Gunung Butak
Gunung Butak adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Gunung Butak terletak berdekatan dengan Gunung Kawi. Tidak diketemukan catatan sejarah atas erupsi dari Gunung Butak sampai saat ini.[1] Gunung ini berada pada posisi -7,922566˚ dan 112,451688˚ dengan ketinggial 2.868 mdpl(9,409 ft).
Gunung Butak | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.868 m (9.409 kaki)[1] |
Koordinat | 7°55′S 112°27′E / 7.92°S 112.45°E |
Geografi | |
Letak | diantara Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar Jawa Timur, Indonesia |
Geologi | |
Usia batuan | Holocene |
Jenis gunung | Gunung berapi kerucut |
Topografi
Gunung Butak keseluruhan memiliki konfigurasi lahan bervariasi antara lain sedikit datar dan luas. Kebanyakkan jalur pendakiannya terjal dan melewati kebun teh.[butuh rujukan]
Iklim
Gunung Butak termasuk gunung dengan tipe iklim C dan D dengan suhu kurang lebih 0˚C - 10˚C pada malam hari. Sedangkan pada pagi hari hingga siang harinya suhu berkisar antara maximum 15˚C
Tipe hutan
Gunung Butak merupakan hutan hujan tropika dan hutan lumut.[butuh rujukan]
Vegetasi
Vegetasi di Gunung Butak berbeda pada ketinggian tertentu. Spesies tanaman hasil inventarisasi menggunakan teori Franz Wilhelm Junghuhn via jalur Sirah-Kencong terbagi menjadi tiga kelompok ketinggian, yaitu ketinggian 1400–1500 mdpl, 1500–2500 mdpl dan 2500–2868 mdpl. Pada ketinggian 1400–1500 mdpl ditemukan spesies kecubung gunung (Brugmansia Suaveolens), paku (Diplazium esculentum), pisang batu (Musa acuminate), dan mlandingan gunung (Paraserianthes lophantha). Kemudian pada ketinggian 1500–2500 mdpl ditemukan spesies alang-alang (Imperata cylindrical), cantigi (Vaccinium Faringiaefolium), congkok (Curculigo sp), timun hutan (Trichosanthes cucumeroides maxim), bandotan (Ageratum conyzoides L.), walisongo (Schefflera sp.),dan kirinyuh (Eupatorium inulifolium Kunth). Sedangkan pada ketinggian 2500–2868 mdpl ditemukan spesies cemara (Casuarina junghuniana), edelweiss (Anaphalis Javanica), semanggi gunung (Marsilea crenata Presl), teklan (Ageratina riparia), arbei gunung (Rubus lineatus), dan gandarusa (Justicia gendarussa).
Lihat pula
Referensi
- ^ a b "Kawi-Butak". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-14. Diakses tanggal 2006-12-26.