih dahulu. Durruti melarikan diri ke Perancis.

Selama masa pengasingan sampai dengan tahun 1920, Durruti bekerja di Paris sebagai mekanik. Dia dibujuk untuk pergi ke Barcelona untuk mengorganisasi para buruh di sana. Di Katalonia, bersama-sama dengan Juan GarcÌa Oliver, Francisco Ascaso, dan beberapa orang anarkis lainnya, dia mendirikan kelompok Los Solidarios ("Solidaritas"). Anggota dari kelompok ini pernah melakukan percobaan untuk meledakkan Raja Alfonso XIII, namun gagal. Pada tahun 1923 kelompok ini juga terlibat dalam pembunuhan Kardinal Juan Soldevilla y Romero, sebagai pembalasan atas terbunuhnya Salvador SeguÌ. Mereka juga, setelah Primo de Rivera berkuasa, mengorganisasi serangan dalam skala cukup besar di barak militer di Barcelona dan di pos perbatasan Perancis. Serangan ini akhirnya tidak sukses dan mengakibatkan beberapa orang anarkis gugur. Rentetan kekalahan membuat Durruti, Ascaso, dan Oliver melarikan diri ke Argentina (pada kenyataannya, mereka juga telah mengunjungi seluruh daerah di Amerika Latin, termasuk Kuba)

Durruti dan kawan-kawannya kembali ke Spanyol dan Barcelona, mereka kemudian menjadi seorang militan yang sangat berpengaruh dalam dua organisasi anarkis terbesar di Spanyol pada saat itu, yaitu FederaciÛn Anarquista IbÈrica (FAI), dan serikat pekerja anarko-sindikalis Confederación Nacional del Trabajo (CNT). Pengaruh kelompok Durruti yang merasuk ke dalam CNT mengakibatkan keretakan dengan faksi moderat di bawah ¡ngel PestaÒa yang kemudian keluar dari CNT pada tahun 1931 (kemudian membentuk Partai Sindikalis).

Selama masa Perang Saudara

Bekerja dengan sangat dekat dengan kawan-kawannya, Durruti membantu koordinasi perlawanan terhadap serangan militer dari Francisco Franco, seorang Jendral Besar yang melakukan serangan secara brutal untuk menguasai Barcelona. Pada saat melakukan perlawanan terhadap barak Atarazanas, sahabat karib Durruti, Ascaso yang juga seorang militan, gugur tertembak dalam peperangan. Kurang dari seminggu kemudian, pada tanggal 24 Juli 1936, Durruti memimpin lebih dari 3000 orang anarkis bersenjata (kemudian lebih dikenal dengan sebutan Pasukan Durruti) dari Barcelona ke Zaragota. Setelah pertempuran singkat dan berdarah dekat Caspe (di Aragon), mereka berhenti di Pina de Ebro, dekat kantor penasehat prajurit tentara, dan menunda penyerangan ke Zaragoza.

Pada bulan November 1936, Durruti memimpin sedikitnya 4000 milisi ke Madrid untuk membantu tentara Republikan mengepung kota tersebut. Pada tanggal 19 November, Durruti gugur pada saat memimpin serangan balasan di area Casa de Campo (Lihat juga Pertempuran Madrid). Menurut Anthony Beevor (penulis buku 'The Spanish Civil War', 1982), Durruti tertembak pistol temannya sendiri akibat salah sasaran. Pada saat itu, anarkis menyatakan bahwa Durruti tertembak peluru penembak jitu musuh "demi alasan moril dan propaganda". Dia tewas di medan perang dalam sebuah operasi sementara yang terjadi di sebuah tempat yang dulu dinamakan Ritz Hotel pada saat ia berusia 40 tahun. Jasad Durruti diangkut sepanjang negeri menuju Barcelona untuk dimakamkan. lebih dari setengah juta orang memenuhi jalanan untuk mengiringi iring-iringan jenazah di sepanjang rute menuju pemakaman di Montjuich. Itu adalah demonstrasi publik terakhir dalam skala besar yang melibatkan massa anarkis yang sangat banyak semasa Perang Saudara yang pahit dan berdarah.

Lihat pula

Pranala luar