Abdurrahman Wahid

Presiden Indonesia ke-4 (1999–2001)
Revisi sejak 4 September 2005 09.29 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Modifying: ja)

Abdurrahman Wahid (akrab dipanggil Gus Dur) adalah Presiden Republik Indonesia yang keempat. Ia menggantikan Presiden BJ Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999, pada bulan Oktober 1999. Ia digantikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Berkas:Gus Dur jas.jpg
Gus Dur
Periode berkuasa: 20 Oktober 199923 Juli 2001
Pendahulu: Habibie
Penerus: Megawati Soekarnoputri
Tanggal lahir: 4 Agustus 1940
Tempat lahir: Jombang, Indonesia
Partai Politik: Partai Kebangkitan Bangsa

Abdurrahman Wahid menyelenggarakan pemerintahan dengan dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.

Latar belakang keluarga

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Dia dilahirkan di Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Walaupun Gus Dur selalu merayakan hari ulang tahunnya pada tanggal 4 Agustus, sebenarnya hari lahir Gus Dur bukanlah tanggal itu. Sebagaimana juga dengan banyak aspek dalam hidupnya dan pribadinya, banyak hal tidaklah seperti apa yang terlihat. Memang Gus Dur dilahirkan pada hari keempat bulan kedelapan. Namun perlu diketahui bahwa tanggal itu menurut penanggalan Islam, yaitu bahwa ia dilahirkan pada bulan Sya'ban, bulan kedelapan dalam penanggalan itu. Sebenarnya tanggal 4 Sya'ban 1940 adalah tanggal 7 September.

Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim, mantan menteri Agama tahun 1949. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri jami'yah Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Kakek dari ibunya adalah K.H. Bisri Syamsuri juga merupakan tokoh NU.

Gus Dur dan Tionghoa

Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia masih keturunan dari Tan Kim Han, seorang Tionghoa muslim yang membantu Raden Patah untuk merebut kekuasaan dari Kerajaan Majapahit dan mendirikan Kerajaan Demak. Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.

Pendidikan

  • SD di Jombang lalu pindah ke Jakarta
  • SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan Yogyakarta
  • Sambil belajar di SMEP, Gus Dur juga mondok di pondok pesantren Krapyak Yogyakarta
  • Setamat SMEP, Gus Dur pindah mondok di pesantren Tegalrejo Magelang Jawa Tengah
  • Setelah 2 tahun di Tegalrejo, Gus Dur pindah ke Pesantren Tambak Beras Jombang
  • Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat haji dan melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir.
  • Tahun 1966 Gus Dur pindah ke Universitas Bagdad Irak, masuk di Departement of Religion, sampai tahun 1970

Lihat pula

Pranala luar


Didahului oleh:
BJ Habibie
Presiden Republik Indonesia
1998 - 1999
Diteruskan oleh:
Megawati Sukarnoputri