Satelit Garuda
Satelit Garuda adalah satelit komunikasi milik Indonesia yang dioperasikan oleh Asia Celluer Satellite (ACeS).[1][2] Satelit ini merupakan satelit regional pertama berbasis telekomunikasi mobile yang khusus dirancang untuk pasar di Asia.[1][2] Satelit ini dibuat oleh Lockheed Martin di Sunnyvale, California dengan bus A2100AXX.[1][2]
Jenis misi | Satelit Komunikasi |
---|---|
Operator | ACeS |
COSPAR ID | 2000-011A |
SATCAT no. | 26089 |
Durasi misi | 15 years |
Properti wahana | |
Bus | A2100AXX |
Produsen | Lockheed Martin |
Massa luncur | 4.500 kilogram (9.900 pon) |
Awal misi | |
Tanggal luncur | 12 February 2000 |
Roket peluncur | Proton-K/DM3 |
Tempat peluncuran | Baikonur 81/23 |
Kontraktor | ILS |
Parameter orbit | |
Sistem rujukan | Geosentris |
Bujur orbit | 123° Timur |
Satelit Garuda memiliki dua seri, Garuda-1 dan Garuda-2.
Garuda-1
Garuda-1 diluncurkan oleh International Launch Services (ILS) pada 12 Februari 2000 pukul 14:10:54 waktu Baikonur (04:10:54 USA EST) dari Kosmodrom Baikonur di Republik Kazakhstan.[1][2]
Garuda 1 memiliki daya 14 kilowat pada awal peluncurannya dan berdaya 9 kilowat pada masa akhir operasinya .[2] Hal ini menjadikan satelit Garuda 1 menjadi satelit telekomunikasi terkuat yang pernah diluncurkan.[2]
Perusahaan yang mengoperasikan Garuda 1, AceS adalah perusahaan internasional yang dimiliki bersama oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Lockheed Martin Global Telecommunication (LMGT), Phillippine Long Distance Company (PLDT) dan Jasmine Internasional Public Company Ltd. milik Thailand.[1] ACeS menawarakan pelayanan suara, faksimili, layanan internet dan data di seluruh Asia. ACeS memulai layanan komersial ini pada tahun 2000 dimana perusahaan ini menawarkan cakupan telekomunikasi yang lengkap dengan harga terjangkau.[1]
Garuda 2
Garuda 2 adalah satelit kedua ACeS, dirancang pada tahun 1999.[2] Satelit Garuda 2 direncanakan sebagai cadangan dari satelit Garuda 1 yang memungkinkan sistem ACeS memperluas cakupannya ke Asia Barat, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika Utara.[2] Namun kemudian pembuatan satelit Garuda 2 ini dibatalkan .[2]